- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Darurat Narkoba, Pemberantasan dan Pencegahan Sama Penting


TS
tanahkelahiran
Darurat Narkoba, Pemberantasan dan Pencegahan Sama Penting

Marwan Jafar dalam acara Dialog Publik `Kesenjangan Sosial dan Ekonomi` di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta - Indonesia saat ini sudah berstatus darurat narkoba. Untuk itu, pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba sama pentingnya dilaksanakan secara seimbang.
Demikian disampaikan Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Marwan Jafar, di Jakarta, Selasa (27/3/2017). Menurutnya, sudah banyak masyarakat dari semua kalangan, baik dari politisi, penegak hukum, pejabat hingga artis, terjerumus sebagai pengguna narkoba.
"Meskipun banyak penindakan kasus narkoba ternyata tak mengurangi pengguna narkoba, artinya pencegahan dan program rehabilitasi bagi korban pengguna narkoba harus diutamakan juga," kata Marwan.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah peredaran narkoba di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2016, pengguna narkoba mencapai 5,9 juta orang, dan di tahun itu pula BNN berhasil menyita sekitar 3 ton narkoba jenis sabu.
"Jumlahnya bisa jadi lebih dari itu. Ini sudah darurat narkoba, perlu ada langkah luar biasa ini," kata Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB itu.
Karena itu, menurut Marwan, Kepolisian dan BNN harus semakin menggencarkan pemberantasan narkoba dan meningkatkan pencegahan terhadap pengunaan barang haram tersebut.
"Kalau perlu, pemberantasan narkoba jadi gerakan nasional dan prioritas pemerintah. Semua pihak terlibat dalam program ini," ujarnya.
Kata Marwan, bahaya narkoba sudah jelas di depan mata. Bahkan, hasil penilitian United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) memperkirakan di antara angka pengguna Narkoba di dunia, sekitar 1,2 juta orang adalah pengguna crystalline methamphetamine dan sekitar 950 ribu pengguna ecstasy, 2,8 juta pengguna cannabis dan sekitar 110.000 pecandu heroin.
"Ini angka yang cukup fantastis dan sangat mengancam masa depan Bangsa mengingat 22 persen dari 5,9 juta penguna Narkoba itu merupakan Pelajar atau Mahasiswa," kata Marwan.
"Mereka merupakan aset bangsa, bisa dibayangkan ancaman masa depan Bangsa kita jika para generasi muda rusak karena terjerumus dalam pengunaan barang haram tersebut," tegasnya.
(Marlen Sitompul)
- See more at: http://www.jurnas.com/mobile/artikel....TawfEroQ.dpuf
0
696
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan