- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Peristiwa Langka Saat Hiu Paus Muncul di Teluk Jakarta


TS
davis166
Peristiwa Langka Saat Hiu Paus Muncul di Teluk Jakarta
Quote:
Peristiwa Langka Saat Hiu Paus Muncul di Teluk Jakarta
Jakarta - Seekor hiu paus atau hiu tutul terlihat di perairan teluk Jakarta pada Minggu (5/3/2017) kemarin. Kejadian ini direkam oleh salah seorang anak buah kapal (ABK) Kargo 08 saat berlayar menuju Pulau Cipir.
Hal itu diceritakan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu Yusen Hardiman kepada detikcom, Minggu (5/3) malam. Ia menuturkan posisi kejadian langka itu berada di antara Pulau H dan Muara Kamal.
"Posisinya di antara Pulau H dengan Muara Kamal dekat keramba kerang. Yang merekam anak buah saya, Samsudin, dia ABK Kapal Laut Bersih, yaitu kapal kargo yang membersihkan sampah-sampah di laut. Nama kapalnya Kapal Kargo 08," kata Yusen saat dihubungi detikcom.

Menurut Yusen, anak buahnya tersebut merekam kemunculan hiu paus itu pada Minggu (5/3) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Dia menyatakan kemunculan hewan tersebut di laut sekitar Teluk Jakarta adalah momen langka.
"Tadi pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Kebetulan kita lagi berlayar menuju Pulau Cipir dan (kemunculan hiu paus) itu, menurut saya, langka karena selama ABK bertugas belum pernah melihatnya," ujar Yusen.
Dia juga menekankan, meski tergolong besar, hiu paus tersebut bukanlah hewan buas karena memakan plankton. Menurutnya, para ABK yang ada di kapal telah diperintahkan agar tidak menyakiti hewan tersebut.
"(Kemunculan hiu paus itu langka), karenanya kita perlu lindungi dan lestarikan. Sudah termasuk besar dan tergolong bukan hewan buas. Saya perintahkan kepada anak buah saya agar jangan menyakiti dan biarkan dia hidup," ungkapnya.
Jakarta - Seekor hiu paus atau hiu tutul terlihat di perairan teluk Jakarta pada Minggu (5/3/2017) kemarin. Kejadian ini direkam oleh salah seorang anak buah kapal (ABK) Kargo 08 saat berlayar menuju Pulau Cipir.
Hal itu diceritakan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu Yusen Hardiman kepada detikcom, Minggu (5/3) malam. Ia menuturkan posisi kejadian langka itu berada di antara Pulau H dan Muara Kamal.
"Posisinya di antara Pulau H dengan Muara Kamal dekat keramba kerang. Yang merekam anak buah saya, Samsudin, dia ABK Kapal Laut Bersih, yaitu kapal kargo yang membersihkan sampah-sampah di laut. Nama kapalnya Kapal Kargo 08," kata Yusen saat dihubungi detikcom.

Menurut Yusen, anak buahnya tersebut merekam kemunculan hiu paus itu pada Minggu (5/3) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Dia menyatakan kemunculan hewan tersebut di laut sekitar Teluk Jakarta adalah momen langka.
"Tadi pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Kebetulan kita lagi berlayar menuju Pulau Cipir dan (kemunculan hiu paus) itu, menurut saya, langka karena selama ABK bertugas belum pernah melihatnya," ujar Yusen.
Dia juga menekankan, meski tergolong besar, hiu paus tersebut bukanlah hewan buas karena memakan plankton. Menurutnya, para ABK yang ada di kapal telah diperintahkan agar tidak menyakiti hewan tersebut.
"(Kemunculan hiu paus itu langka), karenanya kita perlu lindungi dan lestarikan. Sudah termasuk besar dan tergolong bukan hewan buas. Saya perintahkan kepada anak buah saya agar jangan menyakiti dan biarkan dia hidup," ungkapnya.
Quote:
Tentang Hiu Paus yang Mendadak Muncul di Teluk Jakarta
Jakarta - Anak buah kapal (ABK) Kargo yang tengah berlayar melewati Teluk Jakarta dikagetkan oleh kemunculan hiu paus atau hiu tutul. Seperti apa sebenarnya habitat hiu yang jinak yang juga disebut sebagai geger lintang ini?
Hiu paus atau hiu tutul (Rhincodon typus) adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Ia biasa makan dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Ia memiliki mulut yang sangat besar selebar 1,5 meter, yang berisi 10 lembaran penyaring dan memiliki 300-350 gigi kecil. Ikan ini juga memiliki lima pasang insang berukuran besar.
Hiu paus punya ciri pola warna di punggungnya yang tutul-tutul abu-abu-putih dengan perut putih. Dua mata yang kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar. Hiu ini mengembara di samudra tropis dan lautan yang beriklim hangat serta dapat hidup hingga berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun lampau.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (6/3/2017), hiu paus merupakan hewan terbesar yang masih hidup di dunia, selain paus. Ukurannya pada saat dewasa mencapai 9,7 meter dan beratnya bisa mencapai 9 ton. Bahkan, konon, ada yang beratnya mencapai 45 ton. Meskipun ukurannya besar, hiu paus tidak berbahaya bagi manusia.
Kemunculannya di Jakarta pada Minggu kemarin mengagetkan para ABK kapal saat tengah melewati Teluk Jakarta. Lalu di mana sebenarnya habitat hiu paus ini?
Hiu paus menghuni semua lautan yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui bermigrasi setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di terumbu karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini.
Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudra luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompok hiu paus yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat, di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur), Belize, Filipina, India, Indonesia, Honduras, Madagaskar, Meksiko, Mozambik, Tanzania, serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau mendekati muara sungai.
Lalu, kapan terakhir kali hiu paus terlihat di Teluk Jakarta? Pada 1980, pernah seekor hiu paus terdampar di pantai Ancol.
Namun kehadiran hiu paus di Indonesia bukan barang langka. Pada objek wisata Pantai Duta, Probolinggo, kerap muncul kawanan hiu paus. Hewan ini pun jadi magnet bagi para wisatawan yang datang berlibur ke sana.
Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tidak hanya obyek wisata Pantai Bentar yang disinggahi hiu paus yang bermain-main. Di obyek wisata Pantai Duta, Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, kawanan hiu paus berukuran 5-8 meter juga tampak asyik bermain sejak awal Januari 2017.

Ikan pemakan plankton ini memikat para wisatawan yang datang karena baru kali ini kawanan hiu yang juga sering disebut sebagai hiu tutul tersebut muncul di perairan Pantai Duta Paiton. Pengunjung pun semakin ramai berdatangan melihat kawanan hiu tutul yang bermain dengan jarak sekitar 0,26 mil laut alias 500 meter dari bibir pantai, dengan menggunakan jasa perahu.
(van/try)
Jakarta - Anak buah kapal (ABK) Kargo yang tengah berlayar melewati Teluk Jakarta dikagetkan oleh kemunculan hiu paus atau hiu tutul. Seperti apa sebenarnya habitat hiu yang jinak yang juga disebut sebagai geger lintang ini?
Hiu paus atau hiu tutul (Rhincodon typus) adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Ia biasa makan dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Ia memiliki mulut yang sangat besar selebar 1,5 meter, yang berisi 10 lembaran penyaring dan memiliki 300-350 gigi kecil. Ikan ini juga memiliki lima pasang insang berukuran besar.
Hiu paus punya ciri pola warna di punggungnya yang tutul-tutul abu-abu-putih dengan perut putih. Dua mata yang kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar. Hiu ini mengembara di samudra tropis dan lautan yang beriklim hangat serta dapat hidup hingga berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun lampau.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (6/3/2017), hiu paus merupakan hewan terbesar yang masih hidup di dunia, selain paus. Ukurannya pada saat dewasa mencapai 9,7 meter dan beratnya bisa mencapai 9 ton. Bahkan, konon, ada yang beratnya mencapai 45 ton. Meskipun ukurannya besar, hiu paus tidak berbahaya bagi manusia.
Kemunculannya di Jakarta pada Minggu kemarin mengagetkan para ABK kapal saat tengah melewati Teluk Jakarta. Lalu di mana sebenarnya habitat hiu paus ini?
Hiu paus menghuni semua lautan yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui bermigrasi setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di terumbu karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini.
Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudra luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompok hiu paus yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat, di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur), Belize, Filipina, India, Indonesia, Honduras, Madagaskar, Meksiko, Mozambik, Tanzania, serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau mendekati muara sungai.
Lalu, kapan terakhir kali hiu paus terlihat di Teluk Jakarta? Pada 1980, pernah seekor hiu paus terdampar di pantai Ancol.
Namun kehadiran hiu paus di Indonesia bukan barang langka. Pada objek wisata Pantai Duta, Probolinggo, kerap muncul kawanan hiu paus. Hewan ini pun jadi magnet bagi para wisatawan yang datang berlibur ke sana.
Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tidak hanya obyek wisata Pantai Bentar yang disinggahi hiu paus yang bermain-main. Di obyek wisata Pantai Duta, Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, kawanan hiu paus berukuran 5-8 meter juga tampak asyik bermain sejak awal Januari 2017.

Ikan pemakan plankton ini memikat para wisatawan yang datang karena baru kali ini kawanan hiu yang juga sering disebut sebagai hiu tutul tersebut muncul di perairan Pantai Duta Paiton. Pengunjung pun semakin ramai berdatangan melihat kawanan hiu tutul yang bermain dengan jarak sekitar 0,26 mil laut alias 500 meter dari bibir pantai, dengan menggunakan jasa perahu.
(van/try)
videonya Gan

Dulu pernah juga sih keliatan di kepulauan seribu. Memang hal langka nih Gan, apakah hiu paus nyasar atau ada pertanda lain? bukan pertanda gaib loh gan, soalnya perilaku hewan yang gak biasanya itu biasanya ada perubahan dengan habitatnya. Tapi hiunya gak makan orang kok gan, cuma jangan diganggu aja yak. Kalau ketemu liatin aja jangan diapa-apain. Semoga makin banyak populasinya di Indonesia.

Diubah oleh davis166 07-03-2017 03:42
0
44.1K
Kutip
304
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan