SiantarNews|Simalungun-Pelarian Zakil Sitorus, pelaku penganiayaan terhadap Mesnan Sirait alias Udin (48) warga Afdeling V, Perkebunan Mayang, Nagori Parbutaran, Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun pada 12 Desember 2016 silam, berakhir sudah. Zakil ditangkap petugas kepolisian Unit Jatanras Satuan Reskrim Polres Simalungun, di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (1/3/2017) kemarin. Dalam pelariannya, Zakil Sitorus sempat ke berbagai daerah hingga ia dibekuk petugas saat mencoba melarikan diri menuju Cikampek.

Zakil Sitorus adalah salah seorang pelaku yang telah menganiaya korban Mesnan Sirait yang terjadi pada 12 Desember 2016 sekira pukul 23.00 WIB lalu, di Afd V kebun PTPN-IV Mayang Nagori Parbutaran Kecamatan Bosar Maligas.

Korban Mesnan pada waktu itu nyaris tewas dimassa oleh sekelompok orang. Hingga saat ini korban masih menjalani perawatan secara intensif di RS Vita Insani Kota Pematangsiantar. Bahkan, satu unit sepedamotor dibakar dan dua unit lainnya milik para security kebun PTPN IV Kebun Mayang juga dirusak massa. Waktu itu, security kebun sedang melakukan patroli di Blok VI. Tak lama mengecek dan memeriksa kondisi di sana , mereka kedatangan dua warga. Mereka masing-masing berinisial Wi dan Ar.

Saat posisi warga dan security sudah dekat, Wi menanyakan tentang keberadaan oknum pengaman (Pam) kebun lain yang bertugas di wilayah itu. Tak hanya itu, Wi juga meminta agar kedua security tersebut segera memanggil rekan-rekannya. Selanjutnya dua security kebun itu memanggil teman-temannya yang lain untuk datang ke lokasi. Salah seorang di antaranya adalah Misnan Sirait alias Udin (48) yang datang ke sana. Selain itu, ada juga beberapa aparat keamanan yang diperbantukan menjaga keamanan di sana.

Ketika petugas keamanan kebun tiba, jumlah warga yang diduga berasal dari sekitar kebun sudah bertambah. Bahkan ada puluhan warga berkumpul di lokasi. Seketika, suasana memanas. Terjadi perdebatan antara warga dengan security kebun. Tak hanya itu, menurut informasi, saat itu terjadi aksi lempar batu.

Merasa khawatir dengan kondisi yang dinilai tidak kondusif itu, seorang aparat keamanan kemudian mengeluarkan senjata api dan menembakkan ke arah atas. Diperkirakan, tembakan yang dikeluarkan bertujuan untuk membubarkan massa. Tapi mendengar suara tembakan, warga semakin ramai datang ke lokasi.

Bahkan terakhir, jumlah warga mencapai seratusan dan diduga hendak melakukan perlawanan. Karena jumlah massa yang begitu banyak dan tidak seimbang, akhirnya security dan aparat keamanan mundur dan kabur meninggalkan lokasi. Apes bagi Misnan Sirait. Ia tertinggal di lokasi dan menjadi sasaran empuk massa yang marah. Korban pun terkapar bersimbah darah di lokasi kejadian. Tak hanya Misnan, dua unit sepedamotor milik security yang berada di sekitar lokasi, ikut dirusak. Bahkan salah satunya dibakar.

Kapolres Simalungun AKBP Yoffie Girianto Putro SIK melalui Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Damos Cristian Aritonang SIK, membenarkan pihaknya telah mengamankan Zakil Sitorus dari Pulau Jawa. Zakil diduga sebagai pelaku kekerasan terhadap korban security Kebun Mayang. Diakuinya tak mudah mencari Zakil yang sudah dicari pihaknya selama ini hingga akhirnya ditemukan di Pulau Jawa. Saat ini, pelaku sudah diamankan Unit Jatanras yang dipimpin oleh Kanitnya Iptu Zikri Muamar SIK dan sedang dalam perjalan pulang menuju Simalungun. (Snw|stb)

Sumber

=================================================================================================================

PTPN sumut adalah salah satu BUMN yang selalu menjadi sasaran penjarahan ormas dan okp preman sumut, kalau bukan PP yang jarah, maka SPSI yang menjarah, hal ini menjadi tradisi tahunan, terjadi setiap tahun, bentrok antara ormas preman dgn TNI yang menjaga areal PTPN

Ormas dan OKP preman sumut adalah penyebab inflasi harga barang2 kebutuhan hidup di sumut, inilah "BELANDA HITAM" di era kita

SEJAHAT JAHAT NYA BELANDA PUTIH, MASIH JAUH LEBIH JAHAT BELANDA HITAM

www.change.org/p/jokowi-save-medan-city-north-sumatra-indonesia