citanisaAvatar border
TS
citanisa
Hujan Terakhir
Setidaknya cintailah satu orang dalam hidupmu


"Kalau saja, stop! Jangan berandai-andai itu hanya akan membuat setan menang"

Aku melanjutkan makan siangku yang sempat terhenti oleh lamunan bodohku. Sebenarnya aku sudah sadar, jika kamu tidak pernah memberikan hatimu sepenuhnya untukku. Hanya saja aku memilih acuh, berpura jika semua ini terjadi karena kesalahanku. Waktu yang sudah mengantarkanku hingga di sini terasa sangatlah panjang, hampir setengah tahun dan kamu masih ada dalam pikiranku hingga detik ini.

Quote:


versi bahasa Indonesia
Quote:


Aku meninggalkan sebuah warung bakso yang cukup terkenal di kota ini. Letaknya yang berada di pusat kota membuatku ingin menjajalnya, apalagi saat aku tidak sengaja membaca spanduk harga bakso yang tertera di depannya. Bakso beranak Rp 15.000. Zaman semakin horor rupanya bakso pun bisa beranak, sama seperti kucing tetangga yang sekarang sedang hamil dan sibuk ke sana-sini mencari makan.

Setibanya di rumah, segera saja aku berbenah. Melepaskan pakaianku dan berganti dengan kaos dan celana panjang. Cuaca akhir-akhir ini cukup membuatku kepanasan, dan aku adalah orang yang tidak kuat panas. Aku tidak segan-segan tidur di lantai karena keramik dingin dari pada kasurku. Jika aku sudah merasa kedinginan aku akan merambat naik ke atas kasurku, dan ketika aku mulai merasa kegerahan lagi aku akan menggelinding ke lantai. Kipas angin ada di kamar sebelah, tapi aku terlalu malas mengambilnya dan memilih berbaring seperti anaconda.

Sembari aku tiduran dengan memiringkan badanku ke sebelah kanan yang diganjal dengan guling hijau, aku memainkan handphone membuka sebuah blog yang tidak pernah update lagi. Sebuah blog yang sempat menjadi wadahku bisa berbicara dengannya. Aku ini menyedihkan, jelas-jelas dia tidak menyukaiku kenapa aku terus mengejarnya? Bahkan pintu itu sudah tertutup rapat.


Unfortunately, im not loving you. Im sorry i can't help you, im not use Instagram again


Itu kalimat terakhirnya dalam email, setelah aku memintanya untuk membuka DM instagramnya. Di sana aku menulis sebuah pesan berisikan perasaanku setelah hubungan kami berakhir.

Aku perempuan yang lebih tua empat tahun darinya, ceria, ceroboh dan bodoh. Dia lelaki muda yang tampan, pendiam, dewasa dan pintar. Dia adalah sosok yang seharusnya aku benci, namun dia juga yang membuatku seperti ini. Menjadi perempuan yang lebih baik lagi dan dewasa. Bersamanya aku merasa sangat spesial, mengingat banyak sekali wanita di sekitarnya namun dia menerimaku meski ternyata aku hanyalah kekasih sementaranya.

Q&A

Quote:
Diubah oleh citanisa 23-03-2017 02:07
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan