Arah - Produk seni lukis dengan media bambu atau bambu lukis semakin dikembangkan sekelompok remaja perupa di Tulungagung, Jawa Timur.

"Karya bambu lukis ini menjadi bagian inovasi kami dengan tujuan pemberdayaan pemuda desa sekaligus memenuhi kebutuhan pasar kerajinan, terutama di Bali," kata salah satu perupa senior di Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru Budianto di Tulungagung, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa teknik melukis di bambu dan kanvas sama. Hanya saja, bambu yang digunakan harus sudah tua dan kering supaya bentuk dan teksturnya semakin lama tidak akan berubah ataupun kusut.

"Awalnya itu ingin menampilkan kreasi yang berbeda. Baru terfikirkanlah media bambu, mengingat bahannya juga sangat mudah didapat," katanya.

Sementara untuk mengawetkan juga menggunakan antihama yang disemprotkan ke seluruh lapisan luar maupun dalam.

Seperti yang dilansir Antara, ia tidak membatasi imajinasinya dalam membuat kreasi. Namun rata-rata karya lukisnya bergambar pemandangan, hewan, abstrak dan lainnya.

Sedangkan untuk penjualan, satu buah hasil karyanya sekitar Rp30 ribu hingga ke atas tergantung kerumitan lukisan yang diminta.

Ia memasarkan produk seninya di pasar cinderamata kerajinan lukis/benda antik, selain itu juga dipasarkan melalui jaringan media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan whatsapp.

"Karya kami baru saja mencoba memasarkan di luar Jawa, yakni Bali. Hasilnya, kerajinannya mampu bersaing di pasar kerajinan dan souvenir di Uluwatu, Bali," katanya.