JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk 'Persatuan Indonesia Raya' di Hotel Dharmawangsa, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, ‎Senin (3/4/2017) malam.

Dalam pidato yang dihadiri sejumlah elite Partai Gerindra dan PKS tersebut, Anies mengatakan bahwa persatuan tercipta bila keadilan hadir bagi warganya.

‎Jakarta sekarang ini belum memberikan rasa adil bagi warganya, hal itu ia ketahui setelah melakukan kampanye selama hampir enam bulan.

Menurut Anies, ketimpangan yang terjadi di Jakarta terbilang ekstrem.

Berbeda dengan daerah lainnya, warga miskin di jakarta harus hidup dengan polusi yang tinggi, kurangnya air bersih, rumah yang berhimpitan.

"Saya pribadi merasakan ada fenomena yang tidak boleh kita biarkan. Di kampung Krukut, ada unit rumah ukurannya 4x5 meter, diisi lima sampai tujuh orang, lalu di ujung gang ada kamar mandi, yang setiap pagi antre," kata Anies.

Anies mengatakan, 70 persen kegiatan ekonomi Indonesia ada di Jakarta. Namun, dengan persentase yang tinggi tersebut, justru ketimpangannya sangat tinggi. Menurut Anies, kondisi tersebut bukan merupakan hal yang baru.

"Ini bukan barang baru. Tahun 70 ada yang mengatakan ‎ibu kota lebih kejam dari ibu tiri. Itu dulu, dan sekarang masih terjadi," tuturnya.

Republik ini, lanjut Anies, berdiri untuk menghadirkan keadilan sosial bagi rakyatanya.

Dan keadilan sosial tersebut, menurut Anies, belum ada di Jakarta, karena terus dibiarkan.

"Ini problem menahun yang tidak dibereskan, karena tidak menempatkannya menjadi perhatian utama. Kita hadir untuk melakukan perubahan itu, dengan tidak fokus pada pembangunan infrastruktur saja," paparnya.

‎Dalam pidato kebangsaan tersebut, turut hadir Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Presiden PKS Sohibul Iman, Hidayat Nurwahid, dan Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama. (Taufik Ismail)

cekidot