- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Heroic Sacrifice - Orang-orang yang mengorbankan hidupnya demi orang lain (Part 2)


TS
gajahkampung
Heroic Sacrifice - Orang-orang yang mengorbankan hidupnya demi orang lain (Part 2)

Heroic Sacrifice - Kisah orang-orang yang rela mengorbankan hidupnya demi orang lain
Quote:
Kita mungkin sering melihat kisah-kisah pengorbanan heroik dalam film atau cerita. Namun siapa sangka, plot yang sering digunakan dalam film Holywood ini juga dapat terjadi di dunia nyata. Tentu saja tidak se-absurd yang ada dalam kisah fiksi, namun kisah mereka tetap menarik untuk disimak.
Part 1
Note: Yang saya tuliskan dibawah ini hanyalah rangkumannya saja. Untuk info lengkapnya, anda dapat mencari sendiri literasinya di internet

9. Marian Fisher
Spoiler for :

Marian Fisher, seorang gadis berusia 13 tahun merupakan salah seorang daro sepuluh sandera dalam peristiwa penembakan sekolah Amish di Pennsylvania, Amerika Serikat pada tahun 2006. Fisher yang berumur paling tua dari lima gadis yang ditembak mati dikatakan melangkah maju dan meminta pembunuhnya untuk menembaknya terlebih dahulu dalam upaya untuk memberikan waktu bagi teman-temannya untuk melarikan diri.
Lebih-lebih lagi, adiknya yang berumur 11 tahun, Barbie -yang lolos dalam penembakan tersebut- juga ikut melangkah maju dan berkata "Selanjutnya tembak aku!"
10. Vince Coleman
Spoiler for :

Ledakan Halifax merupakan insiden maritim yang terjadi di pelabuhan Halifax, Nova Scotia, Kanada pada pagi hari tanggal 6 Desember 1917. Peristiwa ini terjadi akibat tabrakan dari SS Mont-Blanc, kapal Prancis yang bermuatan amunisi dengan kapal Norwegia, SS Imo. Diperkirakan dua ribu orang tewas dan sembilan ribu orang terluka akibat peristiwa ini. Ledakan ini melepaskan energi setara dengan 2.9 kiloton TNT dan merupakan ledakan non nuklir terbesar yang pernah dibuat oleh manusia.
Vince Coleman yang merupakan petugas pengontrol jalur kereta pada pagi itu sedang bekerja di posnya yang hanya beberapa ratus meter dari dermaga enam - tempat ledakan terjadi. Pada pukul 08.45, Coleman dan temannya yang ikut berjaga bersamanya saat itu mendengar kabar adanya tabrakan dari kapal yang membawa muatan berbahaya. Setelah mengirim peringatan kepada kantor pusat, Coleman dikatakan sudah meninggalkan posnya namun kembali masuk ke dalam untuk mengirimkan telegram peringatan di sepanjang jalur yang ia jaga untuk menghentikan kereta yang akan menuju Halifax
"Hold up the train. Ammunition ship afire in harbor making for Pier 6 and will explode. Guess this will be my last message. Good-bye boys."
Telegramnya sampai ke kereta nomor 10 yang berisi tiga ratus penumpang yang segera berhenti 6.4 kilometer dari Halifax sebelum ledakan terjadi. Setelah ledakan terjadi, pesan dari Coleman -bersama dengan pesan lainnya- disebarkan di sepanjang jalur rel dan membuat peristiwa tersebut tersebar ke seluruh Kanada. Jalur kereta segera dimobilisasi untuk mengirim tenaga sukarela dan obat-obatan dari kota-kota di Nova Scotia dan New Brunswick tepat pada hari itu juga.
Vince Coleman tewas dalam ledakan tersebut.
11. Tsunami Jepang 2011
Spoiler for :

Miki Endo merupakan pegawai Manajemen Krisis di Minamisanriku, Sendai pada saat gempa bumi dan tsunami Tohoku 2011 yang berjasa dalam menyelamatkan tujuh ribu nyawa orang di kotanya dengan menyiarkan peringatan Tsunami sampai ombak setinggi 10 meter menghantam dan menghancurkan bangunan tempatnya berada. Dalam rekaman yang berhasil diselamatkan, terdengar rekan kerjanya meminta Endo untuk menyelamatkan diri. Namun Endo bersikukuh untuk tetap berada di depan mic-nya sampai suaranya menghilang saat ombak datang menerjangnya.

Fujio Koshita, pemadam kebakaran senior di Otsuchi, tewas saat membunyikan lonceng tua yang ada di puncak gedung pemadam kebakaran karena 11 Maret, gempa memutus seluruh aliran listrik di kota. Suara loncengnya terdengar di seluruh kota sampai tsunami menyapu bersih bangunan tempatnya berada. Menurut petugas pemadam kebakaran lainnya, ia melanggar aturannya sendiri tentang petugas penyelamat; “Jangan mati! Tim penyelamat harus tetap hidup, karena tugas Anda adalah untuk membantu orang lain"
12. Arland Williams, the "sixth passenger"
Spoiler for :

