JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Novel Chaidir Bamukmin mengatakan, tidak ada yang salah dalam pemasangan spanduk bertuliskan larangan menyalatkan jenazah pendukung calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di masjid.

Hal ini terkait pemasangan spanduk tersebut di Masjid Al Ijtihad, hingga berujung pemanggilan kepada tiga pengurus masjid tersebut oleh Polsek Tanjung Duren, yakni Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Asep Haris, pengawas DKM Rozali, dan Humas DKM Romzi.

"Apa yang dilakukan oleh Asep Haris selaku Ketua DKM Masjid Al Ijtihad sudah sesuai dengan perannya," kata Habib Novel kepada Netralnews.com, Rabu (29/3/2017).

"Karena perannya adalah Dewan Kemakmuran Masjid yang Asep Haris sudah menjadi kewajibannya memakmurkan masjid, yang mana Allah berfirman: sesunguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid Allah dialah yang beriman kepada Allah dan hari akhir," ujarnya.

Dijelaskan Habib Novel, salah satu pemakmuran masjid adalah menjaga keutuhan masjid dan mensyiarkan peranan masjid, dan yang paling utama yaitu penyampaian isi Alquran dan sunah, serta kesepakatan ulama, baik lisan disampaikan secara langsung oleh ulama, pengurus masjid, maupun tulisan.

"Apa yang dipasang spanduk yang isinya penyampaian ayat adalah suatu kewajibannya juga umat Islam seluruhnya yang bisa berkoordinasi dengan DKM," tegasnya.

Namun dijelaskan tokoh Front Pembela Islam (FPI) ini, yang terjadi dari penurunan spanduk di seluruh Jakarta atas perintah langsung Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, yang berjumlah kurang lebih 420 spanduk, hanya Polsek Tanjung Duren yang mengkriminalisasi pengurus masjid dengan Pasal 157 KUHP Jo Pasal 16 UU RI no 40 tahun 2008, tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

"Nah di sini pengurus masjid dianggap melakukan kejahatan terhadap ketertiban umum dan/atau menunjukan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi," ujarnya.

Sumber : http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/65192/habib.novel.sebut.spanduk.tolak.menyalati.jenazah.sudah.sesuai

muslim yang ga sejalan sama novel, di cap auto tafir