Juventus baru saja mengonfirmasikan bahwa Rodrigo Bentancur telah menjalani tes medis di Turin dalam rangka kepindahannya dari Boca Juniors. Pemuda 19 tahun itu diperkirakan akan bergabung bersama Bianconeri pada musim panas mendatang, dan memiliki banderol 9,4 juta Euro sebagai bagian dari kesepakatan pembelian setelah Carlos Teves bergabung bersama Boca pada 2015 silam.

Melalui situs resminya Juventus menulis: “Rodrigo Bentancur telah sampai di J-Medical siang hari ini. Gelandang asal Uruguay itu akan menjalani beberapa tes rutin sebagai syarat untuk kepindahannya dari Boca Juniors menuju Juventus.”


Manajer umum Juve, Beppe Marotta menyatakan bahwa Juventus memang sudah menaruh ketertarikan untuk menggunakan hak belinya sejak September lalu. “Kami memiliki hak beli untuk Bentancur sebagai bagian dari kesepakatan penjualan Tevez dan sudah bisa dipastikan kami akan menggunakan itu. Transfer ini akan berlaku pada musim 2017-2018.”

Selain memiliki hak beli untuk Bentancur—yang masa berlakunya habis bulan ini, Juventus juga memiliki hak beli atas Guido Vadala, Franco Cristaldo, dan Adrian Cubas dari Boca.

Meski belum mendapat sorotan di Eropa, Bentancur adalah salah satu prospek terpanas yang ada di Amerika Latin. Di usianya yang masih sangat muda, ia sudah menjadi pilihan utama Boca baik di bawah kepemimpinan Rodolfo Arruabarrena atau suksesornya, Guilermo Barros Schelotto. Ia menjadi starter dalam beberapa laga krusial Boca di paruh kedua musim lalu, dengan peran sebagai gelandang kanan-luar di formasi diamond dan mudah dikenali lewat kualitas sodoran bola dan etos kerjanya di atas lapangan.

“Saya lebih mirip sebagai pemain no.8 atau no.5,” ujar Bentancur. “Saya bukan seorang playmaker, saya lebih melihat kemiripan gaya bermain pada Gago dibanding Riquelme, meskipun keduanya adalah idola saya.” Ia kemudian menambahkan, “Pemain lain yang saya idolai? Iniesta, Xavi, dan Busquets, karena teknik dan gaya bermain yang mereka miliki.”

Meski masih berusia belia, Bentancur sudah menjelma menjadi seorang gelandang yang memiliki karakter elegan dan versatile pada saat bersamaan. Ia memiliki akurasi umpan yang baik dengan kedua kakinya, visi bermain yang apik, dan pergerakan bola yang impresif. Karakter ini membuatnya lebih leluasa untuk berada di posisi manapun ketika timnya sedang menekan lawan dengan garis pertahanan tinggi, dan kehadirannya juga penting untuk menjaga transisi bertahan-menyerang Boca Juniors musim ini.

Kontrol bola yang apik dan kelihaian menggocek bola juga membuatnya nyaman bermain di ruang minim dan bisa menemukan celah untuk keluar dari sana. Mungkin ia memang tidak memiliki insting dan kreativitas untuk mengkreasi peluang seperti seorang classic no.10, namun ia sangat paham bagaimana memposisikan dirinya pada situasi yang sedang dibutuhkan tim.

Melihat karakter bermainnya itu, bukan tidak mungkin Juventus akan mempertahankan dirinya di tim utama musim depan, dan membiarkan Bentancur beradaptasi dengan atmosfer sepakbola Italia yang dikenal akan kompleksitas taktiknya. Pada saat bersamaan, ia juga bisa ‘menyerap’ ilmu dari maestro lini tengah seperti Khedira, Pjanic, dan Marchisio untuk digunakan sebagai bekal di kemudian hari. Yang jelas, kedatangan Bentancur—dan talenta muda lain seperti Mattia Caldara—ini semakin menegaskan bahwa Juventus sedang mempersiapkan masa depan yang jauh lebih tertata dibanding pesaingnya di Serie-A.