- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah petani China belajar hukum demi tuntut pabrik pencemar lahan


TS
mink9
Kisah petani China belajar hukum demi tuntut pabrik pencemar lahan

Wang Enlin, seorang petani dari desa Yushutun, Provinsi Heilongjiang menjadi sorotan di China sejak tahun 2015 lalu. Bahkan disebut-sebut sebagai pahlawan baru bagi rakyat kecil. Pasalnya pria 60 tahun ini memiliki kegigihan luar biasa untuk memperjuangkan hak kaumnya, walaupun perjuangan itu menuntutnya untuk belajar hukum selama belasan tahun.
Wang hanya pernah mengenyam pendidikan formal selama 3 tahun. Tetapi pria ini ngotot mempelajari ilmu hukum secara otodidak. Tujuannya adalah menuntut perusahaan bahan kimia yang telah mencemari lahan miliknya dan para tetangga. Cara yang ditempuhnya mudah saja. Dia meminta izin para pengelola toko buku setempat untuk membaca berbagai literatur hukum yang bisa dia temukan.

Wang Enlin. QQ.com
Jika ada materi yang sekiranya berguna, Wang akan menyalinnya dengan tangan. Jika ada sumber bacaan berbahasa asing, Wang akan meminjam kamus untuk menerjemahkannya. Sebagai ucapan terima kasih kepada si penjaga toko, dia selalu membawa sekantong jagung. Sedikit demi sedikit, Wang mulai menguasai serba-serbi hukum dan memahami bukti seperti apa yang harus mereka berikan untuk mengajukan tuntutan kepada Qihua Group, perusahaan milik pemerintah yang mencemari desanya.

Desa tempat tinggal Wang Enlin. QQ.com

Desa tempat tinggal Wang Enlin. QQ.com
Semuanya dimulai pada hari raya Imlek tahun 2001. Desa Wang diterjang banjir yang bercampur dengan limbah berbahaya. Limbah berasal dari saluran pembuangan dari Qihua Group, sebuah perusahaan milik negara. Wang mengajukan keluhan tertulis pada Biro Sumber Daya Tanah Qiqihar. Namun mereka menolak menindaklanjuti selama Wang tak bisa memberikan bukti. Reaksi yang sama didapatnya dari instansi-instansi lain.
"Saya tahu saya berada di pihak yang benar, tetapi saya tidak tahu undang-undang apa yang telah mereka langgar atau ada tidaknya bukti," tutur Wang seperti dikutip SCMP.
Wang dan para tetangga ingin menyewa pengacara. Tetapi menyediakan semangkuk nasi di atas meja setiap hari saja sudah menyulitkan bagi mereka. Tak ingin menyerah, Wang pun memutuskan untuk belajar ilmu hukum.

Wang Enlin dan para tetangga yang mengajukan tuntutan. QQ.com
Butuh belasan tahun memang, tetapi Wang dan para tetangganya benar-benar maju ke pengadilan. Dengan bantuan lembaga hukum independen yang berkonsentrasi pada kasus-kasus pencemaran lingkungan, tuntutan penduduk desa Yushutun akhirnya bisa diproses pada tahun 2015 lalu. Jerih payah mereka membuahkan hasil. Hakim memerintahkan perusahaan membayar ganti rugi sejumlah 820,000 yuan kepada warga dan membersihkan limbah yang sudah mencemari desa.
Wang Enlin dan para tetangganya telah mengajukan tuntutan baru, kali ini tentang pencemaran danau di dekat desa mereka. Qihua Grup telah mengajukan banding, namun Wang yakin bahwa dirinya dan 55 keluarga di Yushutun akan memenangkan gugatan.
sumur
Semoga menginspirasi
0
2K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan