Kaskus

News

rahmat.ipulzAvatar border
TS
rahmat.ipulz
Setya Novanto yang Saya Kenal
Setya Novanto yang Saya Kenal

Pekerjaan dan karir sebagai politisi mungkin tidak bisa lepas dari berbagai macam resiko. Apalagi bagi politisi yang juga memiliki jabatan penting seperti di pemerintahan maupun lembaga-lembaga negara. Bagi sebagian orang awam seperti saya, harus diakui bahwa dunia politik penuh dengan ketidakpastian dan cenderung negatif. Tapi disadari atau tidak, keputusan atau kebijakan politiklah yang akhirnya menentukan nasib dan kesejahteraan masyarakat.

Saya sama sekali tidak sependapat dengan anggapan politik itu kejam dan dusta. Politisi tidaklah melulu dianggap sebagai sesuatu yang negatif dan merugikan. Sebab ada pengabdian, ketulusan, niat baik serta pengorbanan dibalik cita-cita sebagai politisi.

Kita patut bersyukur Indonesia masih punya banyak orang baik dan jujur dalam mengemban amanat dan tugasnya sebagai politisi dalam mencurahkan pikiran dan segala sumber dayanya demi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.

Saya adalah salah seorang yang sangat beruntung mengenal sosok politisi seperti Setya Novanto. Ya, Ketua Umum Partai Golkar yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat di masyarakat karena dugaan-dugaan miring yang dialamatkan kepadanya.

Sekian banyak sudah tuduhan dan cobaan yang dia hadapi, baik sebagai Ketua DPR RI, maupun sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Namun pada akhirnya, kasus yang pernah dituduhkan kepadanya sama sekali tidak pernah terbukti. Dia betul-betul bersih dari tuduhan-tudahan itu.

Bagi saya, sebagai orang yang telah mengenalnya hampir tiga tahun ini, beliau adalah sosok pekerja keras dan penuh tanggung jawab. Ditengah kesibukannya menjalankan tugas kedinasan sebagai Ketua DPR, Setnov termasuk pemimpin yang membumi, sangat cair dan penuh perhatian. Ia sangat memperhatikan kesejahteraan para staf dan orang-orang dekatnya. Bahkan, untuk hal kecil saja, dia sering mengingatkan untuk tidak lupa sarapan atau makan siang kepada para pegawainya yang bekerja di ruang Ketua DPR RI di Lantai 3 Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan.

Setya Novanto yang Saya Kenal

Muslim yang Taat Ibadah

Yang juga mungkin tidak banyak orang ketahui adalah ketaatannya dalam beribadah. Setya Novanto tidak pernah lupa akan kewajiban sebagai seorang muslim dalam menunaikan shalat lima waktu. Bagi saya, beliau adalah imam sekaligus pemimpin yang hangat sekaligus dibanggakan keluarga serta kerabatnya.

Dalam aktifitas sebagai petinggi partai, Setya Novanto termasuk politisi yang rajin melakukan kunjungan ke daerah. Dalam kunjungannya ke berbagai daerah, apabila suara Adzan telah berkumandang, dirinya sigap mengajak para pengurus Partai Golkar bergegas untuk mengambil wudhu guna menjalankan ibadah shalat. Bahkan dalam perjalanan jauh menggunakan pesawat sekalipun, beliau tidak pernah meninggalkan waktu shalatnya.

Pernah suatu saat dalam sebuah perjamuan kehormatan Duta Besar Kerajaan Maroko pada pertengahan bulan Maret lalu di DPR RI, dirinya meminta waktu untuk meninggalkan pertemuan guna menunaikan shalat Dzuhur. Nampaknya Setya Novanto tidak ingin meninggalkan waktu shalatnya, sekalipun sedang disibukan dengan agenda sepenting itu di DPR. Pertemuan itu pun tetap berlanjut dan berjalan sebagaimana mestinya.

Bukan hanya menunaikan shalat wajib saja, sebab ternyata dalam kesehariannya, beliau juga terlihat sering menjalankan shalat Tahajud, juga shalat sunah lainnya.

Pada suatu malam, tepatnya Jumat malam 31 Maret 2017, sayapun berkesempatan mengikuti shalat Tahajud berjamaah bersama Setya Novanto yang juga diikuti sekitar 40 anak-anak dari pesantren Khazanah Kebajikan di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan. Ternyata, shalat Tahajud berjamaah bersama sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakannya tiap pekan sekali selama 3 tahun terakhir. Saya betul-betul takjub atas apa yang telah beliau lakukan sebagai seorang muslim, sebagai seorang mualaf.

Penilaian orang yang selama ini menganggap kemualafan seorang Setya Novanto hanya demi politik, pencitraan dan kekuasaan pun seketika itu berubah 180 derajat di mata saya. Beliau memang pernah memeluk agama Katolik. Secara lahiriah, beliau berdarah Tionghoa, tetapi secara akidah, keislamannya tidak diragukan.

Begitulah gambaran dan pandangan saya terhadap seorang Setya Novanto, pria kelahiran Bandung 12 November 1954 yang memiliki keteguhan dan kekuatan lahir batin serta karir cemerlang di kancah perpolitikan tanah air. Saya sangat senang bisa ikut menjadi bagian dari perjuangannya selama tiga tahun terakhir ini, meskipun bukan dalam kapasitas saya sebagai orang partai maupun pejabat teras.

Pengabdiannya yang tulus telah memberi sumbangsih besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dia sepenuhnya sadar bahwa amanat serta tugas yang sedang dipikulnya saat ini tak akan bisa dilewatinya tanpa diiringi ibadah dan tawakal kepada Allah SWT.
0
1.2K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan