"Kami punya prosedur untuk mengobati penumpang yang mengalami masalah medis. Hanya profesional medis yang bisa menentukan apa seseorang meninggal atau tidak," kata Ross Feinstein, seorang juru bicara American Airlines, dikutip dari Travelandleisure

Secara teknis, hanya dokter atau profesional medis berlisensi yang bisa mendiagnosis seseorang meninggal atau tidak. Hal ini membuat seseorang yang kemungkinan besar meninggal di pesawat tidak pernah didiagnosis meninggal, sampai akhirnya ada orang yang berwenang yang memastikannya.

"Di Amerika, kami akan memanfaatkan peralatan medis kami di pesawat dan menghubungi tenaga medis di darat untuk bantuan lebih lanjut. Pramugari kami juga dilatih untuk membantu penumpang yang membutuhkan bantuan medis," kata Feinstein.

Jika penumpang benar meninggal di tengah penerbangan,awak pesawat akan mencoba untuk mengonfirmasi kematian dengan memeriksa tanda-tanda vital, dan tidak membuat pengumuman pada penumpang lain, Quartz melaporkan.

Jenazah untuk sementara kemudian dipindahkan ke baris kursi yang kosong dan biasanya ditutupi dengan selimut. Jika tidak ada baris kosong kursi, penumpang yang meninggal akan diamankan di kursinya dan ditutupi dengan selimut.

Maskapai seperti Singapore Airlines dalam pesawat Airbus-nya bahkan memiliki kompartemen khusus yang dirancang untuk menyimpan mayat, menurut laporan Guardian. Ini untuk menghormati jenazah penumpang tersebut, daripada menyimpannya di kamar mandi.