Feb 27, 2017 23:46
SHARE Facebook Twitter

Presiden Jokowi (setkab.go.id)
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Forum masyarakat Maluku menyambangi Bareskrim Mabes Polri guna melaprokan pemilik akun Facebook Indrisantika Kurniasari atas stasusnya yang menghina Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) saat menggunakan pakaian adat Maluku.

“Orang ini mengatakan kalau ini (menunjuk foto Jokowi) adalah raja kodok. Padahal itu adalah pakaian kebesaran raja-raja Maluku,” ucap Ketua Forum Masyarakat Maluku, Arnold Thenu di Gedung Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017).

Selain menghina Jokowi, Arnold mengaku status yang ditulis Indrisantika dianggap telah mencederai warga Maluku. Dia berharap, polisi dapat segera menindaklanjuti pelaporannya.

“Kita sudah melaporkan kepada unit pelayanan dan akan ditindaklanjuti yang siber di Gambir. Rencana ini terkait kebebasan berbicara dia di media sosial,” tutur dia.

Tak hanya Forum Masyarakat Maluku, belasan warga yang diakui berasal dari Maluku juga kedapatan menyambangi Bareskrim untuk melaporkan hal serupa.

“Secara resmi akan membuat laporan polisi sebagai anak Maluku yang punya kegelisahan yang sama terhadap tatanan budaya Maluku,” ucap salah seorang pelapor, Stevin Melay.

Dirinya menegaskan bahwa pelaporan yang ia lakukan guna memberikan efek jera atas tindakan tersebut.

“Kita melakukan ini agar pelaku mendapatkan hukuman yang membuat jera dan juga bagi yang lainnya karena ini merupakan perbuatan yang tidak terpuji,” tutupnya.

Sebelumnya, akun bernama Indrisantika melakukan penghinaan dengan menyebut Jokowi sebagai raja kodok saat mengenakan baju adat Khas Maluku. Dia mengunggah foto Presiden Jokowi bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

“MAAF MAU TANYA NI…..!!!INI RAJA KODOK PAKE BAJU ADAT DAERAH MANA YA…???

APA DOI INGIN BERSAING DENGAN KING SALMAN YA…???

SAMPAI SEGITU NYA DALAM MENCARI KOSTUM,HANYA KARENA INGIN BERSAING DENGAN KING SALMAN……!!!” tulisnya, Jumat (24/2/2017).

http://kriminalitas.com/jokowi-dihina-netizen-puluhan-warga-maluku-lapor-ke-bareskrim/