Walau kita sekarang berada di era yang sudah modern, keberadaan Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul (Ratu Pantai Selatan) masih menjadi legenda yang spektakuler di Indonesia. Dipercaya, kawasan pantai selatan yang dianggap angker oleh masyarakat adalah pantai Parangkusumo (tempat labuhan Keraton Jogja). Mengapa dianggap paling angeker? karena pantai ini dianggap sebagai pintu gerbang gaib Keraton Laut Kidul. Mitos yang beredar di tempat tersebut barang siapa dari mereka yang memakai warna hijau (warna favorit Ratu Kidul) bisa terseret ombak dan meninggal. Silahkan anda boleh percaya boleh tidak, namun mitos tersebut masih bertahan sampai sekarang ini. Namun saat ini Pantai Parangkusumo masih menjadi pilihan sebagai tempat berwisata, baik orang dalam kota maupun luar kota.

Bagi anda warga Jogja atau pernah tinggal di kota yang terkenal dengan makanan khas Gudeg ini, pasti tahu bahwa di wilayah kabupaten Gunung Kidul ada tempat yang bernama Pulung Gantung. Konon katanya Pulung itu sendiri adalah berwujud seperti bola api yang bersinar dan selalu mengundang rasa ngeri/menyeramkan. Warga percaya jika pulung itu muncul maka akan bermakna sebagai pembawa pesan kematian (berwarna merah terang menyala) atau membawa kebaikan (berwarna putih biru kehijauan). Misteri lain yang muncul adalah di daerah ini seringkali terjadi kasus bunuh diri tanpa alasan, di mana rata-rata terjadi 9 per 100 ribu orang per tahun dan itu lebih tinggi daripada Ibu Kota Indonesia yaitu Jakarta.

Taukah anda jika di Jogja juga mempunyai peninggalan bersejarah tertua dari jaman penjajahan Belanda? Yap, benar sekali… Benteng Vredeburg. Sampai saat ini Benteng Vredeburg masih berdiri kokoh dengan tembok dan struktur bangunan yang masih original. Bangunan ini sendiri disebut loji oleh masyarakat sekitar. Di antara bangunan di Vredeburg ini, ada sebuat tempat yang disebut 'loji setan' dan disitulah tempat yang dianggap angker. Dinamakan seperti itu karena banyak orang sering mendengar suara rintihan kesakitan dan jeritan minta tolong, sehingga tempat tersebut diyakini sebagai tempat penyiksaan para pejuang perang pada jaman itu. Selain itu, gedung sebelah timur aula tengah Vredeburg juga sering terdengar suara alunan musik khas Belanda yang berbunyi dengan sendirinya. Namun tempat ini masih sering didatangi banyak pengunjung dan turis karena terdapat aspek dari segi edukasi dan tentunya sejarah.

Gunung Merapi merupakan tempat yang dikeramatkan oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Setiap tahun Keraton selalu mengadakan persembahan (sesajen) kepada Eyang Sapu Jagad yang dipercaya sebagai penguasa Gunung Merapi tersebut. Para pendaki Gunung Merapi banyak yang mengenal istilah "Pasar Bubrah". Ini adalah pasar para makhluk halus yang hanya dapat terlihat oleh mereka yang melamun dan saat tersadar mereka baru menyadari bahwa itu adalah hutan lebat. Selain itu di Gunung Merbabu yang satu lokasi dengan Gunung merapi di Taman Nasional Merapi-Merbabu ada tempat yang dinamakan Watu Gubug yang diyakini sebagai pintu gerbang menuju kerajaan alam gaib. Percaya atau tidak, itu adalah pilihan dan keyakinan masing-masing.

Goa peninggalan Jepang ini berada di kaki Gunung Merapi dan merupakan tempat yang cukup angker. Goa ini terletak di bagian tebing tebing curam. Pada masa pendudukan Jepang, goa ini merupakan tempat persembunyian para tentara Jepang, sekaligus tempat tawanan perang. Para tawanan perang yang tertangkap itu oleh tentara Jepang kerap disiksa dengan kejam disini hinggal mati/meninggal. Konon katanya, apabila kita semakin masuk ke bagian dalam goa ini kerap terdengar suara derap sepatu lars, penampakan sosok prajurit yang tubuhnya bersimbah darah dan anggota tubuh yang tidak lengkap, serta terdengar suara tangisan minta tolong sampai penampakan pocong.