Gengsi Derby del Sole atau Derby Matahari barangkali tidak sebesar Derby della Madonnina, Derby della Capitale, maupun Derby d’Italia, namun duel yang mempertemukan AS Roma dan Napoli itu perlahan mulai menemukan posisinya dalam peta persaingan sepakbola Italia.

Itu tidak lepas dari prestasi kedua tim yang mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Rivalitas suporter kedua tim yang panas juga semakin menambah sengit duel antara tim tersukses di Italia tengah dan Italia selatan ini.

Di musim ini, Roma dan Napoli mampu menghuni peringkat kedua dan ketiga klasemen Serie A Italia. Dengan demikian, Derby del Sole dalam giornata ke-27 di Olimpico, Sabtu (4/3) malam WIB, ini sudah pasti bernuansa grande partita.

Meski target mengejar Scudetto sepertinya sulit dicapai -- kedua tim sudah berjarak cukup jauh dari pemuncak klasemen Juventus -- Roma dan Napoli dipastikan akan bermain ngotot untuk bisa meraih kemenangan. Terlebih, kedua tim baru saja mengalami nasib serupa: menelan kekalahan di leg pertama semi-final Coppa Italia tengah pekan lalu.

“Ini akan menjadi laga yang menarik, mempertemukan dua tim yang sama-sama marah [karena kekalahan di Coppa Italia]. Kedua tim akan memainkan laga terbuka. Pemenang laga ini akan ditentukan oleh kualitas mental setiap tim,” ungkap kiper Roma Wojciech Szczesny kepada Sky Italia.

Napoli dibekap Juventus 3-1 dan itu menjadi kekalahan beruntun yang diderita armada Maurizio Sarri setelah pekan lalu dipermalukan Atalanta 2-0 di San Paolo. Terlepas dari dua penalti kontroversial Juventus di laga tersebut, Napoli memang perlu pembenahan di lini belakang.


Berstatus sebagai tim terpoduktif di Serie A musim ini, Partenopei ternyata baru sekali mencatat clean sheet dalam sepuluh partai liga terakhir. Tanpa perbaikan di area pertahanan, bukan tidak mungkin gawang Pepe Reina menjadi bulan-bulanan Roma, tim tersubur kedua di Serie A.

Napoli juga tidak diuntungkan dengan rekor buruk mereka di markas Roma -- selalu kalah dalam empat partai terakhir di Olimpico -- dan mepetnya persiapan jelang duel leg kedua babak 16 besar Liga Champions kontra Real Madrid pada Selasa (7/3) mendatang.

Adapun Roma, meski sedikit diunggulkan, tetap memiliki permasalahan sendiri. Kekalahan 2-0 dari Lazio di Coppa Italia membuka kelemahan Giallorossi, yakni celah di sayap pertahanan mereka. Pelatih Luciano Spalletti harus memastikan sistem tiga beknya tidak mengulangi kesalahan seperti melawan Lazio untuk membatasi ruang gerak winger Napoli seperti Jose Callejon dan Lorenzo Insigne.

Untungnya, Spalletti tidak dipusingkan dengan masalah cedera pemain dengan hanya kehilangan Alessandro Florenzi. Sementara Allan dan Lorenzo Tonelli menjadi pemain yang harus menepi di kubu Napoli, namun Sarri bisa menurunkan Arkadiusz Milik yang sudah comeback kontra Juventus setelah pulih dari cedera lutut ACL.

PRAKIRAAN SUSUNAN PEMAIN:

AS Roma (3-4-2-1):Szczesny; Manolas, Fazio, Rudiger; Peres, Strootman, De Rossi, Emerson; Nainggolan, Salah; Dzeko.

Napoli (4-3-3): Reina; Hysaj, Albiol, Koulibaly, Ghoulam; Zielinski, Diawara, Hamsik; Callejon, Mertens, Insigne.

TAHUKAH AGAN?

• Roma sukses memetik sepuluh poin dari empat partai terakhir melawan Napoli (M3 S1 K0).
  
• Roma selalu mengalahkan Napoli dalam empat partai kandang terakhir di Serie A. Terakhir kali Roma kalah melawan Napoli terjadi pada Februari 2011 (2-0).
  
• Faktanya, Roma tengah dalam performa kandang terbaik mereka sepanjang sejarah, dengan sukses memenangi 15 partai kandang terakhir di Serie A.
  
• Napoli gagal mencetak gol ke gawang Roma di Olimpico selama 276 menit. Edinson Cavani menjadi pemain Napoli yang terakhir melakukannya pada Mei 2013.
  
• Napoli (60 gol) dan Roma (57 gol) merupakan dua tim tersubur di Serie A musim ini.
  
• Radja Nainggolan sudah mengemas 15 gol dari 42 partai Serie A bersama Luciano Spalletti atau sejak Januari 2016. Jumlah ini satu gol lebih banyak ketimbang 201 penampilan sebelumnya di Serie A.

PREDIKSI: AS Roma 1-0 Napoli