Linimasa media di Indonesia kembali gempar dengan kasus bernuasa pornografi, kali ini skandal itu bukan datang dari artis cantik Ibukota dengan personil Band, melainkan menjerat seorang Imam Besar FPI dan seorang kerabat dekat keluarga Cendana. Siapakah gerangan dia? Tidak lain, dua orang yang dimabuk asmara itu adalah Habib Rizieq dan Firza Husein, percakapan mereka yang menjurus sexting (percakapan seks melalui media telepon genggam) tersebar viral di media sosial. Sungguh ini adalah kegemparan yang sangat membuat publik heboh, bagaimana mungkin seorang Imam Besar, tersangkut masalah makar dan zakar. melakukan Sungguh sebuah sikap yang rendah, bahkan nista.

Secara retrospektif di masa lalu skandal seorang pembesar agama dengan perempuan bukanlah terjadi kali ini saja, beberapa waktu yang lalu, mungkin masih segar di ingatan publik ada seorang pemuka yang mengaku memiliki padepokan spiritual terbongkar rahasianya, dia dianggap memiliki perilaku seksual menyimpang.

Akankah Habib Rizieq Imam Besar FPI akan terpeleset perkara akibat lendir-lendir yang tidak terjaga? Yang jelas Polisi saat ini telah mengantongi bukti percakapan sexting tersebut, juga beberapa foto panas Firza Husein.

Balada cinta Rizieq, begitulah bola panas yang saat ini heboh berserakan di media elektronik dan linimasa media sosial. Sungguh sebuah balada sedang berdengung, melantunkan sebuah kisah dua sejoli yang sedang dipantik api asrama, dengan Habib Rizieq dan Firza Husein sebagai pemeran utama. Seorang Imam Besar yang seharusnya menjunjung tinggi akhlak mulia, tapi kali ini berkelakuan layaknya buaya. Sexting adalah sebuah perilaku menjijikan, apalagi jika dilakukan oleh Imam Besar yang menjadi panutan.

Sungguh sebuah tindakan yang keterlaluan!

Berita yang sudah tersebar viral mengenai aksi nakal itu sungguh butuh sebuah klarifikasi agar tidak terjadi fitnah massal. Tapi jika itu memang fakta, jelas berita itu telah berhasil membuka mata, menyadarkan masyarakat bahwa jubah dan sorban kebesaran tersebut hanyalah tipu-tipu dan akal-akalan belaka. Bahwa jubah dan sorban itu bukanlah satu-satunya pertanda sikap mulia.


Seorang Imam Besar Umat itu seharusnya senantiasa melantunkan Dzikir, bukan malah asyik berurusan dengan perkara LENDIR, jangan sampai seperti seorang PANDIR!

Kebusukan ini sudah selayaknya dipublikasikan agar tidak banyak masyarakat yang tersesatkan dengan modal jubah dan sorban. Masyarakat kini sudah cerdas, informasi tidak lagi diedarkan secara sembunyi-sembunyi, melainkan dikuak ke publik agar tidak ada lagi yang buta akan informasi. Dengan memiliki banyak informasi kita dapat mencari kebenaran yang hakiki.

Mari berbagi informasi, jangan tutup kebusukan Rizieq si Imam Besar FPI dalam sunyi.