30 Oktober 2015

Rumah Adik Perempuanku - Hampir tengah malam

Sudah hampir satu tahun dan aku belum punya keberanian untuk menulis rahasia ini - setidaknya sampai sekarang. Entah itu dalam bentuk blog di website, atau menuliskannya langsung di buku seperti ini.

Tapi aku khawatir. Khawatir bila tak ada waktu maupun tenaga lagi untuk menuliskannya. Apalagi beberapa minggu ini, sudah hampir sebulan aku menderita batuk yang belum kunjung sembuh. Ditambah lagi keringat berlebihan yang kualami hampir setiap malam. Saat aku mencari tahu gejala apa yang aku alami, itu mirip dengan apa yang dialami seseorang apabila menderita TBC.
Sekarang, aku berada di kamar depan. Sendirian. Adik perempuanku dan anaknya yang masih balita sudah tertidur di kamarnya. Sepi sekali. Dan aku mulai menulis.

Sebenarnya untuk orang biasa, TBC tak terlalu menakutkan. Penyakit itu kini termasuk penyakit yang bisa disembuhkan asalkan berobat dengan teratur. Tapi buatku? Terkena TBC adalah mimpi buruk. Mimpi buruk yang sebentar lagi akan kuungkap rahasianya.

Tapi pertama-tama, biar kuceritakan dulu kronologis penyakit yang kuderita.


***