Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat sejak pagi, Sabtu, 18 Maret 2017, perkampungan di tiga kecamatan Kabupaten Bandung kembali kebanjiran. Hingga pukul 14.00, 271 warga di Kecamatan Dayeuh Kolot, Baleendah, dan Bojongsoang, harus meninggalkan rumah dan menginap di pengungsian.
“Banjir itu akibat luapan Sungai Citarum, Cisangkuy, dan Cikapundung,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan, Sabtu, 18 Maret 2017.
Penduduk, kata Tata, mengungsi ke tiga lokasi pengungsian. Sebanyak 93 keluarga mengungsi ke Baleendah. Di antara pengungsi itu tercatat 38 orang lanjut usia, 34 orang balita, dua ibu hamil, serta tujuh orang ibu menyusui.
Ketinggian air di belasan kampung Kecamatan Dayeuh Kolot hingga pukul 14.00 berkisar 10-120 sentimeter. Banjir di perkampungan kecamatan sekitar 10-150 sentimeter. Sedangkan ketinggian banjir di Kampung Cijagra Kecamatan Bojongsoang berkisar 50-70 sentimeter. Adapun di wilayah Kecamatan Baleendah, air setinggi 20-40 sentimeter menggenangi Jalan Raya Dayeuh Kolot-Ciparay.
Banjir di wilayah ini adalah banjir "lanjutan". Banjir sebelumnya membuat hampir 2.000 penduduk tiga wilayah itu mengungsi pada Rabu pekan lalu, 8 Maret. Hingga Jumat siang, 10 Maret 2017 sebanyak 1.550 orang masih mengungsi karena banjir masih merendam permukiman. Ketinggian genangan bervariasi dari 10 hingga 150 sentimeter.
Saat itu, Bupati Bandung Dadang Mochamad Nasser menyatakan berbagai upaya untuk menuntaskan persoalan banjir telah dilakukan oleh Pemkab Bandung. Untuk 2017 ini, Pemkab Bandung mengalokasikan dana hingga Rp100 miliar untuk berbagai instansi, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pemukiman dan Pertanahan. "Berbagai anggaran ini dialokasikan untuk penataan drainase, pelebaran saluran air hingga penghijauan."
ANWAR SISWADI
https://nasional.tempo.co/read/news/...bali-mengungsi
turut berduka..
smoga pemimpin daerah sana terbuka mata hatinya..
hingga lebih mentingin daerahnya sendiri d banding daerah tetangga
