Jakarta, GATRAnews - Saksi fakta dari tim kuasa hukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Eko Cahyono, menyakini pernyataan Ahok tentang Al Maidah 51 bukan merupakan penodaan agama setelah ia menanyakannya kepada sejumlah tokoh agama.

 
"Saya yakin, pak Ahok ngomong begitu tidak menodai agama. Saya sudah tanya ke tokoh-tokoh agama, termasuk ke Gus Dur, bahwa konteks Surat Al-Maidah bukan memilih pemimpin di pemerintahan, tetapi pilih pemimpin agama," kata Eko di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (7/3).
Pasangan Ahok saat menjadi calon wakil gubernur Bangka Belitung ini menyampaikan soal pandangan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tentang Al Maidah 51 pada kampanye untuknya dan Ahok beberapa tahun lalu. Menurutnya, Gus Dur menyampaikan langsung kepadanya.
Eko mengatakan, banyak pihak-pihak yang menggunakan ayat suci untuk mencapai tujuan pribadinya. Ia mengaku sempat mendengar soal Al Maidah 51 terkait Pilkada DKI Jakarta di salah satu mesjid.
"Aromanya sudah terlihat, banyak yang memakai ayat-ayat suci di spanduk dan berita-berita. Menurut saya, banyak yang berlindung di balik agama," kata Eko.
Dalam perkara dugaan penodaan agama ini, jaksa penuntut umum Kejari Jakut mendakwa Ahok melakukan penodaan agama dan menjeratnya dengan dakwaan alternatif. Dakwaan altenatif pertama, yakni melanggar Pasal 156a KUHP. Dakwaan alternatif keduanya, melanggar Pasal 156 KUHP. Adapun ancaman pidana Pasal 156a KUHP adalah maksimal 5 tahun penjara. Sedangkan Pasal 156 KUHP, ancaman hukumannya maksimal 4 tahun penjara.

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/248109-sa...ndapat-gus-dur

---


- JPU Hadirkan Dua Saksi Fakta di Sidang Ahok Besok