- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Konsumen Taksi Online Berharap Tarif Tetap Murah


TS
miextophia
Konsumen Taksi Online Berharap Tarif Tetap Murah
Quote:

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah akan memberlakukan tarif batas bawah dan tarif batas atas taksi berbasis aplikasi atau taksi online mendapat reaksi beragam dari konsumen.
Umumnya konsumen menyayangkan bila tarif taksi online disamakan dengan taksi biasa karena tidak murah lagi. Endah Antono, seorang guru di sebuah SMK swasta di Lenteng Agung Jakarta Selatan menyayangkan bila tarif taksi online hampir disamakan dengan taksi biasa.
Sebagai konsumen, ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Kebagusan Tiga, Jakarta Selatan, tersebut berpendapat bahwa selama ini sudah merasa nyaman menggunakan jasa taksi online yang tarifnya jauh lebih rendah daripada taksi konvensional.
"Kalau bisa janganlah disamakan dengan tarif taksi biasa, kan taksi online sangat membantu dengan tarif murahnya," ucap Endah kepada Tempo, Jumat 17 Maret 2017.
Selain murah, menurut Endah, taksi online juga jauh lebih aman dibandingkan dengan taksi biasa karena terkontrol dengan perusahaan jasa transportasi online. "Ya mungkin kendalanya suka lama saat akan mengorder, tapi it is ok."
Selama menjadi konsumen taksi online, Endah mengaku tidak mengalami keluhan yang berarti. "Mungkin dari 4 taksi online, satu yang tidak nyaman, tapi itu lebih kepada perilaku pengemudi," ucapnya.
Meskipun tarif taksi online tak semurah dulu lagi, Endah mengaku tetap akan menggunakan jasa taksi beraplikasi. "Saya tetap tidak mau naik taksi konvensional. Paling saya cari alternatif angkutan umum," ucapnya.
Pemerintah akan mengatur tarif termurah taksi berbasis aplikasi online mulai bulan depan. Ketentuan itu terdapat dalam revisi peraturan Menteri Perhubungan tentang
penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek yang berlaku mulai 1 April mendatang. “Nanti ada tarif batas atas dan batas bawah,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto, di kantornya, Selasa, 14 Maret 2017, seperti dimuat dalam Koran Tempo, 15 Maret 2017.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) pernah memprotes tidak adanya aturan tarif batas bawah taksi berbasis aplikasi online. Walhasil, aksi jenis baru ini leluasa menerapkan tarif jauh lebih murah dibanding taksi biasa. Menurut Pudji, peraturan ini dibuat agar tidak ada polemik lagi. “Atau agar tidak ada hal yang memicu perusahaan taksi konvensional gulung tikar,” kata Pudji.
Pelanggan lainnya, asfufa Imas, mengaku cukup terkejut dengan rencana pemberlakuan tarif bawah dan tarif atas taksi online. "Kita berharap tetap lebih murah. Kalau sama, ya tidak ada bedanya dong," kata guru SDN Pela Mampang, Jakarta Selatan, ini.
Fufa mengaku selama ini tidak pernah kecewa dengan pelayanan taksi online. "Pengemudinya bisa dipercaya. Mereka kebanyakan menguasai jalan karena dibekali aplikasi pencari jalan," ucap guru kelas tiga itu.
Begitu pula Lukmanul Hakim. Pegawai PLN ini mengatakan, tak terpengaruh dengan rencana pemberlakuan tarif bawah dan atas taksi online. "Saya tetap akan naik taksi online karena lebih aman. Identitas pengemudi jelas dan mudah terlacak jika ada sesuatu yang tidak kita inginkan," ucap Luky panggilan akrab Lukmanul Hakim yang bekerja di bagian Pengelola Gedung dan Kendaraan Dinas Senior Manager dan Direksi PLN.
Beda halnya dengan taksi konvensional. Terkadang ucap Luky, identitas yang tertera di dasboard mobil beda dengan identitas pengemudi."Soal kenyamanan relatif sama, tergantung prilaku masing-masing pengemudi," ucapnya.
SETIAWAN ADIWIJAYA
https://m.tempo.co/read/news/2017/03...2gcG2y006Gc.99
wajar saja namanya konsumen berharap murah
0
1.1K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan