- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polri Usut Penyebar Pesan Orang Gila Jadi Pelaku Penculikan


TS
dr.solusi
Polri Usut Penyebar Pesan Orang Gila Jadi Pelaku Penculikan
Jakarta - Polri akan usut penyebar pesan berantai yang mengatakan ada modus baru penculikan anak, yaitu berpura-pura menjadi orang gila. Akibat pesan ini, beberapa orang dengan gangguan kejiwaan sempat diamuk massa.
"Itu pasti ya. Mereka-mereka yang menyebar info itu akan kami usut," ujar Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017).
Martinus menegaskan pesan berantai itu bukanlah dari pihak kepolisian. Masyarakat diharap tak mudah percaya dengan pesan semacam itu.
"Mari bijak menggunakan media sosial," imbaunya.
Dalam waktu berdekatan, di sejumlah daerah terjadi penganiayaan oleh warga kepada orang dengan masalah kejiwaan. Penyebabnya adalah pesan berantai yang menyebut orang gila sebagai pelaku penculikan anak.
Pada Kamis (16/3) contohnya. Sapto Handoyo, yang mengalami gangguan jiwa, diamuk massa di Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kemudian, Hal yang mirip terjadi di Sumenep Jawa Timur. Sejumlah orang gila yang biasa lalu-lalang di wilayah tersebut ditangkap warga dan dianiaya. Penyebabnya adalah beredarnya pesan singkat mengenai orang gila penculik anak.
"Aksi main hakim sendiri tidak dibenarkan secara hukum, apalagi dilakukan terhadap seseorang yang sama sekali tidak bersalah. Terhadap para pelaku main hakim dengan melakukan perbuatan melawan hukum, maka akan dapat dikenakan sanksi hukum pidana," pungkas Martinus. (brt/tor)
https://m.detik.com/news/berita/d-34...aku-penculikan
"Itu pasti ya. Mereka-mereka yang menyebar info itu akan kami usut," ujar Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017).
Martinus menegaskan pesan berantai itu bukanlah dari pihak kepolisian. Masyarakat diharap tak mudah percaya dengan pesan semacam itu.
"Mari bijak menggunakan media sosial," imbaunya.
Dalam waktu berdekatan, di sejumlah daerah terjadi penganiayaan oleh warga kepada orang dengan masalah kejiwaan. Penyebabnya adalah pesan berantai yang menyebut orang gila sebagai pelaku penculikan anak.
Pada Kamis (16/3) contohnya. Sapto Handoyo, yang mengalami gangguan jiwa, diamuk massa di Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kemudian, Hal yang mirip terjadi di Sumenep Jawa Timur. Sejumlah orang gila yang biasa lalu-lalang di wilayah tersebut ditangkap warga dan dianiaya. Penyebabnya adalah beredarnya pesan singkat mengenai orang gila penculik anak.
"Aksi main hakim sendiri tidak dibenarkan secara hukum, apalagi dilakukan terhadap seseorang yang sama sekali tidak bersalah. Terhadap para pelaku main hakim dengan melakukan perbuatan melawan hukum, maka akan dapat dikenakan sanksi hukum pidana," pungkas Martinus. (brt/tor)
https://m.detik.com/news/berita/d-34...aku-penculikan
0
1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan