Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menanggapi pernyataan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies menyebut kemiskinan di Jakarta ekstrem.
Djarot tak sepakat dengan pernyataan Anies. Sebab, angka kemiskinan di Jakarta termasuk paling rendah se-Indonesia. "Angkanya 3,5 persen," kata Djarot usai blusukan di RW05 Kelurahan Penggilingan, Jakarta Timur, Selasa 4 April 2017.
Djarot mengatakan, yang ekstrem bukanlah kemiskinan melainkan kesenjangan. Banyaknya orang kaya di Jakarta membuat kesenjangan ekonomi semakin terasa. "Bukan masalah kemiskinannya, kesenjangan makin tinggi. Karena orang superkaya ada di sini banyak, yang miskin juga banyak. Jadi gabung ya pasti sangat ekstrem," ungkap Djarot.
Kesenjangan yang ekstrem mungkin tak terjadi di daerah. Misalnya, Blitar, kota yang pernah Djarot pimpin selama 10 tahun. "Bayangkan ada satu orang bisa punya aset, dana, kekayaan lebih dari Rp500 triliun. Saya sajalah paling berapa Rp6-7 M, alhamdulilah. Tapi ada yang di bawah lagi loh. Jadi perbedaannya sangat jauh," ungkap Djarot.
Sebelumnya, Anies menilai kemiskinan di Jakarta berbeda dengan daerah lainnya. Jakarta dianggap memiliki potret kemiskinan yang ekstrem.
Ia berpendapat demikian lantaran melihat kondisi permukiman warga Krukut yang sangat padat. Anies prihatin warga tinggal di rumah petak yang berhimpitan.
"Ketika ditugaskan sebagai calon gubernur, sekarang saya melihat kemiskinan di tempat ini. Kemiskinan dengan kesempitan, kemiskinan dengan polusi tinggi, dengan tidak ada kepastian kerja, kemiskinan dalam kesendirian, dan kemiskinan dalam ketimpangan," kata Anies kemarin 3 April 2017.
http://pilkada.metrotvnews.com/news-...pi-kesenjangan