sewabiniAvatar border
TS
sewabini
Arisan Online Bangkrut, Mega Terlilit Utang Rp1 Miliar
Putera bungsu tiga bersaudara ini kepada Madiunpos.com, mengaku sudah tak memiliki harta sepersepun. Semua hartanya di ATM sudah dikuras oleh sejumlah anggota arisan online.

Meski demikian, bagi anggota arisan online yang belum menerima pengembalian modalnya, tetap akan ia bayar.

“Namun kami meminta waktu. Kami akan mencari pinjama bank dulu,” ujar Mega saat ditemui Madiunpos.com di rumahnya, RT 016/ RW 005 Desa Madigondo, Takeran, Magetan, Senin (12/1/2015).

Mega mengatakan, kepada setiap anggota arisan online ia meminta agar bisa memahami kondisinya saat ini. Salah satunya, bagi anggota arisan online yang sudah pernah menerima profit setara dengan modal awal diminta untuk tak meminta kembali modalnya.

Pemakluman tersebut mengingat kondisi arisan online sudah bangkrut. Dan selain rugi ratusan juta, pihaknya juga tak lagi memiliki uang lagi untuk mengembalikan.

“Kalau modalnya sudah kembali dengan pembayaran profit, kami berharap tak perlu lagi menagih modal.
Mohon pengertiannnya,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, arisan online yang dikelola Mega kini bangkrut. Utang yang ditanggung Mega saat ini mencapai sekitar Rp1 miliar. Ada sekitar 2.000 anggota yang ikut bergabung dalam arisan online yang ia kelola.

Mereka menuntut agar modalnya dikembalikan.

sumur
========================================================
MEGA RETNO PALUFY ( 20 ) WARGA MAGETAN DIDUGA GELAPKAN UANG ARISAN ONLINE SENILAI 1 MILIAR

Madiunpos.com, MAGETAN—Mahasiswi ini bernama Mega Retno Palufi. Usianya masih sekitar 20 tahun. Sejak sepekan terakhir, warga RT 016/ RW 005 Desa Madigondo ini mulai terlihat kurang tidur. Wajahnya pucat, rambutnya kusut, dan terlihat tak ada gairah hidup.

Ketika Madiunpos.com mendatangi rumah sederhananya, ia masih mengurung diri di dalam kamar. Tak seberapa lama, kerabatnya memangilnya. Ia pun melangkah menuju ruang tamu.

“Kemarin banyak tamu ke sini. Semua minta agar uangnya dikembalikan. Ada yang bawa preman, polisi, dan ancam-ancam gitu,” tutur Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Madiun ini mengawali perbincangan dengan Espos, Senin (12/1/2015).

Mega sama sekali tak menyangka, arisan online yang ia dirikan dua bulan lalu membuatnya celaka. Uang yang ia kelola bukannya beranak pinak.

Melainkan, terkuras habis untuk membayar bonus atau profit kepada setiap membernya. Modalnya senilai Rp200 juta pun ludes.

“Kesalahan saya, bonus yang saya berikan kepada setiap anggota terlalu besar. Setiap pendaftar langsung dapat bonus 200% per 21 hari,” jelasnya.

Entahlah, logika macam apa yang dipakai Mega sehingga ia bisa memberikan bonus kepada setiap pendaftar 200% pada 21 hari berikutnya.

Ia sendiri hanya menirukan usaha sebelumnya milik rekannya yang ia kenal di media sosial Facebook.
Kini, akibat usahanya yang tak dirancang matang itu, ia harus mengembalikan uang membernya yang mencapai Rp1 miliar.

Jika tak segera dibayar, penjara siap menantinya. Padahal, ia sudah tak memiliki harta apa-apa, selain uluran tangan orang tua dan saudara-saudaranya.

“Total utang saya saat ini masih sekitar Rp1 miliar. Semua uang saya sudah habis untuk membayar anggota saya,” ujarnya penuh sesal

===========================================================
Korban Arisan Online, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Terlilit Hutang Rp 1 Miliar

Sarjono mengaku shock berat mendengar anak bungsunya terjerat utang sampai Rp1 miliar. Lelaki yang juga pamong Desa Madigondo, Takeran, Magetan ini rupanya sama sekali tak tahu bahwa anaknya mengelola uang miliran melalui arisan online.

“Internet saja, saya enggak tahu. Saya baru tahu anak saya punya usaha arisan online setelah terjadi masalah seperti ini. Saya benar-benar buneg,” ujarnya kepada Madiunpos.com, Senin (12/1/2015).

Sarjono mengisahkan, sebelum terlilit masalah utang Rp1 miliar, anaknya itu memang memiliki usaha jula beli pakaian. Usahanya itu dijalankan juga melalui media sosial. Lambat laun, imbuhnya, usaha tersebut lantas tak dijalankan.Ia sama sekali tak menyangka bahwa anaknya itu bakal beralih mengelola usaha arisan online.

“Kalau saya tahu sejak awal ya saya larang. Usaha itu yang wajar-wajar saja. Enggak usah menerima tawaran yang sampai bermodal sangat besar seperti ini,” imbuhnya.

Kini, setelah anaknya terjerat utang cukup besar itu, Sarjono masih belum tahu apa yang akan dia lakukan. Namun, ia tetap berkomitmen untuk membayar utang anaknya itu betapapun harus menjual harta yang ia miliki. “Kami tetap beritikad baik untuk membayar. Cuma, kami minta waktu,” tambahnya.

Mega menambahkan, ia telah meminta waktu kepada para anggotanya untuk sabar menanti sampai Juni mendatang. Selama lima bulan ke depan, pihaknya akan mencari uang pinjaman bank untuk melunasi modal anggota yang belum kembali

Sumber : http://www.suaranews.com/2015/01/kor...#ixzz3OffMJSIS

moga moga bukan antek seminar motivasi ?

emoticon-Rate 5 Star

0
23.9K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan