Surabaya – Entah setan apa yang merasuki kakek yang telah menapak usia 66 tahun ini. Soewarno yang juga mantan Purnawiran Polisi Air dan Udara (Polairud) polres Tanjung Perak Surabaya ini, tegamerudapaksa pembantunya sendiri yakni SN (26) yang diketahui mengalami keterbelakangan mental hingga berkali-kali

Atas akibat yang diperbuatnya, kakek yang kini menjabat ketua RW 4 Purwodadi, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan Surabaya ini, didudukkan di kursi pesakitan (PN) Surabaya, Selasa (7/3)

Dalam sidang yang digelar di ruang Sari PN Surabaya secara tertutup untuk umum ini, mengagendakan pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), Didik Yudha Aribusono dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya. Sementara sidang dipimpin oleh ketua majelis hakim Dede.

Dijelaskan dalam dakwan tersebut, kasus ini berawal AY (adik korban) dan SN (korban) saat itu sednag melihat televisi di kamar bawah. SN kemudian dipanggil Pak Soewarno, disuruh ke kamar atas untuk bersih-bersih. Karena tidak segera turun dari kamar atas, AY yang curiga lalu diam-diam menyusul ke atas. AY yang sudah di atas, lalu melihat SN sudah ditindih Pak Soewarno dengan kondisi telanjang separuh badan.

AY menambahkan, saat melihat SN sedang posisi ditindih, sontak dirinya berteriak minta tolong. “Saya langsung teriak, dan Pak Soewarno langsung lari ke kamar mandi,” tegas AY.

Tidak lama, Soewarno diamankan dan di gelandang ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Korban dengan didampingi keluarganya pun melaporkan Soewaeno sesuai Laporan Polisi No: LP/B/300/XII/2016/JATIM/RES PEL TANJUNG PERAK.

Usai persidangan, Jaksa Didik mengatakan bahwa terdakwa didakwa dengan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan.

“Perbuatan terdakwa didakwa pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan,” ujar Jaksa Didik pada wartawan.

crot