TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan sempat menegur salah seorang warga yang melontarkan pernyataan menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA), saat berkampanye di Wilayah Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (15/3/2017).

Teguran tersebut berawal dari pertanyaan Anies mengenai pemimpin yang sering melakukan penggusuran di Jakarta. Saat ini terdapat 300 titik tempat di Jakarta yang terancam penggusuran.

Mendapat pertanyaan tersebut warga secara serempak menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Anies kemudian mengatakan tidak perlu menyebut nama orang tersebut.

Tiba-tiba salah seorang warga yang berada di sisi kananpanggung acara melontarkan pernyataan SARA. Warga yang menganakan kemeja dan topi tersebut menyebut jika etnis Tionghoa kerap menggusur warga.

"Orang Cina yang Tukang gusur," teriak warga.

Mendengar hal tersebut Anies tampak kaget. Ia kemudian menegur warga tersebut agar tidak melontarkan pernyataan SARA.

"Hei, jangan, jangan. Ini tidak ada urusannya dengan itu (SARA). Orang bisa salah, tapi kita katakan kita tidak setuju dengan kebijakannya, jangan lihat identitasnya," kata Anies yang kemudian disambut tepuk tangan warga.

Mantan Ketua Komite Etik KPK tersebut kemudian memaparkan kepada warga yang hadir mengenai konsidi di Kampung Aquarium yang digusur Pemprov DKI.

Kondisi di tempat tersebut sangat mengkhawatirkan sejak terjadi penggusuran pada April 2016 lalu.


"Disana hanya tinggal puing-puing bangunan, dan masih ada yang bertahan," pungkas Anies.