Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Misteri Harta Jarahan Si Pitung Jagoan Betawi
Misteri Harta Jarahan Si Pitung Jagoan Betawi


Liputan6.com, Jakarta - Si Pitung jagoan Betawi. Siapa yang tidak kenal dia. Namanya terkenal dengan aksi heroiknya melawan penguasa kolonial Belanda. Aksi Pitung membuat penguasa masa itu bekerja keras untuk meringkusnya.

Pitung jadi buronan yang sulit ditangkap karena kelihaiannya dalam bela diri. Selain selalu berpindah-pindah tempat, pemilik nama Solihun, putra dari Bang Piung dan Mpok Pinah yang lahir di kawasan Pengumben, Rawa Belong itu, dikenal bisa menghilang dan melipat tubuhnya menjadi ringkas hingga bisa sembunyi di tempat yang sempit. emoticon-Thinking

Bagi orang Betawi, Pitung bukan penjahat biasa. Namanya harum di kalangan warga. Aksinya membuat panik penguasa kolonial, mampu menghadirkan kepuasan bathin warga yang tertindas zaman itu. emoticon-Malu

Tokoh dan budayawan Betawi Ridwan Saidi dalam buku Profil Orang Betawi terbitan Gunara Kata (2004) menyatakan, faktor kepuasan batin inilah yang membuat nama Pitung begitu dekat di hati penduduk Batavia kala itu.

Selain kepintarannya mengacak-acak sistem keamanan penjajah Belanda, hal lain yang membuat nama Pitung harum adalah aksi 'Robinhood' menjarah rumah-rumah orang kaya warga Batavia (Jakarta).

Namun, Ridwan menyebut, belum diketahui dalam bentuk apa Pitung membagikan hasil jarahannya. Sebab, kecil kemungkinan Pitung membagi langsung hasil jarahan warga kaya karena barangnya berbentuk uang 'keras' berupa emas, perak dan perhiasan yang tidak bisa langsung dimanfaatkan penduduk setempat. emoticon-linux

"Ini masih jadi misteri yang belum terpecahkan. Ke mana hasil jarahan Si Pitung disalurkan?" tulis Ridwan Saidi di buku tersebut.

Ridwan menyebut, hampir pasti Pitung juga tidak menikmati hasil jarahannya. Tempat tinggalnya yang berpindah-pindah menjadi satu indikatornya.

"Bisa jadi aksi pitung itu berlatar belakang politik," sambung Ridwan. Analisa itu didasari kondisi waktu (akhir abad 19) itu di mana banyak kalangan kecewa dengan pemerintahan kolonial Belanda.
emoticon-Big Grin

Hanya Legenda?


Hingga kini, keberadaan Pitung masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebut ini sebagai legenda turun temurun yang sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Ada pula yang menyebut keberadaan pahlawan Betawi itu memang benar-benar ada.

Ketua Komunitas Historia Asep Kambali pun menuturkan hal yang sama. Menurut dia, sampai saat ini belum ditemukan bukti otentik yang menunjukan sosok Pitung benar adanya dan bukan hanya sekadar legenda.

"Sejarawan senior dari UI segala macam juga terus mencari sampai sekarang belum ada yang menemukan. Saya juga sudah belasan tahun tidak menemukan itu," ujar Asep saat dihubungi Liputan6.com, Selasa 10 Oktober 2015.


Dalam kacamatanya, Pitung hanyalah sebuah legenda pahlawan Betawi yang disampaikan turun temurun. Hanya saja, masyarakat tidak berusaha mencari fakta sejarah untuk membuktikan kebenaran legenda itu.

"Harusnya masyarakat juga belajar sejarah dan menelusuri, harusnya. Tapi masyarakat sekarang kan tidak serius. Bagi saya, Pitung itu legenda, layaknya Sangkuriang. Dicari sampai mana pun tidak akan ketemu," ujar Asep.
http://news.liputan6.com/read/290783...-jagoan-betawi
===========

Bandingkan dengan yang ini :


Siapakah Robin Hood? Pencuri Baik Hati Pembela Rakyat Kecil


Robin Hood adalah pahlawan rakyat Inggris yang berasal dari Abad Pertengahan.

Menurut sebagian besar legenda, Robin Hood tinggal di Hutan Sherwood di Nottinghamshire dengan kelompoknya yang disebut Merry Men.
Sheriff of Nottingham secara tradisional dianggap sebagai musuh bebuyutannya.

Pada awalnya, Robin Hood dianggap sosok penjahat biasa, namun karakternya mengalami perubahan selama berabad-abad dari penjahat menjadi seorang pencari keadilan dan sosok yang memperjuangkan kaum miskin.

Tidak ada catatan sejarah tentang Robin Hood pernah diidentifikasi, tetapi jika pun Robin Hood pernah hidup, sosoknya telah terlalu dalam tenggelam dalam mitos sehingga sulit dicari keterangan sebenarnya.
Referensi paling awal yang merekam Robin Hood atau penjahat dengan nama yang sama, muncul dalam catatan hukum dari abad ke-13.
Namun, nama ini tampaknya menjadi istilah umum untuk menyebut penjahat dengan asal-usul yang tidak diketahui.

Sumber-sumber sastra dari periode abad pertengahan menunjukkan bahwa karakter Robin Hood merupakan subjek populer di lagu balada dan semacam simbol pahlawan rakyat kecil.
Cerita tertulis dan drama yang berkisah khusus tentang Robin Hood tidak muncul sampai abad ke-15, meskipun sebelumnya telah beredar cerita dalam bentuk lisan.
Dalam cerita-cerita awal, Robin Hood digambarkan sebagai sosok kejam dan mementingkan diri sendiri serta memegang kendali penuh atas para pengikutnya.
Namun demikian, dia masih dianggap sebagai seorang pahlawan dan tokoh licin dengan orang-orang sering berpakaian seperti dia selama perayaan May Day.

Hubungan Robin Hood dengan perayaan May Day mungkin disebabkan karena kisah romantis Robin kepada Maid Marian, seorang tokoh mitologis yang dikaitkan dengan May Day di banyak cerita.
Dimulai pada abad ke-16, cerita Robin Hood mulai menyebutkan tindakannya mencuri dari orang kaya untuk kemudian memberikannya kepada orang miskin.
Dia juga disebut menjadi ksatria, meskipun cerita sebelumnya mengidentifikasi dia sebagai orang biasa. Hubungan romatisnya dengan Maid Marian juga terus bertahan dalam perkembangan cerita.
Meskipun berstatus sebagai seorang penjahat, Robin Hood juga dianggap sebagai seorang tokoh moral karena berjuang melawan perampas tahta, Pangeran John, dan kroninya, Sheriff of Nottingham, sementara Raja Richard the Lionhearted pergi ke Perang Salib.

Latar belakang cerita ini secara tidak langsung menempatkan kehidupan Robin Hood pada akhir abad ke-12, meskipun legenda sebelumnya tidak menyebutkan waktu hidup secara spesifik.
Karakter tentang kelompok Robin Hood atau dikenal sebagai Merry Men juga berubah dari waktu ke waktu.
Merry Men digambarkan sebagai kelompok yang egaliter dan termotivasi oleh keadilan dan bukan kepentingan pribadi.
Popularitas karakter Robin Hood membuatnya menjadi subjek untuk sastra, teater, dan film hingga hari ini.
Misalnya, sebuah mini seri berjudul Robin Hood ditayangkan di Inggris pada akhir 2006 dan ditayangkan di Amerika pada tahun 2007.
Berbagai film layar lebar juga mengangkat kisah Robin Hood sebagai tema utama.
https://www.amazine.co/39598/siapaka...-rakyat-kecil/

Atau yang 3 ini dari Indonesia :


Perampok Dermawan: Kisah Nyata Tiga Perampok Idola


Johny Indo

Johny Indo

Dengan tubuhnya jangkung dengan kulitnya yang bersih. Tutur katanya halus. Mungkin orang akan mengira dia hanyalah seorang lelaki biasa saja. Dialah Yohanes Hubertus Eijkenboom atau Johnny Indo. Seorang ayah yang baik, yang mengajari PR (Pekerjaan Rumah) bagi anak-anaknya, atau suami yang menyayangi istrinya. Apalagi di masa mudanya di juga tampan. Dan dia indo, lahir di Garut Garut, 06 November 1948. Tapi siapa sangka dia adalah pimpinan kawanan perampok yang sangat disegani.

Johny Indo dan 12 anak buahnya yang ia beri nama “pachinko” alias pasukan china kota sangat disegani sebagai perampok yang malang melintang di Jakarta dan sekitarnya. Johnny Indo adalah spesialis perampok toko emas dan selalu melakukan aksi pada siang hari. Mereka yang merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979. Perampokan ini menjadi berita yang menggemparkan karena gerombolan membawa lima pistol, satu buah granat, dan puluhan butir peluru.

Johnny Indo berasal dari keluarga miskin. Sejak kecil dia suka membaca buku termasuk petualangan Sunan Kalijaga yang sebelum menjadi wali merupakan perampok, namun perampok untuk kebaikan semua dengan membagikan hasil rampokan kepada orang miskin. Atau tentang Si Pitung seorang perampok budiman dari Jakarta. Robbin Hood yang berkiprah di desa kecil bernama Nottingham, Inggris.

Berkali-kali pula Johny Indo mengulangi perbuatannya dan hasil jarahannya dia bagi-bagikan kepada masyarakat miskin. Namun karena kekuranghati-hatian salah seorang anggota kelompoknya yang menjual emas jarahan, jejak mereka akhirnya tercium polisi. Satu demi satu anak buah Johny Indo dibekuk petugas. Johny Indo akhirnya tertangkap di Gua Kiansiantang, Sukabumi, Jawa Barat. Dia diganjar 14 tahun penjara dan dijebloskan ke Nusakambangan.

Ternyata mendekam di Nusakambangan tidak membuat petualangan Johny Indo berakhir. Bersama 14 tahanan lainnya, Johny Indo membuat geger karena kabur dari sel. Hampir semua aparat keamanan waktu itu dikerahkan untuk menangkap Johny Indo dan kelompoknya. Namun setelah bertahan hingga dua belas hari, Johny Indo pun menyerah karena sudah berhari-hari tidak makan. Selain itu 11 tahanan yang melarikan diri bersamanya tewas diberondong peluru petugas.

Johnny Indo yang dalam karirnya merampok pantang melukai korbannya selama di penjara itu banyak waktu luang, dari sana mulai berfikir tentang jati diri, akhirnya selama dipenjara banyak belajar agama Islam karena sebelumnya beragama nasrani.

Johny Indo kemudian tinggal di daerah Sukabumi, Jawa Barat bersama istrinya, Vinny Soraya dan kedua putra-putrinya. Ia telah berubah. Ia menjalani kehidupan barunya sebagai seorang ustad.
------------------------------


Kusni Kasdut

Kusni Kasdut

Robin Hood Indonesia, Kusni Kasdut. Pada masanya Kusni kasdut adalah penjahat spesialis “barang antik” salah satunya yang paling spektakuler ia merampok Museum Nasional Jakarta. Dengan menggunakan jeep dan mengenakan seragam polisi (yang tentunya palsu), dia pada tanggal 31 Mei 1961 masuk ke Museum Nasional yang dikenal juga Gedung Gajah. Setelah melukai penjaga dia membawa lari 11 permata koleksi museum tersebut.

Dia pernah membunuh dan merampok seorang Arab kaya raya bernama Ali Badjened pada 1960-an. Kusni Kasdut dalam aksinya ditemani oleh Bir Ali. Ali Badjened dirampok sore hari ketika baru saja keluar dari kediamannya di kawasan, Awab Alhajiri. Dia meninggal saat itu juga akibat peluru yang ditembakkan oleh Kusni Kasdut.

Kusni Kasdut dijuluki “Robin Hood” Indonesia, karena ternyata hasil rampokannya sering di bagi – bagikan kepada kaum miskin. Ia menjalani hukuman matinya didepan regu tembak pada 16 Februari 1980.
---------------------------------------

Pitung

Di masa silam terdengar kisah Si Pitung Banteng Bewati. Kisah ini diyakini bukan sekedar legenda. Berdasarkan penelusuran van Till (1996) berdasarkan Hindia Olanda 22-11-1892 (Koran Terbitan Malaya (Malaysia pada saat ini)). Pada tahun 1892 Si Pitung dikenal sebagai “One Bitoeng”, “Pitang”, kemudian menjadi “Si Pitoeng” (Hindia Olanda 28-6-1892:3; 26-8-1892:2). Laporan pertama dari surat kabar ini menunjukkan bahwa schout Tanah Abang mencari rumah “One Bitoeng” di Sukabumi. Dari hasil penemuannya ditemukan Jas Hitam, Seragam Polisi dan Topi, serta beberapa perlengkapan lainnya yang digunakan untuk mencuri kampung (Hindia Olanda, 28-6-1892:2).

Sebulan kemudian polisi menggeledah rumahnya kembali dan ditemukan uang sebesar 125 gulden. Hal ini diduga uang curian dari Nyonya De C dan Haji Saipudin seorang Bugis dari Marunda (Hindia Olanda 10-8-1892:2;2; 26-8-1892:2). Kemudian Si Pitung menggunakan senjata untuk mencuri pada tanggal 30 Juli 1892, ketika itu Si Pitung dan lima kawanannya (Abdoelrachman, Moedjeran, Merais, Dji-ih, dan Gering) menerobos rumah Haji Saipudin dengan mengancam bahwa Haji Saipudin akan ditembak.

Pada tahun 1892 Pitung dan kawanannya ditangkap oleh polisi sesudah adanya nasihat dari Kepala Kampung Kebayoran yang menerima 50 ringgit (Hindia Olanda 26-8-1892:2) untuk menangkap Si Pitung. Setelah ditangkap, kurang dari setahun kemudian pada musim semi 1893, Pitung dan Dji-ih merencanakan kabur dengan cara yang misterius dari tahanan Meester Cornelis. Sebuah investigasi kemudian dilakukan oleh Asisten Residen sendiri, tetapi tidak berhasil.

Karena kejadian tersebut Kepala Penjara dicurigai melepaskan si Pitung dan Dji-ih. Akhirnya seseorang Petugas Penjara mengakui bahwa dia meminjamkan sebuah “belincong (sejenis linggis pencungkil)” kepada Si Pitung, yang kemudian digunakan untuk membongkar atap dan mendaki dinding (Hindia Olanda, 25-4-1893:3; Lokomotief 25-4 1893:2).

Si Pitung lepas lagi. Berdasarkan rumor, Pitung pernah menampakkan diri ke seorang wanita di sebuah perahu dengan nama Prasman. Detektif mencoba mencari di kapal tersebut (Hindia Olanda, 12-5-1893:3), tetapi hasilnya Pitung tidak dapat ditemukan. Semakin sulitnya menemukan Si Pitung, menyebabkan harga untuk penangkapan Si Pitung meningkat sebesar 400 Gulden. Pemerintah Belanda pada saat itu ingin “menembak mati” di tempat , tetapi sebagian pejabat mengatakan jika Pitung ditembak justru akan menumbuhkan semangat patriotik, sehingga niat ini diurungkan oleh kepolisian Batavia untuk menembak ditempat walaupun pada akhirnya hal ini dilakukan juga.

Sebagai tindakan balas dendam, Pitung melakukan pencurian secara kekerasan termasuk dengan menggunakan sejata api. Akhirnya Pitung dan Dji-ih membunuh seorang polisi intel yang bernama Djeram Latip (Hindia Olanda 23-9-1893:2). Dia juga mencuri wanita pribumi, Mie dan termasuk pakaian laki-laki serta pistol revolver dengan pelurunya. Pernyataan ini didukung oleh Nyonya De C seorang pedagang wanita di Kali Besar menyatakan bahwa Pitung mencuri sarung yang bernilai ratusan Gulden dari perahu-nya (Hindia Olanda 22-11-1892:2).

Beberapa bulan kemudian, Kepala Polisi Hinne mempelajari dari informan bahwa Pitung terlihat di Kampung Bambu, kampung di antara Tanjung Priok dan Meester Cornelis. Kemudian dalam perajalanannya Hinne diberikan laporan bahwa Pitung telah pindah ke arah pekuburan di Tanah Abang (Hindia Olanda 18-10-1893), kemudian Hinne menembaknya dalan penyergapan itu. Pitung ditembak di tangan, kemudian Pitung membalasnya. Kemudian Hinne menembak kedua kalinya, tetapi, meleset, dan peluru ketiga mengenai dada dan membuatnya terjerembap di tanah. Sehari sesudah kematiannya yaitu hari Senin, jenazah dibawa ke pemakaman Kampung Baru pada jam 5 sore.
http://forumkeadilan.com/kriminal/perampok-dermawan-kisah-nyata-tiga-perampok-idola/


Dan sekarang Bedakan dengan Yang 2 ini :


Sanusi


Luthfi Hasan Ishaaq

============================

Ketika Sejarah bersahabat dengan tokoh penjahat dermawan, maka nilai-nilai agama akan dikesampingkan. Entah dimana halal dan haram. Dimana hati nurani. Ketika seorang tokoh penjahat dermawan melakukan pemberontakan pada sebuah sistem, maka akan ada nilai plus-plusnya lagi. Ketika mereka merampok demi menghidupi kaum miskin yang terkesampingkan oleh sebuah sistem korup, sistem sentralistik yang kuat, yang melahirkan gap antara si kaya dengan si miskin, strata atas dengan kelas rendahan, maka yang ada adalah sebuah penghormatan sejarah, penghormatan yang tak akan lekang oleh jaman, dan dikenang karena kedermawanannya dan perlawanannya.

Ketika sejarah menulis kisah tentang koruptor-koruptor yang santun namun serakah, koruptor yang santun namun penuh kelicikan dan kemunafikan, maka tak ada kata halal disana, tapi percayalah bahwa uang itu akan harum dimata para selir dan gundik. Mau ganteng muda, mau bapuk dan tua, semua akan sirna dimata wanita. Sebab uang haram dan halal sama bentuknya, sama serinya.

Pitung adalah sosok yang disegani pemerintah kolonial.
Robin Hood adalah sosok yang disegani para bangsawan Inggris sekaligus dibenci.
Johny Indo dan Kusni Kasdut adalah sosok yang amat dibenci aparat Indonesia karena selalu mempecundangi mereka, meskipun pada akhirnya takluk juga.
Kesamaan semua tokoh itu, yang 2 masih jadi perdebatan keberadaannya, yang 2nya lagi sosoknya nyata dan jelas karena tidak temasuk dalam legenda rakyat.

Sementara yang 2 lainnya, nama yang dulu pernah akrab dan Allah membuka kedok mereka semua, adakah manfaatnya bagi masyarakat? Mereka yang katanya terhormat, katanya santun, katanya dekat dengan Habib dan Ulama, bahkan salah satunya adalah Ulama, tapi dengan santainya merampok uang rakyat, uang masyarakat miskin yang justru harus mereka perjuangkan! Adakah manfaatnya dari mereka-mereka ini? Ketika kedok agama dan kesantunan begitu marak didengungkan belakangan ini, masihkah kita mau terjebak dengan srigala-srigala jahat? Sementara bukti dan fakta telah banyak berbicara.

Mana yang lebih terhormat? Para perampok dan pembunuh yang merampok harta orang-orang kaya dan mendermakan hasil rampokannya bagi orang-orang miskin, ataukah para pejabat terhormat yang merampok uang rakyat miskin untuk berpesta pora bagi kalangannya sesama pejabat, sesama kawanan srigalanya serta menafkahi selir dan gundik mereka?

Jangan mau dibohongi pakai kesantunan semata.
Disana ada yang bermulut kasar, mulutnya seperti comberan, doyan merampok duit Pengusaha, tapi memberikannya pada masyarakat banyak. Samakah dengan 2 yang terakhir dibahas?

Trust Me! Bani Dengkuler itu nyata adanya.

emoticon-Cool






nona212
nona212 memberi reputasi
1
10.8K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan