Sebanyak 100 petugas Brimob dikerahkan Polrestro Tangerang untuk mencegah kericuhan antara supir ojek online dengan supir angkot di Kota Tangerang pasca unjuk rasa yang dilakukan supir angkot di depan Kantor Walikota Tangerang.

“Ya, kami sudah menduga akan terjadi kericuhan setelah pasca unjuk rasa. Maka dari itu, kita kerahkan 100 brimob yang standby di Polrestro Tangerang untuk membantu kami,” tegas Kabag Ops Polrestro Tangerang, AKBP Budi Asrul Kurniawan, Rabu (8/3/2017).

Menurut dirinya, ricuh tersebut bermula dari tindakan supir angkot yang melakukan pencegatan dan menghancurkan helm milik supir ojek online. Maka, dapat dipastikan akan adanya penindakan dari supir ojek online untuk mencegat angkot yang melintas dalam membalas perbuatan itu.

“Kondisi saat itu ramai sekali. Jadi kami tak mengetahui adanya tindakan tersebut yang dilakukan supir angkot,” lanjut AKBP Budi.
Dirinya pun menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku supir angkot yang melakukan perusakan terhadap helm supir ojek online. Sebab, tindakan tersebut tak sesuai dengan ijin unjuk rasa damai di depan Kantor Walikota Tangerang.
“Itu sudah tindakan kekerasan yang tak sesuai dengan ijinnya. Sehingga, kita akan tindak tegas pelaku anarkis tersebut,” tegas AKBP Budi.

Diketahui, pasca unjuk rasa, ratusan supir ojek online mendatangi Markas Polrestro Tangerang. Ratusan supir ojek online tersebut mendatangi Mapolretro Tangerang untuk melaporkan tindakan kekerasan yang diterima kawannya saat unjuk rasa di Depan Kantor Walikota Tangerang. Bahkan, ratusan supir ojek online itu mencegat dan merusak beberap angkot yang lewat di depan Mapolrestro Tangerang.
sumber https://tangerangonline.id/2017/03/0...gkutan-online/