- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Optimistis Indonesia 4 Besar Dunia pada 2045


TS
antihoax2017
Jokowi Optimistis Indonesia 4 Besar Dunia pada 2045
Link
Jokowi Optimistis Indonesia 4 Besar Dunia pada 2045
27/03/2017 19:03
JAKARTA – Presiden Joko Widodo optimistis sesuai prediksi ekonomi Indonesia akan menempati 4 besar dunia pada 2045. Harapan ini mengemuka dinilai sesuai prediksi yang dilakukan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
“Saya percaya hitung-hitungan itu, karena yang menghitung sudah jago-jago ekonomi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Peluncuran HIPMI Go to School, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (27/3).
Berdasarkan prediksi para pakar itu, menurut Jokowi, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 309 juta, pertumbuhan ekonomi 5-6 persen, PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 9,1 dollar AS USD (kurang lebih Rp120 ribu triliun, sekarang baru Rp13 ribu triliun), income per kapita mencapai 29 ribu dollar AS (sekarang 3.500-an dollar AS).
“Ini sebuah loncatan yang sangat besar. Tapi siapa yang nanti akan pegang peranan di sini? HIPMI. Ingat kata-kata saya. Terjadi atau tidak terjadi. Insha Allah terjadi,” tegas Jokowi.
Presiden menjelaskan, ada tiga tahapan besar yang ingin dilakukan pemerintah dan bangsa Indonesia. Yang pertama, sebagai pondasi, kita akan bangun infrastruktur, ini sangat penting sekali. Pada tahapan yang kedua, akan kita bangun industri pengolahan yang berbasis kepada bahan-bahan mentah yang kita punyai. Yang ketiga, baru kita masuk ke industri jasa.
Tahapan 10 tahun pertama pembangunan infrastruktur. Ini betul-betul harus fokus dan harus diselesaikan, karena dengan inilah kita akan bisa memperkuat daya saing (competitiveness) kita. Biaya logistik, biaya transportasi, akan jatuh lebih murah, sehingga nantinya harga-harga juga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar,” terang Presiden.
Sementara masuk 10 tahun berikutnya adalah industri pengolahan. Presiden mengingatkan, jangan kita sekali-kali pada tahapan 10 tahun yang kedua, jangan sekali-kali masih ada kita yang berjualan bahan mentah (raw material).
“Setop! Harus sudah tidak ada lagi, semuanya harus barang minimal setengah jadi yang syukur kalau kita bisa push, agar kita mengekspor itu dalam bentuk barang jadi semuanya. Kelapa sawit, jangan sampai nanti kita ngirimnya CPO terus. Setop,” tegas Presiden.
Kemudian di 10 tahun yang ketiga, lanjut Presiden, kita harus bisa masuk besar-besaran kepada industri jasa. Tapi meskipun masih 30 tahun lagi, Presiden mengingatkan, sekarang pun tetap harus dimulai. (ryu/setkab)
Jokowi Optimistis Indonesia 4 Besar Dunia pada 2045
27/03/2017 19:03
JAKARTA – Presiden Joko Widodo optimistis sesuai prediksi ekonomi Indonesia akan menempati 4 besar dunia pada 2045. Harapan ini mengemuka dinilai sesuai prediksi yang dilakukan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
“Saya percaya hitung-hitungan itu, karena yang menghitung sudah jago-jago ekonomi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Peluncuran HIPMI Go to School, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (27/3).
Berdasarkan prediksi para pakar itu, menurut Jokowi, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 309 juta, pertumbuhan ekonomi 5-6 persen, PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 9,1 dollar AS USD (kurang lebih Rp120 ribu triliun, sekarang baru Rp13 ribu triliun), income per kapita mencapai 29 ribu dollar AS (sekarang 3.500-an dollar AS).
“Ini sebuah loncatan yang sangat besar. Tapi siapa yang nanti akan pegang peranan di sini? HIPMI. Ingat kata-kata saya. Terjadi atau tidak terjadi. Insha Allah terjadi,” tegas Jokowi.
Presiden menjelaskan, ada tiga tahapan besar yang ingin dilakukan pemerintah dan bangsa Indonesia. Yang pertama, sebagai pondasi, kita akan bangun infrastruktur, ini sangat penting sekali. Pada tahapan yang kedua, akan kita bangun industri pengolahan yang berbasis kepada bahan-bahan mentah yang kita punyai. Yang ketiga, baru kita masuk ke industri jasa.
Tahapan 10 tahun pertama pembangunan infrastruktur. Ini betul-betul harus fokus dan harus diselesaikan, karena dengan inilah kita akan bisa memperkuat daya saing (competitiveness) kita. Biaya logistik, biaya transportasi, akan jatuh lebih murah, sehingga nantinya harga-harga juga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar,” terang Presiden.
Sementara masuk 10 tahun berikutnya adalah industri pengolahan. Presiden mengingatkan, jangan kita sekali-kali pada tahapan 10 tahun yang kedua, jangan sekali-kali masih ada kita yang berjualan bahan mentah (raw material).
“Setop! Harus sudah tidak ada lagi, semuanya harus barang minimal setengah jadi yang syukur kalau kita bisa push, agar kita mengekspor itu dalam bentuk barang jadi semuanya. Kelapa sawit, jangan sampai nanti kita ngirimnya CPO terus. Setop,” tegas Presiden.
Kemudian di 10 tahun yang ketiga, lanjut Presiden, kita harus bisa masuk besar-besaran kepada industri jasa. Tapi meskipun masih 30 tahun lagi, Presiden mengingatkan, sekarang pun tetap harus dimulai. (ryu/setkab)
0
1K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan