Assalamualaikum, Malam semua, aku Suzie Cita, well, anggap aja namaku begitu, karena someone sudah menyebutku begitu dari awal ceritanya. Ceritanya ini cerita SMA duluu, pake banget, awal-awal kenal cowok, persahabatan, pengkhianatan dan per-per-lainnya yang aku rasa perlu untuk diceritakan.

Aku harap aku ga dibully ya, apalagi dibully tentang penulisannya haha.
Mungkin beberapa readers disini udah tau dan paham sifatku dari ceritanya si anu (duhh anu >.< ), aku ga mau kasi link ke ceritanya si anu, nanti dikira promosiin tritnya si anu lagi >.<

Naaaah, yang udah kenal, siap-siap ya terkejuttt (cieeee) dan kecewa, karena sifatku di SMA bener-bener beda dari yang diceritain sama si anu dan mungkin bisa diambil intisarinya kenapa aku bener-bener berubah dari Suzie SMA ke the new Suzie at college.
Uhmm, kenapa aku nulis? Ya abis aku liat si anu enak aja gitu nulis-nulis cerita, apalagi tu cerita sebenernya tribute buat his first crush., sempet sebel sih awalnya, tapi ya mau gimana lagi, kan itu masa lalunya, dan aku ga mungkin bisa menghapus itu semua dari kepalanya.
Jadi tulisan ini bales dendam nii ceritanya? Uhmm., let’s say, it’s a YES.

No no, i’m joking, ga ada maksud apa-apa dalam nulis cerita ini, aku Cuma keingetan aja masa-masa SMA-ku yang konyol dulu. Mulai dari MOS, dapet temen, sahabat, sampe nge-test someone seberapa cinta dia sama kita.

Uhmm, apalagi ya, bingung euy. O iya, buat yang baru kenal sosok Suzie (cuitt-cuit>.< ), aku cewek dg tinggi 160an, aku ga ndut, ga kurus juga, proporsional, aku dinaungi sang Virgo ketika lahir kedunia, and what else?? Oh, aku wong jowo tulen, papa orang salatiga, mama orang jogja (bantul), ngomong jawa bisa dong? Oh bisa-bisa, tapi ga begitu fasih hihi, maklum lahir dan gede di Pinggiran Jakarta kak.
Aku nulis se-mood-nya aja lho kak, tolong jangan di push buat cepet posting cerita part baru, mengingat keadaan dan kondisi aku sekarang yang ga memungkinkan aku posting teratur haaaaaaaaaaa muup skali lagi.

Uhmm., thats all, ohh ini prolog ya namanya? Haaaa, maklum dari kemarin-marin Cuma baca cerita si anu dan baca beberapa cerita di kaskus ini, bagus-bagus, pake banget!! Kadang mikir, cerita bagus-bagus gini kok ga diterbitin jadi buku ya?? Tapi, Aku ga suka cerita mellow-mellow, malesin, nguras energi (plus air mata T.T), sukanya yang happy ending, no matter what the story flow, it have to be good and happy at the end hihi.

Well, I hope you all enjoy my story.
--
Panas terik matahari tak mengurangi semangat para mantan siswa SMP ini dalam mengarungi kegiatan MOS di SMA barunya, terlihat wajah sangar para senior yang sedari awal mereka menjejakkan kakinya di pintu gerbang sekolah, atau dibuat-buat sangar tepatnya. Sang kepala sekolah nampak komat-kamit memberi wejangan di hari pertama para siswa baru ini, peluh basah keringat mulai mengaliri wajah para siswa lucu ini, lucu karena mereka sudah didandani macam-macam.

Sehari sebelumnya.,
“Dew, lu udah dapet pita kuningnya?” tanya sang gadis berambut pendek pada sahabatnya diujung telepon, “ahh belum Zie, tapi kacang ijo nya udah dapet, nyokap gw beli sekilo, lu gimana?”.,”NICE Dew, nyokap beli 1 gulung, cukup lah kira-kira untuk 7 orang, gw minta kacang ijonya ya Dew, sekalian itungin ya jumlahnya hihi” ujarnya riang ketika tau sahabatnya itu punya salah satu ‘bawaan’ wajib yang dia tidak punya untuk MOS nanti. Terdengar gerutu sang sahabat, “ahh lu mah, yang ribet-ribet aja kena di gw, ngitung kacang ampe 2005 tu capek kaan”., “yaah kan saling tolong say, gitu ajah perhitungan” terlihat bibir manyun Suzie menanggapi keberatan Dewi.

“ya udah, aman lah pokonya, btw”

“asikk, apa-apa?”

“item ini apa ya Zie? Air yang selalu bikin seger di siang hari bolong?”

“uhmm, kata Riza sih itu Spr*te, dia bawa itu besok, aku juga udah beli, dua kaleng, 1 kamu 1 aku” jawab Suzie pasti, “iyessss, oke, cek lagi cek lagi”.,”tali spatu ungu sama hijau”., “cekk”.,”lipstik glitter”.,”cek” dan begitu lah malam hari diisi 2 sahabat yang sudah saling bersama ketika kelas 2 SMP, saling cek ricek untuk bekal MOS esok hari

Hari MOS.,
“oke keluarin yang mesti dikeluarin ya” buka sang senior cowok,. Terlihat semua siswa mengeluarkan masing-masing bawaannya, kacang hijau, snack tebak-tebakan yang diberikan oleh seniornya, dan AIR MINERAL, maka melototlah Suzie dibuatnya, karena hanya dia digugus ini yang membawa minuman Soda, “mati gw” batinnya bergejolak. Terlihat dari kelasnya berada,Dewi, Riza dan beberapa siswa lain mulai digiring ke lapangan oleh para seniornya. “duuhhh, pusing gw deh” Suzie bergumam dalam hati ketika sang senior cowok mulai berkeliling meja memeriksa satu-persatu bawaan MOS.

“pssttt, masukin Spr*te lu buruan” colek cowok disebelahnya, yang sepertinya mengerti apa yang dikutuki daritadi oleh Suzie., “hah? Apaan si? Jangan bisik-bisik dong ngomongnya”.,”nihh AQ*A, gw bawa 2” ucapnya menyelipkan botol lewat bawah meja Suzie, terlihat binar matanya berubah jadi gembira ketika menerimanya., “thanks”ucapnya pendek dan segera membetulkan kesalahan yang dibuatnya.
“woii, itu kenapa berdua bisik-bisik??” senior menyadari sesuatu dan mulai menghampiri mereka berdua, “ah gapapa kak” jawab sang cowok santai, padahal disampingnya Suzie udah keringat dingin dan menunduk pasrah., “mati gw, mati gw” gumam Suzie tak berani melihat.,“salah bawa ya kalian?” tanya sang ‘kakak’ ketika sampai dimeja Suzie dan mulai mengecek bawaannya.
“awas ya bisik-bisik lagi, gw jemur lu bedua” gertaknya, Suzie yang bisa bernafas lega mendengarnya.,

“Suzie” Suzie mengulurkan tangan pada sang penyelamat pada saat istirahat, “Raden” jawabnya membalas jabat tangan, “Raden?? Seriusan nama lu Raden??” Suzie mengernyitkan dahinya
“laah, emang ga boleh nama orang Raden??”, “ya bukan, kaya nama apa gitu” Suzie memutar-mutar bola matanya mencoba mengingat nama itu dimana pernah didengarnya., “Pak Raden maksud lu?”

Prolog #2