Jakarta - Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan siklus anggaran di Pemprov DKI. Dia mengatakan program Pemprov bisa terealisasi sebanyak 87 persen saat dipimpin oleh Plt Gubernur DKI Sumarsono karena ada perbedaan termin.

"Itu kan siklus anggaran. Biasanya pembayaran itu dilakukan pada akhir tahun anggaran, terutama yang bentuknya proyek fisik. Kan nggak mungkin itu, kan ada terminnya. Terminnya terakhir biasanya jatuh pada bulan November-Desember ketika setelah selesai. Pak Plt itu kan masuk pada bulan November-Desember, makanya naik," kata Djarot di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (29/3/2017).

Hal itu dijelaskan Djarot untuk menjawab pernyataan pesaingnya, Anies Baswedan, dalam debat yang diadakan salah satu televisi swasta. Menurut Djarot, Anies belum paham soal siklus anggaran yang memang mengharuskan pembayaran proyek di akhir tahun.

"Menurut saya, Pak Anies harusnya lebih mengerti," tambahnya.

Djarot mengatakan, dengan rekam jejaknya yang pernah menduduki jabatan tertinggi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anies harusnya mengerti soal anggaran tersebut. Dia mempertanyakan tudingan Anies tersebut.

"Menurut saya, beliau mengerti. Kan beliau pernah di Kementerian Pendidikan, mesti mengertilah siklus anggaran seperti apa. Saya nggak tahu kok keluar seperti itu membandingkan dengan Plt," cetus Djarot.

Berbekal pengalaman menjabat sebagai wali kota di Blitar selama 10 tahun, Djarot mengaku selalu memperhitungkan pengeluaran anggaran di program-program Pemprov. Dia menambahkan, Anies harusnya lebih memahami kondisi keuangan di Pemprov DKI.

"Makanya dalam menyusun anggaran sudah kami perkirakan di triwulan pertama, pertama berapa penyerapannya dan seterusnya," paparnya.

"Jadi saya pikir perlu diluruskan, saya nggak bilang Pak Anies salah, nggak ya, tapi perlu diluruskan sesuai dengan kondisi lapangan, kondisi kenyataan yang terjadi di dalam proses pemda," tutup Djarot.

https://news.detik.com/berita/d-3459...usnya-mengerti