Metrotvnews.com, Jakarta: Majalah Finance Asia menobatkan Menteri Keuangan (Menkeu) perempuan di Indonesia, Sri Mulyani, sebagai yang terbaik di ASEAN dan kawasan Asia.

Tangan dinginnya dalam mengatur ekonomi Indonesia dinilai membuat wanita yang akrab disapa Ani ini mampu mengerjakan tugasnya dengan baik di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Melansir Independent, Sabtu, 25 Maret 2017, Sri Mulyani Indrawati yang juga orang nomor dua di Bank Dunia sejak 2010 ini menakhodai Kemenkeu pada periode 2005-2010. Dia pun kembali ke Indonesia setelah Presiden Joko Widodo mendaulatnya lagi menjadi menkeu.

Finance Asia menilai, Sri Mulyani tidak membuang-buang waktu untuk memaksakan gayanya dalam mengerjakan kewenangannya, sehingga dia patut dijuluki 'Menteri Keuangan tahun ini'!

Sekadar informasi, majalah ini meraih ketenarannya ketika tahun lalu menobatkan Perdana Menteri yang merangkap Menteri Keuangan Malaysia Najib Razak sebagai yang terburuk di kawasan ASEAN. Hal ini memicu beragam komentar di media sosial Malaysia, Pemerintah Malaysia pun mengkritik penobatan tersebut.

Tahun ini, Najib bahkan tak ada bedanya dengan tahun lalu. Dia ditempatkan satu tingkat lebih tinggi di peringkat Asia. Najib secara keseluruhan menduduki peringkat ke 12 di Asia pada tahun lalu.

Lalu, siapa sosok Sri Mulyani Indrawati ini sebesarnya?

Dia adalah Managing Director Bank Dunia, dan wanita paling senior yang pernah menjabat posisi tersebut. Sri Mulyani mampu menyatukan ide-ide terbaik dari 188 negara anggota lembaga untuk mencapai sebuah tujuan yakni mengakhiri kemiskinan ekstrim dan mempromosikan kemakmuran.

Sebagai menteri keuangan di Indonesia, serta menteri yang mengkoordinasikan urusan ekonomi di masa lalu, dia layak dihormati di wilayah tersebut.

Dalam sebuah makalah terbaru beberapa saat lalu, seperti dikutip dari Majalah Forbes, Sri Mulyani menyoroti kesetaraan gender. Secara global, partisipasi angkatan kerja perempuan telah mengalami stagnasi atau turun, dan wanita mempunyai peluang 50 persen lebih kecil untuk memiliki pekerjaan penuh waktu dengan upah yang layak. Wanita mendapatkan penghasilan hingga sepertiga kurang dari laki-laki.

Kesenjangan pada angkatan kerja perempuan ini diestimasikan telah membuat kerugian pendapatan yang setara dengan seperempat dari PDB di Timur Tengah dan sekitar 14 persen di Amerika Latin.

Berdasarkan studi global, Sri Mulyani juga mencatat bahwa ketika perusahaan yang mempunyai pemimpin perempuan, cenderung akan terlibat dalam skandal atau penipuan.

Forbes menyebut, berdasarkan pengamatan tersebut, keluar dari mulut eksekutif wanita yang menduduki kursi puncak Bank Dunia, membawa beban tersendiri.

sRI-2

sayang bgt kalo yg begini ga masuk surat suara di 2019

terus mengabdi, terus berprestasi, GBU Bu Sri

Jokowi - Sri Mulyani 2019