- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aksi Premanisme Hambat Distribusi Produk UMKM Sumut


TS
PutraKucink
Aksi Premanisme Hambat Distribusi Produk UMKM Sumut
MedanBisnis - Medan. Aksi premanisme berupa pemerasan dan penyetopan secara paksa mobil niaga yang membawa produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kembali merajalela di jalan lintas Sumatera Utara. Aksi semacam ini menjadi masalah penting yang harus ditindak lanjuti secara serius.
"Para preman ini mengaku dari YKPR dan memaksa sopir untuk menghentikan mobilnya. Setelah berhenti, para preman ini coba memeras sopir dengan meminta uang kemanan sebesar Rp 150.000. Namun sopir menolaknya, dan para preman itu mengancam tidak akan aman dan mencatat plat nomor mobil niaga tersebut," kata M Fachris Tanjung, Sekretaris Forda UKM Sumatera Utara, Kamis (30/3) di Sekretariat Forda UKM Sumut di Medan.
Menurut Fachris, yang mengutip laporan sopir niaga tersebut, peristiwa itu terjadi Selasa pagi (28/3) sekitar pukul 08:30 Wib, saat mobil pick up yang membawa kursi dari Medan melintasi kawasan Stabat, Langkat.
Ketika mobil melewati jembatan di Kota Stabat, 3 orang laki-laki mengenderai 2 sepeda motor, jenis RX King warna biru dan Vega ZR warna merah (keduanya tanpa plat nomor), mengejar mobil tersebut.
Persis di sekitar depan RS Putri Bidadari, sepeda motor tersebut menyalip di depan, dan memaksa sopir menghentikan mobil.
"Sempat terjadi perdebatan di situ. Malah para preman ini coba memaksa sopir ikut ke Posko mereka, tapi ditolak sopir. Begitu juga saat meminta uang iuran kemanan sebesar Rp 150.000, ditolak sopir. Mereka mengaku dari YK, yang berwenang menjaga keamanan lalulintas di kawasan Langkat," ujar Fachris Tanjung.
Sementara itu, Ketua Forda UKM Sumatera Utara Lie Ho Pheng, yang sempat berbicara via telepon dengan salah seorang preman tersebut, mempertanyakan hak dan wewenang mereka menghentikan mobil yang membawa produk UKM.
Lewat pembicaraan via telepon itu, oknum preman tersebut mengaku mereka menjaga kemanan daerah itu dari bajing loncat. Preman tersebut, kata dia, melalui telefon menyebut lembaganya di bawah naungan institusi militer.
Terkait dengan aksi premanisme ini, Ketua Forda UKM Sumut mengimbau Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara untuk segera menurunkan Tim Saber (Sapu Bersih) Pungli, yang hingga saat ini masih merajalela di lintasan Sumatera Utara, bahkan hingga ke Lampung.
"Karena para oknum preman ini jelas-jelas telah menghambat distribusi produk-produk UMKM, dan itu berarti mereka telah menghambat perkembangan ekonomi di daerah ini. Bagaimana mungkin aksi begini dibiarkan merajalela," ujarnya. (dewantoro)
Berak Branak Meras Horas Bah
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Propinsi Sumut, Propinsi BBM (Berak Branak Meras), peras memeras epriwer
https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia
"Para preman ini mengaku dari YKPR dan memaksa sopir untuk menghentikan mobilnya. Setelah berhenti, para preman ini coba memeras sopir dengan meminta uang kemanan sebesar Rp 150.000. Namun sopir menolaknya, dan para preman itu mengancam tidak akan aman dan mencatat plat nomor mobil niaga tersebut," kata M Fachris Tanjung, Sekretaris Forda UKM Sumatera Utara, Kamis (30/3) di Sekretariat Forda UKM Sumut di Medan.
Menurut Fachris, yang mengutip laporan sopir niaga tersebut, peristiwa itu terjadi Selasa pagi (28/3) sekitar pukul 08:30 Wib, saat mobil pick up yang membawa kursi dari Medan melintasi kawasan Stabat, Langkat.
Ketika mobil melewati jembatan di Kota Stabat, 3 orang laki-laki mengenderai 2 sepeda motor, jenis RX King warna biru dan Vega ZR warna merah (keduanya tanpa plat nomor), mengejar mobil tersebut.
Persis di sekitar depan RS Putri Bidadari, sepeda motor tersebut menyalip di depan, dan memaksa sopir menghentikan mobil.
"Sempat terjadi perdebatan di situ. Malah para preman ini coba memaksa sopir ikut ke Posko mereka, tapi ditolak sopir. Begitu juga saat meminta uang iuran kemanan sebesar Rp 150.000, ditolak sopir. Mereka mengaku dari YK, yang berwenang menjaga keamanan lalulintas di kawasan Langkat," ujar Fachris Tanjung.
Sementara itu, Ketua Forda UKM Sumatera Utara Lie Ho Pheng, yang sempat berbicara via telepon dengan salah seorang preman tersebut, mempertanyakan hak dan wewenang mereka menghentikan mobil yang membawa produk UKM.
Lewat pembicaraan via telepon itu, oknum preman tersebut mengaku mereka menjaga kemanan daerah itu dari bajing loncat. Preman tersebut, kata dia, melalui telefon menyebut lembaganya di bawah naungan institusi militer.
Terkait dengan aksi premanisme ini, Ketua Forda UKM Sumut mengimbau Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara untuk segera menurunkan Tim Saber (Sapu Bersih) Pungli, yang hingga saat ini masih merajalela di lintasan Sumatera Utara, bahkan hingga ke Lampung.
"Karena para oknum preman ini jelas-jelas telah menghambat distribusi produk-produk UMKM, dan itu berarti mereka telah menghambat perkembangan ekonomi di daerah ini. Bagaimana mungkin aksi begini dibiarkan merajalela," ujarnya. (dewantoro)
Berak Branak Meras Horas Bah
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Propinsi Sumut, Propinsi BBM (Berak Branak Meras), peras memeras epriwer

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia
0
2.6K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan