Lima pekerja seks komersial (PSK) menjalani sidang di PN Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (23/3/2017). Sidang ini digelar dengan hakim tunggal, yaitu IGNA Aryanta EW SH.
Hakim memvonis berbeda lima PSK ini. Dua PSK divonis denda sebesar Rp 200.00 subsider empat hari penjara. Sedangkan tiga PSK divonis denda sebesar Rp 100 ribu subsider tiga hari penjara.
Lima PSK ini dinilai melanggar Pasal 506 KUHP tentang menarik keuntungan dari perbuatan cabul orang lain.
“Kami mengimbau semua PSK kembali hidup normal di masyarakat, dan tidak lagi melanggar. Apalagi sampai terjaring razia beberapa kali,” kata Aryanta yang langsung mengetuk palu tanda sidang ditutup.
Para PSK itu langsung protes keputusan hakim. Para PSK itu minta keringanan denda subsider penjara kepada hakim.
“Kami keberatan didenda. Kami belum dapat penglarisan saat dirazia. Dari mana dapat uang untuk membayar denda, pak hakim,” kata PSK berinisial S (62).
Para PSK ini ditangkap di lahan kosong di Desa Randuagung, Singosari, Kabupaten Malang pada Rabu (22/3/2017) petang. Saat ditangkap, para PSK ini belum mendapat penghasilan.
“Kalau razia malam sedikit, kami sudah dapat penghasilan dan bisa untuk bayar denda. Kalau begini, kami tidak bisa bayar denda dan harus dipenjara,” kata Sr (50), PSK lain.

http://suryamalang.tribunnews.com/2017/03/23/psk-di-kabupaten-malang-ini-protes-hakim-yang-beri-vonis-denda-alasannya-bikin-ngakak

busyet umur 62 sama 50, favorit nasbung nastak ini

yg minta mulus umur 50 an nanti gw kasih yak pas gw ketemu laptop