Pada 13 Januari 1982, Pesawat Florida Air Flight 90 jatuh di sungai Potomac yang saat itu sedang membeku. Enam orang selamat dalam kecelakaan tersebut dan terapung-apung di air dengan suhu dibawah titik beku.
Juru kamera berita merekam peristiwa tersebut dari atas jembatan. Tampaknya tidak ada cara untuk mencapai korban di dalam air. Orang-orang di tepi sungai, dengan tali seadanya, berusaha untuk menyelamatkan keenam orang tersebut. Pada sekitar pukul 16:20, Eagle 1, helikopter polisi AS yang berbasis di Anacostia Park, Washington dan diawaki oleh Pilot Donald W. Usher dan paramedis Melvin E. Windsor, tiba dan melakukan operasi penyelamatan. Perlahan-lahan, helikopter itu menurunkan tali untuk diraih para korban.
Menurut lima korban lainnya, Seorang penumpang terus membantu orang lain mencapai tali penyelamat yang dijatuhkan oleh helikopter, berulang kali memberikan tali tersebut kepada orang lain daripada menggunakannya utuk dirinya sendiri. Sementara lima orang lainnya sudah dibawa ke tepian oleh helikopter, bagian ekor Boeing 737 tempat Williams berpijak bergeser dan tenggelam lebih jauh ke dalam air, menyeret Williams bersamanya.

13. Empat Pendeta
Spoiler for :

(dari kiri ke kanan) Alexander D. Goode, John P. Washington, Clark V. Poling, George L. Fox
Pada dini hari tanggal 23 Januari 1943, SS Donchester yang membawa 900 prajurit AS tenggelam akibat torpedo dari U-233 di Atlantik utara. Torpedo tersebut melumpuhkan sistem listrik Dorchester, membuat kapal menjadi gelap gulita. Kepanikan terjadi di atas kapal, banyak dari penumppang yang terjebak di bawah dek. Para pendeta tersebut berusaha menenangkan prajurit-prajurit tersebut dan mengatur evakuasi kapal dengan tertib, dan membantu menuntun jalan orang-orang yang terluka. Saat jaket keselamatan dibagikan satu per satu, pasokan jaket mulai habis sebelum masing-masing orang mendapatkan bagiannya. Para pendeta segera melepaskan jaket mereka sendiri dan memberikannya kepada orang lain. Mereka membantu orang sebanyak yang mereka bisa dalam ke dalam sekoci, dan kemudian bergandeng tangan dan berdoa, menyanyikan himne saat mereka berempat tenggelam bersama dengan kapal.
14. Michael A. Monsoor
Spoiler for :

Monsoor merupakan prajurit marinir AS yang ditugaskan di peleton Delta, SEAL Team 3
Peleton Delta dikirim ke Irak pada bulan April 2006 dan ditugaskan untuk melatih Angkatan Darat Irak di Ramadi. Selama lima bulan ke depan, Monsoor dan peletonnya sering terlibat dalam pertempuran dengan pasukan pemberontak. Pada tanggal 29 September 2006, seorang pemberontak melemparkan granat ke atap di mana Monsoor dan beberapa marinir lainnya dan tentara Irak diposisikan. Monsoor dengan cepat segera menahan granat dengan tubuhnya, menyerap ledakan yang dihasilkan dan menyelamatkan rekan-rekannya dari cedera serius atau kematian. Monsoor meninggal sekitar 30 menit kemudian akibat luka serius yang ia terima.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menegaskan bahwa Michael Monsoor akan menerima Medal of Honor. Presiden AS George W. Bush memberikan medali tersebut kepada orang tua Monsoor pada tanggal 8 April 2008. Pada bulan Oktober 2008, Sekretaris Angkatan Laut Donald C. Winter mengumumkan bahwa DDG-1001, kapal kedua di kapal perusak misil kendali kelas Zumwalt akan diberi nama Michael Monsoor untuk menghormatinya.
15. St. Maximilian Maria Kolbe
Spoiler for :

Maximilian Kolbe adalah seorang pastor Katolik berkebangsaan Polandia yang mula-mulanya adalah seorang misionaris dan sudah berkeliling dunia selama beberapa tahun. Selama Perang Dunia II, ia dipenjara di kamp konsentrasi Auschwitz karena secara terbuka menentang rezim Nazi melalui sebuah stasiun radio swasta dan melindungi 2.000 orang Yahudi.
Pada akhir Juli 1941, tiga tahanan menghilang dari kamp, mendorong SS-Hauptsturmführer Karl Fritzsch, wakil komandan kamp, untuk memilih 10 orang yang akan mati kelaparan di sebuah bunker bawah tanah untuk mencegah lebih lanjut upaya pelarian para tahanan. Ketika salah satu dari orang-orang yang dipilih, Franciszek Gajowniczek, berteriak, "Istri saya! Anak-anak saya!", Kolbe menawarkan diri untuk mengambil tempatnya.
Menurut saksi mata, seorang asisten petugas kebersihan pada waktu itu di sel penjara, Kolbe memimpin tahanan dalam doa. Setiap kali para penjaga memeriksanya, ia berdiri atau berlutut di tengah-tengah sel dan melihat dengan tenang pada orang-orang yang masuk. Setelah dua minggu dehidrasi dan kelaparan, hanya Kolbe yang tetap hidup. Para penjaga ingin agar bunker dikosongkan, sehingga mereka memberi Kolbe suntikan mematikan asam karbol. Kolbe dikatakan mengangkat lengan kirinya dan dengan tenang menunggu kematiannya. Jenazahnya dikremasi pada 15 Agustus. Ia dikanonisasi santo pada 10 Oktober 1982 oleh Paus John Paul II, dan orang yang hidupnya telah ia selamatkan ada di sana pada saat itu.
Bersambung di part 3...
Diubah oleh gajahkampung 03-04-2017 16:53
0
3.5K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan