- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Dunia Hiburan
Efek Rumah Kaca: “Setelah Sinestesia, Kami Akan Vakum Untuk Sementara Waktu”


TS
gesermeja
Efek Rumah Kaca: “Setelah Sinestesia, Kami Akan Vakum Untuk Sementara Waktu”
Quote:

Belum lama ini, trio pop minimalis asal Jakarta, Efek Rumah Kaca kembali membius para pecinta musik dengan album terbarunya, Sinestesia. Setelah tujuh tahun vakum, akhirnya mereka merilis album dengan format fragmen ‘warna’ yang cenderung unik dan baru. Hanya saja, kabar mengejutkan kembali datang dari band yang aktif sejak tahun 2001 ini. “Kembali vakum,” begitu kata banyak orang.
Ada apa sebenarnya dibalik makna album Sinestesia?
Sinestesia; artinya bertebaran jika di-googling. Dalam disiplin linguistik, ia [sinestesia] bisa berarti sebuah metafora. Adrian (basis), yang sudah menurun kemampuan melihatnya, melihat warna-warna yang dominan (melihat biru ketika mendengarkan lagu Biru, dan seterusnya) ketika mendengarkan lagu-lagu dalam album ini. Penjudulan dilakukan oleh Adrian, sesuai dengan warna-warna yang ia temukan ketika mendengarkan lagu tersebut.
Apa yang membuat Efek Rumah Kaca begitu yakin bahwa format fragmen dalam album ini bisa diterima oleh pendengar?
Kami tidak berpikir ‘yakin atau tidak yakin’. Kami hanya berpikir bahwa kami ingin melakukan sesuatu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Salah satunya kami wujdukan di album ini.
Berapa lama kalian mengumpulkan ide dan materi sampai Sinestesia terbentuk?
Proses rekaman memakan waktu 6 tahun, meskipun tentu tidak terus-menerus. Prosesnya dimulai sejak Desember 2009 dan rampung sekitar Desember 2015.
Jika dilihat ke beberapa tahun belakangan, musikalitas Efek Rumah Kaca dianggap tidak lagi ‘sekeras’ dan seenergik dulu. Pendapat kalian?
Faktor usia mungkin?
Banyak musisi yang terang-terangan menolak atau marah ketika karyanya diunduh secara gratis. Apa pertimbangan kalian saat memperbolehkan lagu Efek Rumah Kaca dapat diunduh secara legal –dan gratis?
Mungkin karena zaman yang berubah. Pengetahuan perubah, pola konsumsi dan produksi musik pun ikut berubah. Menggratiskan lagu adalah wujud kontribusi [dari Efek Rumah Kaca] dalam volunteerisme yang kami rasakan manfaatnya di ranah digital atau internet.
Bagaimana kelanjutan Adrian dengan Efek Rumah Kaca? Apa akan seterusnya digantikan oleh Poppie Airil?
Rasanya tak ada yang perlu dipertanyakan: Adrian tetap [merupakan] bagian dari Efek Rumah Kaca. Selama dia belum mampu untuk tampil memainkan bass, maka posisinya akan didukung oleh basis pengganti, yang mana untuk saat ini dilakukan oleh Poppie Airil.
Efek Rumah Kaca kembali, bagaimana nasib unit alter-ego kalian, Pandai Besi?
Pandai Besi akan tetap aktif.
Setelah Sinestesia, apalagi yang akan dilakukan oleh Efek Rumah Kaca?
Kami akan vakum untuk sementara waktu. [Dalam beberapa wawancara, personil Efek Rumah Kaca menyatakan akan vakum untuk fokus pada kehidupan keluarga].
Sebagai musisi, apa harapan kalian ketika musik kalian setelah orang-orang mendengar karya musik Efek Rumah Kaca?
Semoga mereka bisa menemukan pengalaman baru, yang mungkin saja tidak kami temukan atau tidak kami rencanakan.
Quote:

Saat 'Putih' Efek Rumah Kaca Jadi Komikalisasi
Meski akan kembali memasuki masa vakum, namun kembalinya Efek Rumah Kaca (ERK) ke skena musik Tanah Air seakan memberi angin segar. Yap, sebuah album berjudul SINESTESIA pun jadi buktinya.
Namun kali ini seorang mahasiswa ITS Surabaya yang mengambil jurusan DKV, Muhammad Iqbal, mengemas salah satu lagu ERK yang berjudul Putih dengan apik. Dengan konsep Komikalisasi, ia kemudian mempersembahkan video tersebut untuk mereka yang gugur dalam memperjuangkan keadilan dan bagi kehadiran harapan yang baru.
Berbeda dengan konsep musikalisasi puisi yang menyanyikan puisi dengan lantunan musik, komikalisasi milik Iqbal menggabungkan lagu Putih dengan visualisasi komik. Yang satu ini benar-benar nggak boleh kamu lewatkan guys!

Quote:




anasabila memberi reputasi
1
5.3K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan