Jakarta -- Calon gubernur Anies Baswedan mengatakan, akan mengerahkan lima sampai sepuluh saksi di sekitar tempat pemungutan suara (TPS) pada putaran ke-dua Pilkada DKI Jakarta 19 April 2017.

Hal itu dia jelaskan usai mengukuhkan Tim 10 dari komponen relawan Roemah Djoeang, untuk mengamankan kawasan RW 06 Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (4/4).

"Kita akan menjaga TPS-TPS. Di dalam memang ada saksi, tapi selain itu ada orang-orang yang bertanggung jawab untuk menjaga dukungan, mengidentifikasi mereka-mereka yang pasti memilih kami dan menjaga dari segala macam praktik-praktik yang mungkin terjadi," kata Anies.

Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, jumlah TPS di lima wilayah kota dan satu kabupaten, bertambah sepuluh titik menjadi 13.032 TPS.

Sedangkan, pada 21 Maret lalu, KPU DKI Jakarta telah menetapkan jumlah daftar pemilih sementara (DPS) pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua sebanyak 7.264.749. Jumlah DPS tersebut bertambah sebanyak 156.160 dibandingkan dengan daftar pemilih tetap (DPT) putaran pertama yang berjumlah 7.108.589.

Anies pun menjelaskan, saksi-saksi yang disiapkan ini juga memiliki tugas untuk menjaga area sekitar TPS dari berbagai bentuk kecurangan seperti politik uang hingga netralitas aparat pemerintah dan penyelenggara pemilu.

"Artinya, yang berhak memilih jangan sampai dihalangi, dan yang tidak berhak milih jangan sampai ikut-ikutan milih," kata Anies.

Pelatihan para saksi itu, kata Anies telah dilakukan sejak putaran pertama lalu. Nantinya, jumlah para saksi yang menjaga TPS akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di setiap wilayah.

"Di setiap tempat akan beda-beda tergantung situasinya tapi selalu ada yang menjaga di sana antara lima sampai sepuluh. Selalu ada," katanya.

Sementara itu, tim pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Siaful Hidayat sebelumnya telah menargetkan sebanyak 43 ribu orang untuk menjadi saksi pada pemilihan putaran kedua 19 April mendatang. (chs)

cekidot