Kaskus

Sports

Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Spalletti Berniat Mundur dari AS Roma
Sosok Luciano Spalletti begitu dicintai oleh para penggemar AS Roma. Pasalnya di bawah kendali pria berkepala plontos ini, klub asal ibu Kota Italia tersebut sanggup berprestasi dalam beberapa tahun terakhir dengan meraih dua gelar Coppa Italia dua kali berturut-turut, tepatnya pada musim 2006/2007 dan 2007/2008. Dapat dikatakan, ialah satu-satunya sosok pelatih yang mampu mengangkat prestasi I Lupi di era modern.

Di musim 2016/2017 ini, Spalletti menjadi otak di balik konsistensi Roma untuk menjadi pesaing terkuat bagi Juventus dalam perburuan Scudetto. Selain itu, Roma juga sanggup berlari hingga babak semifinal Coppa Italia musim ini setelah di babak sebelumnya berhasil mengalahkan Sampdoria dan Cessena.

Spalletti Berniat Mundur dari AS Roma


Namun dengan raihan yang dapat dikatakan luar biasa ini, pelatih berusia 58 tahun ini tidak puas. Malah ia ingin mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih utama Roma. Keputusan tersebut didasari lantaran Spalletti belum mampu memberikan gelar bagi klub yang bermarkas di Stadion Olmpico tersebut.

"Menang menjadi hal penting yang sangat berpengaruh. Saat ini kita tak punya waktu untuk memikirkan perkembangan yang lama, semua terjadi dengan kecepatan penuh. Sangat simpel, jika saya gagal memenangi sesuatu, itu artinya saya tak lebih baik dari pelatih sebelumnya. Saya harus mundur dan pulang ke rumah,"ucap Spalletti.

Sejak kepulangan keduanya ke Roma pada Januari 2016 silam—dengan mengantikan Rudi Garcia, pelatih yang sempat menukangi Zenit Saint Petersburg ini memang nirgelar. Walau kedatangannya sukses membangkitkan Serigala Roma yang tengah terpuruk menjadi peringkat ketiga pada musim lalu, namun nyatanya hingga detik ini Spalletti memang belum memberikan satu gelar pun untuk Roma.

Setelah gagal di Europa League beberapa waktu lalu, kini peluang untuk Giallorossi mengakhiri dahaga gelar juara sejak musim 2007/2008 lalu ini mungkin hanyalah dari ajang Coppa Italia. Pasalnya, untuk menyalip Juventus di Serie A dapat dikatakan sulit lantaran memiliki perbedaan poin yang cukup signifikan, yakni berjarak enam poin.

Namun untuk mencapai final apalagi memenangkan Piala Coppa Italia saat ini tidak mudah, bertemu dengan Lazio di babak semifinal leg pertama, di luar dugaan Roma takluk dengan skor 2-0 atas sang rival.

Tentunya pada pertemuan kedua, Rabu 5 April 2017 dini hari WIB nanti, Roma wajib menang dengan selisih tiga gol tanpa balas untuk dapat melaju ke final demi menjaga mimpi mereka untuk memenangkan gelar musm ini.

Spalletti sendiri secara terbuka mengungkapkan hasil dari pertandingan ini akan menjadi penentu terkait masa depannya bersama Roma. Dapat dikatakan, pertandingan ini adalah nyali terakhir dari sosok pelatih pernah meraih penghargaan pelatih terbaik Serie A musim 2006/2007 lalu.

“Saya tidak hidup untuk menjalaninya. Saya harus memaksimalkannya. Semua hal yang saya katakan, saya juga katakan kepada para pemain saya. Di akhir musim, segalanya akan ditentukan tapi karena saya tahu bahwa para pemain menyayangi saya, saya yakin mereka akan melakukan segalanya untuk menentukan peluang saya,” ungkap Spalletti.

MAU NONTON GRATIS SERIE A DI ITALIA?
IKUTAN KUIS TEBAK SKOR DI SINI!

Supported by:
Spalletti Berniat Mundur dari AS Roma

Spalletti Berniat Mundur dari AS RomaSpalletti Berniat Mundur dari AS Roma

www.kaskus.id
0
1.2K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan