Laporan Wartawan TribunStyle.com, Tisa Ajeng
TRIBUNSTYLE.COM- Media sosial benar-benar bagaikan pisau bermata dua, bisa memberikan hal baik, namun juga hal buruk.
Penggunaan media sosial benar-benar harus diwaspadai, alih-alih untuk menyebarkan kebaikan, justru menjadi tempat perkumpulan orang-orang yang tidak baik. Baru-baru ini, para orangtua semakin dibuat resah dengan terungkapnya sebuah grup di media sosial Facebook bernama Official Candy's Groups ternyata berisikan pengguna Facebook dengan kelainan seksual.

Para anggota grup tersebut beranggotakan 7.479 orang yang diduga pedofilia. Pedofilia sendiri didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat bervariasi).
Dalam grup tersebut para anggotanya diwajibkan mengunggah video pornografi anak. Tak hanya itu, mereka juga sering berdiskusi bagaimana caranya mendapatkan "korban" para loli (anak-anak kecil yang menjadi sasaran kaum pedofil). Masih melansir dari Kompas.com, para korban dari aksi grup pedofil di media sosial Facebook ini diduga mencapai ribuan.

Hal ini tergolong dalam pedofil online. Pedofil online adalah kegiatan para pelaku seks menyimpang, pedofilia, yang dilakukan secara online. Caranya bisa dengan mengunggah, mengunduh dan menonton video atau foto-foto pornografi anak.
Melansir dari akun Twitter @donnybu, kota Jakarta menjadi kota dengan pedofil online terbanyak nomor 2. Donny B.U. sendiri adalah salah satu pendiri ICT Watch – Indonesia, organisasi nirlaba bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT), peletak pondasi program edukasi dan advokasi nasional “Internet Sehat” sejak 2002 silam yang terus konsisten hingga saat ini.
Donny mendapat data-data tersebut dari sebuah player sosial media global di Singapore. Dan ternyata dari data tersebut, kota Jakarta berada di posisi kedua, sementara di posisi pertama pedofil online terbanyak adalah kota Bekasi. Menurut tulisan Donny, data tersebut ada namun memang sengaja tidak boleh disebar dan dibagikan dalam bentuk foto. Penyebaran konten pornografi anak sudah pasti melanggar aturan. Dari video-video tersebut, tak jarang orang terpancing untuk melakukan dan mempraktikkan apa yang sudah mereka lihat di internet. Jadi, sekali lagi, lindungi anak anda dari orang-orang berbahaya.

sementara di posisi pertama pedofil online terbanyak adalah kota Bekasi