- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Even in My Dream


TS
ichwan773
Even in My Dream
Selamat malam para reader atau agan dan aganwati, gua ingin membagikan sebuah cerita yang akan menjadi kenangan terindah sekaligus terpahit yang pernah gua rasakan. So nikmati cerita gua dan akhir kata terima kasih.
P R O L O G
Percintaan dan persahabatan, berbeda arti namun bisa saling menghubungkan satu sama lain. Aku percaya, hubungan dalam sebuah persahabatan tidak ada yang 100% murni. Mungkin diantara kalian pernah merasakan dan memendam perasaan tersebut, perasaan ingin memilikinya namun terlalu gusar mengungkapkannya. Seperti dijauhi dan menjadi canggung ketika sang sahabat menyadari hal itu.
'Kamu mengatakan kalau dia adalah sahabatmu namun jauh dilubuk hati, engkau mencintainya bahkan lebih dari sekedar sahabat. Kau tahu walaupun Cinta tidak bisa diungkapkan oleh rangkaian kata namun dapat disampaikan dengan tindakan nyata.' Kata - kata itu yang sering diucapkan oleh pamanku dan masih terus teringat dalam pikiranku untuk waktu cukup lama, bahkan aku tidak bisa menapik perkataannya. Tapi bisakah persahabatan berubah menjadi cinta saat kau terlalu ragu untuk memulainya.
"Hai?! Maaf ya tadi gara - gara aku lupa bawa topi, malah kamu yang kena marah sama senior."
"Tenang tidak apa - apa, lagipula lebih baik aku dihukum daripada kamu. Coba lihat aku, masih sehatkan" aku mencoba baik - baik saja walaupun sebenarnya fisikku masih lelah akibat dihukum lari sekeliling lapangan basket sebanyak 20x. Tapi itu lebih baik dibandingkan dia yang harus disuruh lari oleh senior, aku menegaskan-kalau aku bukan ingin menjadi seorang pahlawan ataupun sebutan lainnya, sejak dulu ayahku sering memberitahuku kalau kita sebagai laki - laki harus bersikap gentle dan hal itu yang mendasari mengapa aku melakukannya.
"Aku tidak percaya kalau kamu masih sehat.." Ia memberiku sebotol minuman isotonik, "aku pergi dulu ya, terima kasih atas pertolongannya." Ucapnya pamit.
"Hei?! Kita belum berkenalan, siapa namamu?" Teriakku memanggilnya, dia menoleh kearahku dan tersenyum.
"Namaku Nadine!"
Itulah awal bagaimana ceritaku, terdengar klise, tapi kenyataannya kadang sesuatu memang dibentuk dari hal-hal klise. Hal yang bahkan terasa lucu dan tidak dapat mungkin terjadi. Namun, tidak ada yang tahu apa yang dirahasiakan. Dan pertemuanku dengannya akan meninggalkanku dengan banyak hal pada hari berikutnya.
Spoiler for Q&A:
P R O L O G
Percintaan dan persahabatan, berbeda arti namun bisa saling menghubungkan satu sama lain. Aku percaya, hubungan dalam sebuah persahabatan tidak ada yang 100% murni. Mungkin diantara kalian pernah merasakan dan memendam perasaan tersebut, perasaan ingin memilikinya namun terlalu gusar mengungkapkannya. Seperti dijauhi dan menjadi canggung ketika sang sahabat menyadari hal itu.
'Kamu mengatakan kalau dia adalah sahabatmu namun jauh dilubuk hati, engkau mencintainya bahkan lebih dari sekedar sahabat. Kau tahu walaupun Cinta tidak bisa diungkapkan oleh rangkaian kata namun dapat disampaikan dengan tindakan nyata.' Kata - kata itu yang sering diucapkan oleh pamanku dan masih terus teringat dalam pikiranku untuk waktu cukup lama, bahkan aku tidak bisa menapik perkataannya. Tapi bisakah persahabatan berubah menjadi cinta saat kau terlalu ragu untuk memulainya.
"Hai?! Maaf ya tadi gara - gara aku lupa bawa topi, malah kamu yang kena marah sama senior."
"Tenang tidak apa - apa, lagipula lebih baik aku dihukum daripada kamu. Coba lihat aku, masih sehatkan" aku mencoba baik - baik saja walaupun sebenarnya fisikku masih lelah akibat dihukum lari sekeliling lapangan basket sebanyak 20x. Tapi itu lebih baik dibandingkan dia yang harus disuruh lari oleh senior, aku menegaskan-kalau aku bukan ingin menjadi seorang pahlawan ataupun sebutan lainnya, sejak dulu ayahku sering memberitahuku kalau kita sebagai laki - laki harus bersikap gentle dan hal itu yang mendasari mengapa aku melakukannya.
"Aku tidak percaya kalau kamu masih sehat.." Ia memberiku sebotol minuman isotonik, "aku pergi dulu ya, terima kasih atas pertolongannya." Ucapnya pamit.
"Hei?! Kita belum berkenalan, siapa namamu?" Teriakku memanggilnya, dia menoleh kearahku dan tersenyum.
"Namaku Nadine!"
Itulah awal bagaimana ceritaku, terdengar klise, tapi kenyataannya kadang sesuatu memang dibentuk dari hal-hal klise. Hal yang bahkan terasa lucu dan tidak dapat mungkin terjadi. Namun, tidak ada yang tahu apa yang dirahasiakan. Dan pertemuanku dengannya akan meninggalkanku dengan banyak hal pada hari berikutnya.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Siapakah yang akan menjadi Pacar Ichwan?
Nadine
100%
Salsabilla
0%
Tidak Ada
0%
Diubah oleh ichwan773 02-04-2017 19:51


anasabila memberi reputasi
1
1.4K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan