- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Selingkuh, Anak SMA Polisikan Ibu Kandung, Minta Rp 50 Juta & Motor CBR untuk Damai


TS
wellthatshit
Selingkuh, Anak SMA Polisikan Ibu Kandung, Minta Rp 50 Juta & Motor CBR untuk Damai
Quote:

Seorang anak SMA (sekolah menengah atas) berinisial PA, 17, tega melaporkan Tukini, 52, ibu kandungnya sendiri ke aparat kepolisian. Ibunya dilaporkan karena dianggap melakukan tidak kekerasan kepada sang anak. Selain itu, sang ibu dituduh berselingkuh dengan tukang pijat.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kudus kemarin, peristiwa itu bermula Kamis malam (16/2) lalu sekitar pukul 20.00. PA baru saja pulang ke rumahnya dengan membawa gitar. Sang ibu yang melihat itu lantas menasihati putranya untuk belajar supaya tidak terus-terusan bermain. Tukini pun berniat mengambil gitar anaknya. Namun bukannya menurut, sang anak justru misuhi ibunya dengan berkata “asu”.
Ibunya yang tidak kuasa mendengar perkataan kotor keluar dari mulut putranya lantas menampar mulut PA. Namun putranya bisa menghindar dan hanya mengenai bahunya. ”Saya spontan menampar putra saya. Maksud saya hanya untuk mendidik. Saya tidak menyangka putra saya berani berkata kotor kepada ibunya sendiri. Padahal saya hanya berniat mengingatkan untuk belajar karena sudah mendekati ujian nasional,” ungkap Tukini.
Usai mendapat tamparan dari sang ibu, putranya langsung pergi ke tetangganya dan menceritakan perbuatan ibunya. Lalu dia kembali pulang ke rumah malam itu.
Keesokan harinya, PA pergi dari rumah. Dia lantas pergi ke rumah ayahnya bernama Sumaji, 63. Kedua orang tua PA sudah pisah rumah. Kemudian, pada Sabtu (18/2) lalu, ayah dan anak itu lantas melaporkan Tukini ke Polsek Mejobo.
Tak hanya KDRT, ibunya juga dilaporkan berselingkuh dengan tukang pijat. ”Terkadang saya sewa jasa pijat karena lelah. Tapi hanya pijat biasa, tidak melakukan apa-apa. Kalau pijat saya lakukan di ruang keluarga tidak di kamar. Selain itu, ditemani dengan putra pertama saya, putra kedua saya juga ada di rumah. Kadang juga ditemani ponakan saya. Tukang pijatnya pun berganti-ganti, tidak hanya satu orang,” ungkap Tukini yang membantah berselingkuh dengan tukang pijat.
Warga RT 4/RW 12 Desa Jepang, Mejobo, Kudus, ini menuturkan, sejak kejadian itu putra tidak pernah kembali ke rumah. Putranya tinggal bersama ayahnya. ”Tapi saya tidak tahu suami saya tinggal di mana,” ungkap ibu yang berprofesi sebagai guru ini.
Dia memaparkan, sudah pisah rumah dengan suaminya sejak 3 November 2008. Keretakan keluarganya bermula dari suaminya. Dia mengaku suaminya selalu melakukan tindakan kekerasan terhadapnya. Selain itu, suaminya juga tidak pernah memberinya nafkah.
”Saya merasa sedih, seharian ini saya tidak makan. Tega sekali anak saya melakukan ini. Sejak kecil hingga dewasa mulai dari biaya sekolah dan kebutuhan setiap harinya selalu saya penuhi. Malah saya yang menjadi tulang punggung keluarga, bukan ayahnya. Sekarang ayahnya bekerja serabutan. Kalau dulu bekerja membuat batu bata, itupun saya yang memodalinya,” kenangnya.
Akibat ulah putranya itu, Tukini dipanggil ke Mapolsek Mejobo untuk dimintai keterangan terkait pengaduan putranya tersebut. Dia pun meminta bantuan penguasa hukum Yusuf Istanto untuk membantunya menyelesaikan kasus yang membelitnya.
”Saya tidak ingin masalah ini jadi berlarut-larut. Bagaimana pun juga dia anak kandung saya. Walaupun dia sudah melaporkan saya ke pihak berwajib, saya tidak marah. Saya ingin putra saya dapat kembali pulang ke rumah,” jelasnya.
Sementara, Penasihat Hukum Tukini, Yusuf Istanto mengatakan, pihaknya sudah menemui PA di sekolahnya. Termasuk membujuknya agar mau berdamai dengan ibunya. PA pun mau berdamai, namun dengan beberapa persyaratan.
”Dia minta tiga hal. Pertama ijazah SD dan SMP milik PA diberikan kepadanya. Kedua, sepeda motor Honda CBR yang dibelikan ibunya diminta kembali. Ketiga, dia minta uang senilai Rp 50 juta. Alasannya untuk biaya kuliah dan modal usaha,” katanya.
Yusuf menduga, PA dimanfaatkan orang lain. ”Sebab, PA usianya masih muda tapi sudah berani berbuat seperti itu. Saya menduga dia dimanfaatkan orang lain,” tandasnya.
Sementara itu, PA saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon mengakatan, sudah siap dengan jalur apapun. ”Ibu saya menampar saya di kepala. Dia juga selingkuh. Ayah diusir. Saya dibuat pelampiasannya, lalu saya diusir. Saya siap dengan jalur apapun, jalur hukum apa damai. Saya minta tiga persyaratan itu dipenuhi,” katanya.
Dia mengaku, selama pergi dari rumah masih tetap berangkat sekolah seperti biasa. ”Saya tinggal bersama ayah,” katanya.
Kapolsek Mejobo AKP Suharyanto membenarkan adanya laporan tersebut. Namun masih sebatas aduan. Menurutnya, PA, 17 datang bersama ayahnya ke Mapolsek Mejobo mengadu terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). ”Terkait masalah tersebut, baru kami lakukan klarifikasi untuk mengetahui kebenarannya. Baru aduan, belum sampai laporan,” tegasnya.
Kasus anak melaporkan ibu kandungnya ini juga menjadi perhatian Disdikpora Kudus. Sikap anak tersebut perlu ada pendampingan dari guru bimbingan konseling (BK) di sekolahnya.
Kepala Disdikpora Kudus Joko Susilo mengatakan, belum tahu persis kasusnya secara detail, namun berdasarkan informasi yang bersangkutan masih duduk dibangku kelas XII SMA. Menurutnya, sikap yang diambil anak tersebut kurang patut, karena apapun yang dilakukan ibunya sebagai bentuk perhatian.
”Memang anak zaman sekarang emosinya mudah tersulut dan tidak bisa berpikir panjang dampak yang nantinya ditimbulkan. Ini harus ada pendampingan dari guru BK, didekati dengan cara persuasif supaya emosinya bisa terkontrol. Apalagi anak ini mengalami ketidakharmonisan keluarga, bapak ibunya bercerai,” jelasnya.
http://radarkudus.jawapos.com/read/2...an-ibu-kandung

User telah dihapus memberi reputasi
1
19.7K
Kutip
174
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan