Kaskus

News

anyaamaliahAvatar border
TS
anyaamaliah
Pasca Kedatangan Raja Salman, Travel dan Penyelenggara Haji Umrah Kebagian Untung
Pasca Kedatangan Raja Salman, Travel dan Penyelenggara Haji Umrah Kebagian Untung

Pasca kedatagan Raja Salman, salah satu poin yang tidak kalah pentingnya dari sejumlah kesepakatan perjanjian bilateral adalah soal dikembalikannya kuota haji menjadi 220 ribu.

Soal haji dan Umroh Sang Raja memberikan perlakukan kuota istimewa, maka regulator haji dan Umrah jangan lagi tergagap-gagap. Namun ini harus dilakukan secara profesional jangan permalukan layanan haji dan umrah, karena ini menyangkut nama baik dan citra bangsa Indonesa.

Bagi perusahaan pennyelenggara haji dan umroh, ini adalah ladang bisnis menggiurkan mengingat animo masyarakat melaksanakan ibadah umrah tahun ini begitu tinggi. Catatan sejak 1 Januari hingga 16 April menyebutkan, jumlah jamaah umrah mencapai 21.425 orang. Rata-rata setiap pekan ada sekitar 1.500 jamaah umrah berangkat ke Saudi.

Kantor Urusan Haji (KUH) pemerintah Indonesia di Jeddah melaporkan, data jamaah umrah hingga 16 April tercatat sebanyak 21.425 orang. Jamaah ini berangkat dengan 85 unit travel atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Data ini meningkat jika dibandingkan rekapitulasi per 2 April 2016 tercatat sebanyak 17.701 jamaah umrah.

Melihat laporan umrah yang dilansir KUH itu, dalam rentang 14 hari (2-16 April) 2016.Data tahun lalu jumlah jamaah umrah dari Indonesia tercatat mencapai 3.724 orang. Atau rata-rata ada 266 jamaah umrah yang terbang ke Saudi setiap harinya. Jumlah jamaah umrah ini diprediksi semakin banyak pada selama bulan puasa, awal Idul Fitri, dan hari-hari besar keagamaan Islam lainnya, serta hari libur sekolah.

Banyaknya jumlah perjalanan umrah ini diakui Irjen Kemenag Mochammad Jasin berpotensi menimbulkan masalah. Untuk itu dia berharap masyarakat berhatihati dalam memilih travel umrah.

Tahukah kita jika angkutan haji ke Negara Saudia sudah dimulai sejak tahun 1956 ?berarti angkutan jamaah haji sudah berjalan selama selama 59 tahun tanpa jedah sekalipun. Bisa dimaklumi setiap tahun jamaah haji Indonesia bila tidak dibatasi oleh kuota akan gampang sekali menembus angka diatas 200 ribu jamaah setiap tahunnya. Dengan mengangkut kurang lebih 200 ribu jamaah, hanya dilayani oleh dua maskapai saja yakni Garuda Indonesia dan Saudia Arbabia , yang mengangkut 47 persen dari total jamaah Indonesia setiap tahunnya.

Banyak timbul pertanyaan, kenapa jamaah Indonesia yang berangkat, namun maskapai Saudia airline ini kebagian kue angkutan haji setiap tahunnya. Dalam angkutan udara international, semua Negara menganut beberapa prinsip universal yang di elaborasi oleh semua Negara yang meratifikasi aturan penerbangan International. Yakni asas Reciprocal atau kesetaraan, keseimbangan, baik itu berupa jumlah frekwensi, jumlah armada, type pesawat yang dipakai maupun jumlah penumpang yang diangkut.

Juga masih dipakai aturan aturan bilateral yang disepakati oleh kedua Negara secara specific . Maka tak heran dalam hal ini angkutan haji, kedua prinsip kerjasama angkutan udara international yang didasarkan kepada asas Reciprocal dan hasil pembicaraan G to G secara bilateral, maka angkutan haji ke Saudia juga menjadi pola angkutan yang dilakukan oleh maskapai kedua Negara tersebut.

Sayangnya, setiap tahun hanya maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Arabia Airline yang memenuhi persyaratan oleh regulator dalam hal ini Kementrian Agama. Memang semua persyaratannya untuk menjadi operator penerbangan sangat berat, minimal yang harus dipenuhi adalah asarmada (fleet) yang berkecukupan untuk mengangkut minimal sekitar 210 kloter atau setara 90 ribu penumpang pergi-pulang, mampu mengurut slot penerbangan haji di Saudia, mempunyai SDM yang handal dan berlisensi untuk menhandle penerbangan haji, utamanya staff Ground Handling yang mempunyai lisence FOO (Flight Operation Officer), maskapai sudah memenuhi standard keselamatan internasional mengacu ke EASA (European Safety Audit) mengingat otoritas Penerbangan di saudia mengacu pada level keselamatan udara negara Negara Eropa, Garuda Indonesia sudah mempunyai standard safety International IOSA, kalaupun tidak IOSA, maskapai lain paling tidak mempunyai standard ISO International.

Inilah yang belum dipunyai maskapai lain di Indonesia. Juga harus mempunyai beberapa pesawat back up. Nah dalam proses tender dan verifikasi inilah maskapai diluar Saudia airline dan Garuda Indonesia banyak yang gagal memenuhi persyaratan. Sebenarnya ada beberapa maskapai swasta Indonesia yang pernah ikut tender angkutan haji, misalnya Lion air, Merpati Nusantara, batavia , namun semua tidak sanggup memenuhi kriteria seperti dimaksud diatas.

Sebelumnya Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah, Abdul Djamil mengatakan setelah melakukan negoisasi, harga disepakati pada rata-rata 2.146 dolar AS. Nantinya harga ini akan berbeda untuk masing-masing embarkasi.

Komposisi masing-masing embarkasi akan dijelaskan pada Keppres BPIH yang akan segera ditetapkan. Proses negoisasi harga dilakukan berdasarkan tren harga avtur dan konsumsi jamaah pada saat perjalanan Indonesia ke Jeddah. Selain itu, pembahasan juga mencakup Notam (Notice For Air Man) atau catatan untuk para penerbang untuk menghindari Yaman.

Pada peyelenggaraan ibadah haji tahun ini pesawat tidak akan melewati Yaman, daerah konflik perang saudara di tahun 2015 ini. Namun pesawat akan berbelok di Oman. Artinya ada kelebihan waktu 25 menit untuk penerbangan sehingga jumlah avtur yang diperlukan lebih banyak.

"Semula rute kan menyebrang lautan hindia lurus Yaman belok kanan menyusuri laut merah sampai ke Jeddah. Ini karena ada notam itu maka beloknya di oman,".

Pesawat yang akan digunakan dalam penerbangan ibadah haji tahun ini yakni boeing 744, 777 dan airbus 330.

Proses tender dimulai pada Maret lalu. Pada saat pengumuman dan penjelasan persyaratan ada sembilan maskapai yang hadir yakni PT Garuda Indonesia, PT Lion Air, PT Indonesia AirAsia, PT Sky Aviation, PT Sriwijaya Air, PT Avia Star Mandiri, PT Trigana Air Service, PT Batik Air, PT Citylink dan Saudi Airlines.

Namun, hanya ada lima perusahaan maskapai yang mengambil dokumen yakni Garuda Indonesia, Saudi Airline, Trigana, Lion Air, dan Indonesia Air Asia. Selanjutnya hanya Garuda dan Saudi Airlines yang melakukan penawaran. Dan akhirnya kita mengetahui selalu hanya Saudia airline s dan Garuda Indonesia yang sanggup memenangi tender angkutan haji, walaupun sudah diikuti beberapa maskapai lain yang sebenarnya ikut biding angkutan udara haji setiap tahun

SUMBER
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
645
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan