Kaskus

Sports

Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Ketika Bonucci Disanjung Legenda
Pemain bertahan, tak selalu harus menahan gempuran lawan. Dia juga harus ikut membantu serangan, kalau perlu mencetak gol. Karena sepak bola adalah permainan tim, seorang bek dalam momen-momen tertentu wajib punya naluri striker.

Itulah yang tersuguh saat duel pertandingan persahabatan antara Italia versus Belanda, Selasa (28/3) waktu setempat. Adalah Leonardo Bonucci yang menjadi sorotan utama. Itu berkat golnya pada menit ke-32 yang memastikan skuat asuhan Gian Piero Ventura berjaya di kandang lawan, Amsterdam Arena.

Ketika Bonucci Disanjung Legenda


Italia sempat cemas, menyusul gol bunuh diri Alessio Romagnoli saat pertandingan masih berjalan 11 menit. Beruntung, Gli Azzurri yang mendapat tekanan dari pendukung tuan rumah serta permainan yang penuh percaya diri dari para pemain Die Oranje, mampu menyamakan kedudukan hanya berselang satu menit setelah gawang Gianluigi Donnarumma ternoda oleh teman sendiri.

Gol balasan Italia dicetak Eder Martins, 30 tahun, pemain kepunyaan Inter Milan.

Belanda, sejak skor imbang, mencoba untuk kembali membalikkan keadaan. Unggul 56 persen penguasaan bola ternyata tak bisa dimaksimalkan dengan baik oleh anak-anak asuh Fred Grim.

Sampai kemudian petaka susulan terjadi dan Belanda tumbang lantaran gol Bonucci.

Pemain Juventus itu ikut maju menyerbu, berharap bisa mendapat keberuntungan dari sepak pojok yang diambil Marco Verratti. Bonucci, dengan perhitungan yang terukur, menyambar bola dan sukses menaklukkan Jeroen Zoet, kiper tuan rumah.

Bonucci merupakan salah satu pilar krusial Italia kini. Dia sudah masuk timnas senior sejak 2010. Belum ada prestasi yang mencolok memang. Namun, dua pencapain ini setidaknya bisa membuktikan jika kelahiran 1 Mei 1987 layak diandalkan sebagai centre back.

Apa pencapaian Bonucci bersama timnas? Ini: UEFA European Football Championship Runner-Up 2012 dan FIFA Confederations Cup Bronze Medal 2013.

Bonucci matang di Juventus. Dia direkrut dari Bari pada 2010 dan sejauh ini sudah memenangkan banyak gelar bagi Si Nyonya Tua. Lima kali kampiun Serie A, dan itu secara beruntun: 2011/2012, 2012/2013, 2013/2014, 2014/2015, 2015/2016.

Dua kali juara Coppa Italia, 2014/2015, 2015/2016. Lalu tiga kali meraih trofi Supercoppa Italiana yakni 2012, 2013, dan 2015. Yang tak kalah hebat, membawa Juve ke final UEFA Champions League 2014/2015. Sayang, Juve kalah dari Barcelona dan harus puas menempati posisi runner-up.

Banyak yang memuji Bonucci. Satu di antaranya adalah Franco Baresi, legenda Gli Azzurri yang juga permata AC Milan lintas generasi. "Bonucci telah mencapai kematangan penuh," ujar Baresi, dilansir Corriere dello Sport, beberapa waktu silam.

Menurut Baresi, tak semua pemain di Italia bisa seperti Bonucci, dimana kekuatan fisik dan kualitas serta kecerdasan menyatu menjadi satu. "Itulah kenapa dia menjelma menjadi pilar utama," kata Baresi yang kini kian menua, 56 tahun.

MAU NONTON GRATIS SERIE A DI ITALIA?
IKUTAN KUIS TEBAK SKOR DI SINI!

Supported by:
Ketika Bonucci Disanjung Legenda

Ketika Bonucci Disanjung LegendaKetika Bonucci Disanjung Legenda

www.kaskus.id
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1.5K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan