"A Monster Calls" dan Pelajaran Yang Sangat Menusuk Untuk Sebuah Film Anak-anak.
Kali ini ane akan mengulas pilem berjudul:
A Monster Calls (2016). Jika agan2 belum menonton pilem ini ane anjurkan agar
skipdulu trit ini dan menontonnya terlebih dahulu, karena trit ini berisi tentang bocoran pilem tersebut.
Quote:
REVIEW
Pertamakali melihat teaser film ini, saya mengira film ini pasti bakal mirip dengan film The BFG (Big Friendly Giant) sehingga saya mengurungkan niat untuk memasukkannya dalam watchlist. Hingga pada kenyataanya saya sampai 2 kali menonton film ini.
Quote:
Film yang disutradarai oleh
J.A Bayonaini merupakan film adaptasi dari novel anak-anak ditulis oleh
Patrick Ness, yang mengisahkan tentang kehidupan seorang bocah penyendiri, Connor O’Malley, yang harus menghadapi situasi sulit di usianya yang masih sangat muda yang mana terus diganggu (di bully) oleh teman-teman sekelasnya.
Disamping itu dalam kehidupan keluarganya bukan hanya perceraian orangtua saja, Connor juga harus menghadapi kenyataan bahwa ibunya mengalami sakit kanker ganas dan untuk itu dia akan segera diasuh oleh nenek yang tidak dia sukai.
Hingga suatu malam, ada suara memanggilnya, dan Connor menemukan monster menyerupai pohon
(Liam Neeson) muncul di jendela kamarnya. Sang monster bercerita tentang dongeng dan menarik Connor ke dunia fantasi penuh dengan monster, kemudian membawanya ke perjalanan yang mengajarkan keberanian, kejujuran dan kepercayaan.
Susah untuk diketahui sebenarnnya film ini ditujukan untuk kalangan siapa. Walaupun film ini diadaptasi dari sebuah novel anak-anak tapi menurut saya butuh kedewasaan untuk mencerna film ini, karena mengandung berbagai sudut pandang dalam kisah ini.
Ada banyak twist cerita yang tidak disangka-sangka dan juga filosofi kehidupan yang saya temukan didalam film ini contohnya saat si monster menceritakan kisah Pangeran melawan Penyihir yang selayaknya dongeng klasik biasa tapi ternyata ada twist ending yang diberikan kepada tokoh si Pangeran yang justru melakukan cara jahat untuk menjatuhkan si Penyihir.
Atau pada moment dimana saat teman yang suka nge-bully mulai merasa bosan dan mengatakan tidak mau mengganggu dia lagi bahkan tidak mengaggap dia itu ada sama sekali, malah membuat Connor menjadi marah dan memukul si pem-bully tersebut hingga cidera. Karena dengan cara di bully-lah ternyata Connor merasa mendapat perhatian, dan ketika dia tidak mendapatkan itu lagi membuat dia marah.
Atau juga pada saat di ending cerita dimana sebenarnya hati kecil Connor mengharapkan ibunya agar segera meninggal karena sudah tidak kuat lagi menahan kenyataan yang menyakitkan dengan melihat ibunya sekarat.
Quote:
CAST
Quote:
Dari segi pemeran
Lewis MacDougallyang memerankan karakter Connor O’Malley tampil sangat luar biasa di film ini dan menurut saya walaupun dia masih sangat muda dia berhak mendapat rekomendasi Oscar. Monster pohon yang diperankan
Liam Neeson dengan karakter suara khasnya yang iconic. Karakter ibu yang diperankan
Felicity Jones (Oscar Nominated) yang sangat total mendalami peran ibu yang sekarat, dan juga untuk
Toby Kebbell ga tahu kenapa menurut saya dia tepat untuk peran si ayah.
Quote:
DIRECTING
Quote:
Dari segi penyutradaraan saya suka bagaimana
Bayonasukses memberikan batasan abu-abu antara kenyataan dan imajinasi. Apakah monster itu nyata atau hanya sekedar ada di kepala Connor. Ada beberapa petunjuk di sana, tetapi semua kembali kepada penontonnya untuk memutuskannya. Bayona berhasil menangkap segala semangat yang sudah ditulis oleh
Patrick Ness di dalam A Monster Calls. Sehingga, penonton akan mendapatkan dampak yang luar biasa kuat setelah menonton A Monster Calls.
Quote:
CRITIC
- Karakter ayah yang hanya sebagai pelengkap semata dalam kata lain ada ataupun tidak ada karakter ini tak akan mempengaruhi cerita. Ambil contoh Connor tetap akan di asuh oleh neneknya. Mengapa bukan ayah kandungnya saja?
- Sigourney Weaveractrees senior asal Amerika yang memerankan peran si nenek dengan aksen British yang menurut saya agak sedikit memaksakan.
Quote:
SCORE
Dari skor 1 sampai 10 saya akan memberikan skor
9untuk film ini dan layak ditonton dengan kualitas
Bluray.
Apakah agan setuju dengan review ane?
Jika agan punya pendapat laen atau rekomendasi pilem untuk diulas silahkan komen dibawah. 