- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Teruntuk engkau yang terkasih
TS
gilangmutahari
Teruntuk engkau yang terkasih
Spoiler for Klukk:
Teruntuk engkau yang terkasih...
Sayang, aku sudah berdiri disini, berdiri diatas sebuah ambisi yang jauh lebih besar dari sekedar menyelimuti dunia dengan cahaya. Ambisiku telah melampaui batas, jauh lebih menderu-deru dibanding apa yang pernah dimiliki oleh seorang Edison si penyihir Menlo Park itu. Namun, sayang, ambisi ini agaknya mengarahkan aku untuk tak ingin memikirkan hal lain selain terus menyusun setiap langkahku secara sistematis pada dirinya.
Di satu sisi, ambisi ini sialan! Ambisi ini merefleksikan sebuah penjelasan padaku bahwa engkau hanya akan jadi beban, sayangku. Ambisiku tak ingin aku membagi konsentrasiku pada hal lain, termasuk dirimu. Katanya, kau beban!
Memang, jika aku adalah manusia dengan sudut pandang yang keji, aku juga akan melihatmu sebagai penghalang terhadap ambisiku yang luar biasa itu. Tapi sayangku, tak perlulah kau khawatirkan keadaan yang demikian itu, karena sekalipun kau adalah beban seperti yang pernah kuduga sejak jauh sebelum hari ini, jauh sebelum aku menulis kalimat ini, kau adalah beban terindah yang pernah kuemban. Ambisiku tak pernah tahu itu, ia tak sadar bahwa beban darimu masih memiliki kemungkinan yang besar untuk memudahkan langkahnya. Ambisiku tak seperti aku, ia tak memiliki hati sepertiku, ia tak bisa melihat indahnya pelangi, sayang.
Dan sayang, mohon jangan hiraukan jika si ambisi tadi kelak akan merenggut sedikit perhatianku untukmu. Percayalah, keadaannya tidak seburuk apa yang kau pikirkan. Terapkan suatu pandangan bahwa kau seolah dapat memakluminya walaupun sebenarnya kau tak dapat melakukan itu.
Sayang, kau harus menjadi seorang perempuan yang kuat, kau harus menjadi seorang wanita yang tangguh, kau harus menjadi mahkluk lembut yang hebat. Kau tahu sayangku, dunia hanya berkenan mengenang para perempuan-perempuan yang enggan mengeluarkan air matanya. Tapi sungguh aku tak sedang meminta engkau menjadi seperti malaikat-malaikatnya si Charlie untuk menjadi hebat begitu. Karena ketika setiap kenyataan-kenyataan yang tergelar didepanmu tidak engkau sikapi dengan hati yang lemah, kau telah menjadi lebih hebat dibanding ketiga malaikatnya Charlie tadi. bahkau kau telah lebih tanggung dibanding sutradaranya!
Aku hanya ingin engkau memahami jalan manakah yang kupilih untuk membawamu menuju suatu kebahagiaan yang menenangkan. Bukankan aku sudah katakan bahwa aku selalu tahu apa yang kulakukan. Kaji kembali, air mata itu bukan yang pertama kalinya, sayangku. Itu adalah yang kedua. Secara signifikan, aku masih mengingatnya, tak sedikitpun kulewati. Setiap bulir-bulir air mata itu sama dengan kesalahan bagiku. Namun begitu, aku tetap melakukannya, aku tetap ingin melihatnya. Tujuannya sederhana, sayang: menjadikanmu seorang mahkluk lembut yang hebat.
Kelembutan yang hebat itu yang nantinya akan mampu menampung setiap ambisi-ambisi sialanku tadi. Aku akan menapaki kakiku menuju suatu perjalanan panjang yang pasti akan sangat melelahkan. Suatu perjalanan panjang yang penuh dengan gerigi-gerigi kerisauan. Aku akan kelelahan, sayank. Aku akan berkeringat nantinya. Dan kau sayangku, aku membutuhkan pundakmu untuk sekedar menjadi sandaran mengistirahatkan kelelahan itu. Aku membutuhkan tanganmu untuk menyapu setiap peluh di dahiku. Aku membutuhkanmu untuk tetap tersenyum melihat tidurku. Kau harus kembalikan tenagaku, karena aku telah menjadikanmu sumber dari segala kekuatan yang harus kumiliki.
Sayang, sekalipun aku ingin kau menjadi seorang perempuan yang kuat, aku masih bisa paham jika kau masih akan merasakan ketakutan. Aku bisa paham jika sewaktu-waktu air mata yang kularang tadi, bisa kembali menetes. Berdirilah dibelakangku, berlindunglah disitu. Aku akan pastikan bahwa aku adalah orang yang berada di barisan terdepan untuk melindungimu dari rasa takut. Peluk erat lenganku sampai kau merasa takutmu hilang. kalau itu untukmu, sayangku, jangan khawatir, aku bisa menjadi lebih ganas dibanding para tentara-tentara Zionis bajingan itu menggempur Hamas, aku jauh lebih buas jika perihalnya adalah tentang ketenanganmu, kebahagiaanmu, sayangku.
Terakhir sayang, terakhir. Satu hal yang jauh lebih penting dari seluruh pernyataanku diatas tadi, satu hal yang mampu mendorongku merangkai kalimat-kalimat di atas tadi .... Adalah aku menyayangimu, sayangku. Aku menyayangimu.
Tanpa itu, akan tidak berarti apa-apa segala. Artinya, kau harus tahu betapa pentingnya rasa sayang itu bagiku.
Sayang, aku sudah berdiri disini, berdiri diatas sebuah ambisi yang jauh lebih besar dari sekedar menyelimuti dunia dengan cahaya. Ambisiku telah melampaui batas, jauh lebih menderu-deru dibanding apa yang pernah dimiliki oleh seorang Edison si penyihir Menlo Park itu. Namun, sayang, ambisi ini agaknya mengarahkan aku untuk tak ingin memikirkan hal lain selain terus menyusun setiap langkahku secara sistematis pada dirinya.
Di satu sisi, ambisi ini sialan! Ambisi ini merefleksikan sebuah penjelasan padaku bahwa engkau hanya akan jadi beban, sayangku. Ambisiku tak ingin aku membagi konsentrasiku pada hal lain, termasuk dirimu. Katanya, kau beban!
Memang, jika aku adalah manusia dengan sudut pandang yang keji, aku juga akan melihatmu sebagai penghalang terhadap ambisiku yang luar biasa itu. Tapi sayangku, tak perlulah kau khawatirkan keadaan yang demikian itu, karena sekalipun kau adalah beban seperti yang pernah kuduga sejak jauh sebelum hari ini, jauh sebelum aku menulis kalimat ini, kau adalah beban terindah yang pernah kuemban. Ambisiku tak pernah tahu itu, ia tak sadar bahwa beban darimu masih memiliki kemungkinan yang besar untuk memudahkan langkahnya. Ambisiku tak seperti aku, ia tak memiliki hati sepertiku, ia tak bisa melihat indahnya pelangi, sayang.
Dan sayang, mohon jangan hiraukan jika si ambisi tadi kelak akan merenggut sedikit perhatianku untukmu. Percayalah, keadaannya tidak seburuk apa yang kau pikirkan. Terapkan suatu pandangan bahwa kau seolah dapat memakluminya walaupun sebenarnya kau tak dapat melakukan itu.
Sayang, kau harus menjadi seorang perempuan yang kuat, kau harus menjadi seorang wanita yang tangguh, kau harus menjadi mahkluk lembut yang hebat. Kau tahu sayangku, dunia hanya berkenan mengenang para perempuan-perempuan yang enggan mengeluarkan air matanya. Tapi sungguh aku tak sedang meminta engkau menjadi seperti malaikat-malaikatnya si Charlie untuk menjadi hebat begitu. Karena ketika setiap kenyataan-kenyataan yang tergelar didepanmu tidak engkau sikapi dengan hati yang lemah, kau telah menjadi lebih hebat dibanding ketiga malaikatnya Charlie tadi. bahkau kau telah lebih tanggung dibanding sutradaranya!
Aku hanya ingin engkau memahami jalan manakah yang kupilih untuk membawamu menuju suatu kebahagiaan yang menenangkan. Bukankan aku sudah katakan bahwa aku selalu tahu apa yang kulakukan. Kaji kembali, air mata itu bukan yang pertama kalinya, sayangku. Itu adalah yang kedua. Secara signifikan, aku masih mengingatnya, tak sedikitpun kulewati. Setiap bulir-bulir air mata itu sama dengan kesalahan bagiku. Namun begitu, aku tetap melakukannya, aku tetap ingin melihatnya. Tujuannya sederhana, sayang: menjadikanmu seorang mahkluk lembut yang hebat.
Kelembutan yang hebat itu yang nantinya akan mampu menampung setiap ambisi-ambisi sialanku tadi. Aku akan menapaki kakiku menuju suatu perjalanan panjang yang pasti akan sangat melelahkan. Suatu perjalanan panjang yang penuh dengan gerigi-gerigi kerisauan. Aku akan kelelahan, sayank. Aku akan berkeringat nantinya. Dan kau sayangku, aku membutuhkan pundakmu untuk sekedar menjadi sandaran mengistirahatkan kelelahan itu. Aku membutuhkan tanganmu untuk menyapu setiap peluh di dahiku. Aku membutuhkanmu untuk tetap tersenyum melihat tidurku. Kau harus kembalikan tenagaku, karena aku telah menjadikanmu sumber dari segala kekuatan yang harus kumiliki.
Sayang, sekalipun aku ingin kau menjadi seorang perempuan yang kuat, aku masih bisa paham jika kau masih akan merasakan ketakutan. Aku bisa paham jika sewaktu-waktu air mata yang kularang tadi, bisa kembali menetes. Berdirilah dibelakangku, berlindunglah disitu. Aku akan pastikan bahwa aku adalah orang yang berada di barisan terdepan untuk melindungimu dari rasa takut. Peluk erat lenganku sampai kau merasa takutmu hilang. kalau itu untukmu, sayangku, jangan khawatir, aku bisa menjadi lebih ganas dibanding para tentara-tentara Zionis bajingan itu menggempur Hamas, aku jauh lebih buas jika perihalnya adalah tentang ketenanganmu, kebahagiaanmu, sayangku.
Terakhir sayang, terakhir. Satu hal yang jauh lebih penting dari seluruh pernyataanku diatas tadi, satu hal yang mampu mendorongku merangkai kalimat-kalimat di atas tadi .... Adalah aku menyayangimu, sayangku. Aku menyayangimu.
Tanpa itu, akan tidak berarti apa-apa segala. Artinya, kau harus tahu betapa pentingnya rasa sayang itu bagiku.
Spoiler for Klekk:
Spoiler for Klukk:
Spoiler for Klakk:
Spoiler for Klik /;)/:
Wassalam ...
0
1.6K
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan