Pada 7 Maret 2017 lalu Nenek Hindun warga Karet Karya, Setiabudi, Jakarta Selatan telah meninggal dunia karena penyakin komplikasi yang ia derita. Sayang sekali kematian sang nenek ini menjadi perbincangan public dan di sangkut pautkan dengan Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Setelah mengetahui jika jenazah pemilik asli Hindun binti Raisman yang di shalatkan di ruang sempit yang berukuran 3×2 meter yang ada di rumah kontrakannya pasa Selasa, 7 Maret 2017 lalu. Publik menjadi heboh.

Tidak hanya itu, pihak keluarga juga merasa kecewa lantaran jenazah Nenek Hindun tidak di shalatkan di mushalla terdekat yang bernama Al Mu’minun. Sang putri bungsu yang bernama Neneng menduga jika hal ini karena pilihan Sang Ibu ketika mengikuti Pikada DKI beberapa waktu yang lalu.

Menurut keterangan Neneng, satu hari setelah ibunya meninggal, di Mushalla tersebut terpasang spanduk yang bertuliskan ‘MUSHALA INI TIDAK MENSHALATKAN JENAZAH PENDUKUNG PENISTA AGAMA’.

Terkait dengan hal ini terdapat pernyataan berbeda dari beberapa pihak lainnya. seprti yang diungkapkan oleh ustaz Syafi’ie dimana ia mengatakan jika jenazah Nenek Hindun tidak di shalatkan di Mushalla karena saat itu dalam kondisi hujan, dan jenazah akan segera di kebumikan.

Mengetahui alasan ini, Neneng pun kembali menyatakan jika saat Nenek Hindun meninggal cuaca saat itu tidak sedang hujan. Neneng membantah jika ada alasan sang ibu tidak di shalatkan di mushalla karena hujan. Ia mengatakan hujan baru turun ketika jenzah sudah berada di TPU Menteng Pulo.

Selain itu, Neneng juga mengungkapkan proses pemakaman Nenek Hindun tersebut juga tidak di tanggapi serius oleh RT setempat. Hal tersebut membuat administrasi yang sempat terjadi masalah. Bahkan bukannya RT yang mengurus ke Pukesmas malah keluarga sendiri.

Pasalnya di kawasan itu jika ada yang meninggal pihak Pukesmas pasti mendapat laporan dan datang ke rumah duka untuk memeriksa penyebab kematian. Namun dalam kematian Nenek Hindun ini ada yang berbeda. Pihak keluarga mengurusi semua administrasi yang harusnya di urus oleh pihak RT.

Menanggapi tundingan tidak mengurus jenazah Nenek Hindun dengan serius, Abdul Rahman selaku Ketua RT membantah tanggapan tersebut dan mengaku ikut mengurusnya.

http://indowarta.com/hiburan/47201/d...rt-menyangkal/