Assalamualaikum Wr. Wb, Salam sejahtera agan-agan semuanya
"Dunia itu gak kejam, tapi manusianya."
Sadar Sejarah: Wisata Edukasi di Jakarta Yuk!
:nulisah

:nulisah


Quote:
NO REPOST! Jangan terbiasa jadi SR gan. Berikanlah komentar, karena setiap masukan agan pasti ada manfaatnya buat pembaca yang lain.
Quote:
Pernah ngga sih kalian terkantuk-kantuk saat jam pelajaran sejarah tiba? Padahal pelajaran sejarah merupakan salah satu hal yang sangat penting lho. Pokoknya jasmerah – jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
Di Indonesia sendiri banyak sekali situs bersejarah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kebanyakan isi situs bersejarah ngga selalu bercerita mengenai zaman kemerdekaan melainkan juga masa sebelumnya seperti pada masa Kerajaan-kerajaan masih berkuasa.
Dengan banyaknya situs bersejarah tentunya memudahkan kamu untuk mempelajari bagaimana sih terbentuknya Republik Indonesia kita tercinta ini, bagaimana sih asal usul suatu budaya dan sebagainya. Bukan cuma menambah pengetahuan aja, tapi juga bakal bikin kamu semakin menghormati jasa para pahlawan dan makin cinta sama Indonesia!
Ngomong-ngomong, sudah banyak yang tahu belum kalau di Jakarta banyak sekali tempat bersejarah? Bagi kamu yang tinggal di Ibukota Indonesia, ngga gaul kalau belum pernah menyambangi tempat-tempat yang akan dijabarkan di bawah. Apa saja? Ini dia!
:nyantai

Museum Sumpah Pemuda
Quote:
Museum ini beralamat di Jalan Kramat no 10, Jakarta Pusat. Kamu ngga bakal nyesel deh menyambangi museum ini sebab didalamnya menyimpan kisah para pejuang untuk lepas dari gengaman para penjajah. Seperti namanya, museum ini menonjolkan kisah Sumpah Pemuda. Kisah ini bisa kamu lihat pada diorama yang terletak di tengah museum.
Mengelilingi museum ini semangat kamu terasa dibakar. Gimana ngga semangat kalau banyak sekali kutipan pembakar jiwa. Wuih keren! Oh, iya disini juga ada ruang khusus untuk pencipta lagu Indonesia Raya lho. Hayoo, tau ngga siapa?
Museum Wayang
Quote:

Mulanya museum ini bernama De Oude Hollandsche Kerk, sebuah gereja bergaya Neo Renaissance yang didirikan oleh VOC. Sebelum menjadi museum bangunan yang sudah mengalami pemugaran beberapa kali ini pernah dibiarkan begitu saja setelah hancur akibat bencana gempa di tahun 1808.
Barulah pada tahun 1921 bekas reruntuhan De Oude Hollandsche Kerk dibangun kembali menjadi sebuah sebuah gudang. Pihak Belanda kemudian menamakan bangunan tersebut dengan nama Museum Batavia dan di tahun 1975 namanya dirubah menjadi Museum Wayang oleh Gubernur DKI Jakarta masa itu, Ali Sadikin.
Konon ada lebih dari 5000 wayang yang bukan saja berasal dari Indonesia melainkan juga Negara tetangga seperti Kamboja dan Tiongkok. Kebanyakan wayang di simpan di dalam kotak kaca agar terhindar dari tangan usil yang sengaja ingin merusak koleksi tersebut.
Pokoknya kalau kamu mampir ke museum ini bakal nambah wawasan perwayangan deh soalnya ada banyak jenis wayang, bukan cuma wayang kulit dan golek saja yang kita kenal selama ini, tapi juga wayang rumput, kardus, janur dan lainnya.
Museum Keramik
Quote:
Museum Keramik dulunya pernah digunakan sebagai Lembaga Peradilan dan digunakan sebagai Kantor Walikota Jakarta Barat pada masa kemerdekaan. Beberapa tahun kemudian, bangunan ini secara resmi diubah statusnya menjadi cagar budaya oleh pemerintah dan dijadika sebagai pusat pelestarian seni rupa hingga taraf internasional.
Sesuai dengan namanya, disini kamu bakal melihat aneka jenis koleksi keramik dari seluruh daerah di Indonesia bahkan ada lho keramik peninggalan zaman Kerajaan Majapahit. Keren kan! Selain keramik, ada juga koleksi lain seperti lukisan dan barang berseni lainnya.
Berwisata sejarah ke museum ini ngga lengkap tanpa mencoba untuk membuat gerabah sendiri. Ngga usah takut gagal soalnya bakal diajarin kok. Seru kan!
Museum Basoeki Abdullah
Quote:
Kalau kamu menyukai lukisan, wajib nih menyambangi museum ini. Museum ini dulunya merupakan tempat tinggal Basoeki Abdullah – seorang pelukis terkenal yang karyanya sampai disimpan lho di kerajaan Belanda.
Saat kamu menginjakan kaki disini serasa mengulang waktu. Gimana ngga? Kita bisa melihat langsung catatan, karya-karyanya yang indah dan peninggalan bersejarah lainnya milik sang maestro. Ada puluhan karya lukis yang bisa kamu nikmati, salah satunya lukisan 3D putri duyung. Penasaran kan?
Museum Layang-layang
Quote:
Siapa sih yang tidak tahu layang-layang? Permainan tradisional yang dulunya menjadi primadona ini masih eksis hingga sekarang meski telah ditinggalkan oleh sebagian orang lantaran lebih memilih gadget. Duh!
Untuk bernostalgia dan menambah wawasan, tidak ada salahnya kamu mampir ke museum yang dikelola pihak swasta ini. Bukan cuma takjub akan keindahan koleksi aneka layang-layang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan mancanegara, tapi kamu bakal tahu bagaimana sih asal mula permainan ini termasuk pengenalan lebih lanjut mengenai seni dan kertas. Bukan cuma orang dewasa saja disini, banyak sekali anak-anak yang datang untuk berkunjung. Kebanyakan mereka tertarik untuk membuat layang-layang sederhana. Kamu juga bisa kok, jangan mau kalah ya! Selain membuat layang-layang ada juga pelatihan membuat keramik, melukis kaos atau membatik.
Museum Taman Prasasti
Quote:
Jangan parno dulu ya! Meskipun museum ini kompleks pemakaman bergaya kolonial di masa penjajahan, tapi ada banyak benda bersejarah disini.
Museum ini merupakan yang paling tua di dunia dan berisikan karya seni Eropa pada abad lampau seperti patung pahat. Ada juga lho miniature nisan masing-masing provinsi dan juga prasasti. Wah, ternyata bukan makam biasa!
Kota Tua (Kotu)
Quote:
Kurang lengkap rasanya kalau kamu ngga menyediakan waktu untuk mampir ke Kota Tua atau yang kerap disebut Kotu.
Setiap hari tempat ini selalu ramai, tapi akan jauh lebih ramai saat akhir pekan. Di siang hari, kamu bisa melihat deretan gedung tua dan museum bergaya Belanda. Maklum saja, Kotu yang dulunya dinamakan Batavia Lama ini memang menjadi tempat bersejarah yang seru untuk dijelajahi.
Kamu bisa lho menyewa sepeda untuk berkeliling agar tidak terlalu lelah sebab Kotu sangat luas, mencapai 1.3 kilometer. Bisa pegal linu kalau tidak terbiasa berjalan jauh.
Suasana Jakarta tempoe dulu akan terasa terlebih lagi saat malam menjelang dimana deretan bangunan tampak lebih menawan, terbiasa cahaya lampu jalanan. Sangat klasik. Disini kamu ngga perlu takut kesepian karena banyak pedangang asongan menjajakan barang dagangannya dan juga anak-anak muda. Kalau ada yang mojok, cuekin aja!

Quote:
Nah, ternyata wisata ngga selalu harus jalan ke pantai, mendaki gunung atau liburan di luar negeri dan menghabisan banyak uang. Nyatanya, wisata sejarah itu menyenangkan lho dan lagi menambah tingkat kepintaran kamu. Siapa mau coba wisata edukasi?
#SalamDariSamarinda
:terimakasih :terimakasih