Jakarta - Liburan Raja Salman ke Bali nanti bakal mencuri perhatian dunia. Bicara soal turis dari Arab dan Timur Tengah, apa saja yang biasa mereka lakukan di Bali?

Raja Salman akan membawa 1.500 orang, 10 menteri dan 25 pangeran ke Indonesia. Dia melakukan kunjungan kenegaraan tanggal 1-3 Maret 2017, kemudian sampai tanggal 9 Maret akan liburan ke Bali.

Kunjungan Raja Salman diyakini akan membawa dampak positif bagi kunjungan turis Arab dan Timur Tengah di waktu mendatang. Angka kunjungan turis Arab dan Timur Tengah ke Bali memang masih sedikit, tak sampai 100 ribu per tahun.

Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Bali, Ketut Ardana menjelaskan tentang aktivitas yang biasanya dilakukan para turis Arab dan Timur Tengah. Menurutnya, mereka sama saja dengan turis lainnya yang dari Australia atau Eropa.

"Secara umum turis dari Arab dan Timur Tengah itu sama dengan turis-turis lainnya. Suka main ke pantai dan suka budaya Bali seperti ke GWK, Ubud dan Uluwatu," katanya kepada detikTravel, Selasa (28/2/2017).

Namun menurutnya, ada yang sedikit membedakan antara turis Arab dan Timur Tengah serta turis dari Eropa dan Australia. Yang paling mencolok, adalah hotel untuk menginap.

"Saya pernah beberapa kali meng-handle turis dari Timur Tengah. Mereka maunya tidur di hotel bintang 5 dan di dekat pantai," kata Ketut Ardana.

Karena tidur di hotel bintang 5, maka jelas uang yang dihabiskan oleh turis Arab dan Timur Tengah lebih banyak angkanya. Pengeluaran mereka saat berliburan lainnya pun juga cukup besar.

"Turis Timur Tengah itu spending-nya di atas rata-rata. Mereka adalah turis dari negara kaya dan masuk akal kalau lebih banyak menghabiskan uang saat liburan," tutur Ketut Ardana.

Ketut Ardana pun sangat mengapresiasi liburan Raja Salman ke Bali. Atas liburannya, warga arab dan Timur Tengah pasti juga penasaran untuk datang dan melihat langsung pesona Bali sebagai tempat liburan yang dipilih rajanya saat berkunjung ke Indonesia.

"Liburan Raja Salman ke Bali ini sangat positif sekali. Bakal membuka peluang warga Arab dan Timur Tengah untuk jalan-jalan ke Bali," tutupnya. (wsw/wsw)