Pada malam itu, sekitar jam 11, seusai aku pergi ke party temen SMU, dengan kondisi mabuk sedikit (kalo banyak pasti tepar), aku menjalankan motor dengan sempoyongan, dan jujur, minum alkohol membuatku sedikit h*rny, aku putuskan menuju kost-an Winda, karena tempatnya tidak jauh dari posisiku sekarang (karena salah belokan yang harusnya menuju kost-an ku).

Aku mematikan motorku diseberang kost-an Winda, sebuah lapangan kosong berukuran tidak terlalu besar yang dipakai anak-anak kost memarkirkan Mobilnya. Aku memarkir motor ku disela-sela dua buah mobil, saking mabuknya aku sempat tersandar di sisi mobil disebelah kiri ku. Perlahan aku berjalan menuju pintu kamar kost Winda.

Aku mengetuk pintu itu dengan pelan.

Kemudian aku berbisik dengan mendekatkan kepalaku dengan pintu itu.

"Win, beib..." bisikku dengan pelan

Beberapa kali aku berbisik, aku mulai menaikkan nada suaraku, karena hampir 5 menit aku disini tanpa jawaban pasti (halah). Hingga kebosanan aku memuncak pada 5 menit berikutnya. Aku putuskan untuk berteriak!

"Windaa..." kembali aku berbisik.

Takut juga kalo sewaktu-waktu penghuni lain bangun, atau lebih parah lagi orang kampung, hantu aja bisa tewas sama orang kampung, eh, orang sekampung maksudnya.

"Krek, krek" suara kunci pintu dibuka, lalu perlahan pintu dibuka.

Yes, pikirku.
Perlahan terlihat cewek yang semampai dengan rambut panjang yang diikatnya. Begitu cantik Winda malam ini.

Tanpa menunggu aku langsung mengeloyor masuk kedalam kamar kost itu, sedikit mendorong tubuh "pacar"ku, karena aku tahu, dibalik pintu ada kasur besar, yang terlalu besar sehingga hampir mepet mengenai pintu, aku langsung duduk di kasur itu, menghadap ke pintu dan Winda.

"Makasih Winda sayang" ucapku pada Winda, berusaha mengambil pergelangan tangannya dan berniat mengecup keningnya.

"Plak!!!" terasa pedas di pipi kananku, kemudian pedasnya bersambung di pipi kiriku, bagai cabe rawit yang diulek, banyak, lalu dimasukkan dalam bagian antara gigi geraham dan pipiku.

Selanjutnya tangan Winda menarikku keluar kostnya, lalu terdengar sabda-nya.

"Winda, winda, owh, cewe yang rambutnya pendek itu, dasar cowo br***sek!!!" dilanjutkan dengan petuah-petuah lain.

Dan aku ingat nama cewe ini adalah Lia.