- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bus Garuda Mas Menyelonong Masuk Hutan Jati Blora, Mirip Kejadian Tahun 2012


TS
berita378
Bus Garuda Mas Menyelonong Masuk Hutan Jati Blora, Mirip Kejadian Tahun 2012
Tengah Malam Bus Garuda Mas Menyelonong Masuk Hutan Jati Blora, Mirip Kejadian Tahun 2012
Spoiler for FACEBOOK
Kondisi bus PO Garuda Mas yang menyelonong masuk ke tengah hutan jati Kalimodang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin sekitar pukul 03.40 dini hari tadi.:

Quote:
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakanaan tunggal bus PO Garuda Mas jurusan Balajara-Cepu, terjadi pada Senin (13/3/2017).
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 03.40 dini hari.
Bus PO Garuda Mas menyelonong masuk ke tengah hutan jati Kalimodang, Blora, Jawa Tengah.

kuasi laka tunggal bus garuda mas jur jakarta-cepu di hutan jati kec sambong k blora. @sarwapramana @Sutopo_BNPB
@bpbdjateng
2:40 AM - 13 Mar 2017
7 7
View image on Twitter
Dalam kecelakaan tersebut, bus Garuda Mas mengalami kerusakan di bagian bumpernya.
Lampu depan dan lampu belakang bus tersebut juga tampak hancur.

Kaca dan bumper depan bus PO Garuda Mas yang hancur. Bus ini diduga mengalami laka tunggal dan menyelonong masuk ke tengah hutan jati Kalimodang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin sekitar pukul 03.40 dini hari tadi. ()
Untuk mengevakuasi bus tersebut, polisi harus bersusah payah untuk menebangi pohon yang berada di lokasi kejadian.
Dikutip dari fanpage Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, lokasi kejadian berada di kawasan hutan jati Kecamatan Sambong, Blora.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Hingga saat ini penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Pengemudi dan kernet kini dilarikan ke Rumah Sakit.
Bukan Kali Pertama Terjadi di Blora
Sebelumnya, bus Pahala Kencana dan truk beton juga pernah tersesat di kawasan hutan jati Todanan, Blora, Jawa Tengah.
Seorang penglaju bus malam bernama Didik menduga, sopir dari bus Pahala Kencana dan truk beton tersebut tersesat, lantaran belum mengetahui medan yang dilaluinya.
Warga Sulang, Kabupaten Rembang, yang sering menjadi penglaju bus malam Jakarta-Rembang ini menjelaskan, bus yang datang dari arah barat (Juwana, Pati) setelah sampai pertigaan Jaken, harusnya bisa melintas ke arah kiri ke arah Batangan (arah utara) untuk bisa kembali ke jalur Pantura, atau ke arah kanan menuju Sumber.
Rute ini akan membawa kembali ke jalur Pantura melewati Kaliori/Tambak Omben atau melalui Sulang di Kabupaten Rembang.
Sedangkan untuk pilihan rute ke kanan, pengemudi harus melewati jembatan kecil Desa Sri Katon.
Jembatan kecil ini merupakan peninggalan Belanda dan hanya bisa dilewati oleh satu bus atau truk besar.
Setelah melewati jembatan ini, selanjutnya rute jalan yang dilewati akan berkontur berkelok-kelok.
Didik menduga, di kawasan inilah awal mula pengemudi bus Pahala Kencana dan kedua truk tronton Hino Ranger mulai tersesat.
"Seharusnya dia lurus berbelok ke arah Sumber, tapi malah memilih lurus ke arah Kecamatan Todanan, Blora, yang menjadi lokasi kejadian," kata Didik kepada
Tribunnews.com , Minggu (26/6/2012).
Jalan ke arah Todanan terbilang sempit, rusak dan tak terawat, karena bukan jalan di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum atau Bina Marga, tapi dikelola Perhutani.
"Jalan tersebut biasa dipakai lintasan truk-truk pengangkut kayu tebangan," pungkasnya.
Mitos Hutan Todanan Blora
Muncul rasa takut dari warga untuk melintas di kawasan Todanan pada malam hari, pasca kejadian tersesatnya bus Pahala Kencana dan truk di Todanan, Blora.
Saman, warga Sendangrejo, Blora, mengatakan dahulu pernah ada cerita rombongan penyedia hiburan tanggapan televisi video yang tersesat di dalam hutan.
Saat itu, mereka mengaku disewa oleh warga setempat untuk hiburan hajatan semalaman.
“Padahal saat itu tak satupun warga yang menggelar hajatan. Mereka nyetel video ditengah hutan. Tapi anehnya mendapat bayaran uang betulan (asli),” kata Saman kepada Tribunnews.com.
Selain penyedia hiburan video, masih banyak kejadian warga yang tersesat di kawasan tersebut.
Lilik Pujianto, Kepala Desa Kedungbacin, Blora mengungkapkan ada banyak cerita mistis di hutan jati Todanan.
Pernah ada sekelompok seniman yang beraksi di hutan, seolah-olah sedang menghibur warga, hingga polisi yang nyasar sampai ke tengah pemakaman di Todanan.
“Jadi model tersesat ada yang pas saat lewat di situ tiba-tiba tembus entah kemana. Atau dari luar daerah tiba-tiba nyasar tembus di situ,” kata Lilik Pujianto.
Cerita-cerita yang diluar nalar manusia itu didengarnya sejak dahulu.
Ia juga mengungkapkan bahwa dari cerita para leluhur desa, daerah sekitar hutan tersebut adalah sebuah kota gaib yang menjadi tempat tinggal banyak makhluk halus.
Kota gaib tersebut cukup megah dan besar dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu.
(Tribunnews/Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 03.40 dini hari.
Bus PO Garuda Mas menyelonong masuk ke tengah hutan jati Kalimodang, Blora, Jawa Tengah.
Quote:

kuasi laka tunggal bus garuda mas jur jakarta-cepu di hutan jati kec sambong k blora. @sarwapramana @Sutopo_BNPB
@bpbdjateng
2:40 AM - 13 Mar 2017
7 7
View image on Twitter
Dalam kecelakaan tersebut, bus Garuda Mas mengalami kerusakan di bagian bumpernya.
Lampu depan dan lampu belakang bus tersebut juga tampak hancur.
Quote:

Kaca dan bumper depan bus PO Garuda Mas yang hancur. Bus ini diduga mengalami laka tunggal dan menyelonong masuk ke tengah hutan jati Kalimodang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin sekitar pukul 03.40 dini hari tadi. ()
Untuk mengevakuasi bus tersebut, polisi harus bersusah payah untuk menebangi pohon yang berada di lokasi kejadian.
Dikutip dari fanpage Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, lokasi kejadian berada di kawasan hutan jati Kecamatan Sambong, Blora.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Hingga saat ini penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Pengemudi dan kernet kini dilarikan ke Rumah Sakit.
Bukan Kali Pertama Terjadi di Blora
Sebelumnya, bus Pahala Kencana dan truk beton juga pernah tersesat di kawasan hutan jati Todanan, Blora, Jawa Tengah.
Seorang penglaju bus malam bernama Didik menduga, sopir dari bus Pahala Kencana dan truk beton tersebut tersesat, lantaran belum mengetahui medan yang dilaluinya.
Warga Sulang, Kabupaten Rembang, yang sering menjadi penglaju bus malam Jakarta-Rembang ini menjelaskan, bus yang datang dari arah barat (Juwana, Pati) setelah sampai pertigaan Jaken, harusnya bisa melintas ke arah kiri ke arah Batangan (arah utara) untuk bisa kembali ke jalur Pantura, atau ke arah kanan menuju Sumber.
Rute ini akan membawa kembali ke jalur Pantura melewati Kaliori/Tambak Omben atau melalui Sulang di Kabupaten Rembang.
Sedangkan untuk pilihan rute ke kanan, pengemudi harus melewati jembatan kecil Desa Sri Katon.
Jembatan kecil ini merupakan peninggalan Belanda dan hanya bisa dilewati oleh satu bus atau truk besar.
Setelah melewati jembatan ini, selanjutnya rute jalan yang dilewati akan berkontur berkelok-kelok.
Didik menduga, di kawasan inilah awal mula pengemudi bus Pahala Kencana dan kedua truk tronton Hino Ranger mulai tersesat.
"Seharusnya dia lurus berbelok ke arah Sumber, tapi malah memilih lurus ke arah Kecamatan Todanan, Blora, yang menjadi lokasi kejadian," kata Didik kepada
Tribunnews.com , Minggu (26/6/2012).
Jalan ke arah Todanan terbilang sempit, rusak dan tak terawat, karena bukan jalan di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum atau Bina Marga, tapi dikelola Perhutani.
"Jalan tersebut biasa dipakai lintasan truk-truk pengangkut kayu tebangan," pungkasnya.
Mitos Hutan Todanan Blora
Muncul rasa takut dari warga untuk melintas di kawasan Todanan pada malam hari, pasca kejadian tersesatnya bus Pahala Kencana dan truk di Todanan, Blora.
Saman, warga Sendangrejo, Blora, mengatakan dahulu pernah ada cerita rombongan penyedia hiburan tanggapan televisi video yang tersesat di dalam hutan.
Saat itu, mereka mengaku disewa oleh warga setempat untuk hiburan hajatan semalaman.
“Padahal saat itu tak satupun warga yang menggelar hajatan. Mereka nyetel video ditengah hutan. Tapi anehnya mendapat bayaran uang betulan (asli),” kata Saman kepada Tribunnews.com.
Selain penyedia hiburan video, masih banyak kejadian warga yang tersesat di kawasan tersebut.
Lilik Pujianto, Kepala Desa Kedungbacin, Blora mengungkapkan ada banyak cerita mistis di hutan jati Todanan.
Pernah ada sekelompok seniman yang beraksi di hutan, seolah-olah sedang menghibur warga, hingga polisi yang nyasar sampai ke tengah pemakaman di Todanan.
“Jadi model tersesat ada yang pas saat lewat di situ tiba-tiba tembus entah kemana. Atau dari luar daerah tiba-tiba nyasar tembus di situ,” kata Lilik Pujianto.
Cerita-cerita yang diluar nalar manusia itu didengarnya sejak dahulu.
Ia juga mengungkapkan bahwa dari cerita para leluhur desa, daerah sekitar hutan tersebut adalah sebuah kota gaib yang menjadi tempat tinggal banyak makhluk halus.
Kota gaib tersebut cukup megah dan besar dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu.
(Tribunnews/Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)
Wah serem nian nich hutan
0
10.8K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan