
surya/fatimatuz zahro
Ratusan warga tidak mampu di wilayah Jambangan berebut nasi murah yang tersedia di Taman Jangkar Jambangan, Minggu (26/2/2017). Acara ini digelar oleh Ikatan Alumni SMPN 10 Surabaya (IKASDASA)
SURYA.co.id I SURABAYA - Ratusan warga tak mampu di wilayah Jambangan berebut nasi murah yang tersedia di Taman Jangkar Jambangan, Minggu (26/2/2017).
Rasidi salah satunya. Warga Jalan Jambangan I, mengaku tertarik ikut berebut nasi murah lantaran momen seperti ini terbilang langka.
"Mumpung murah, lumayan buat sarapan sama anak di rumah," ucap bapak dua anak yang sehari-harinya berjualan kerupuk ini.
Program menjual nasi murah ini merupakan program dari Ikatan Alumni SMPN 10 Surabaya (IKASDASA) yang diselenggarakan rutin tiga minggu sekali sekaligus memperingati HUT IKASDASA yang ke tujuh.
Ketua IKASDASA Bambang Udi Ukoro mengatakan kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi sekaligus berbagi.
"Bakti sosial ini rutin kita laksanakan tiga minggu sekali. Kali ini yang datang mulai angkatan 1962 sampai angkatan 2002," ucap Bambang.
Bukan sekedar nasi murah, melainkan kegiatan yang diberi nama warung sego rongewu itu menyediakan menu nasi bungkut yang mencukupi kelayakan gizi.
"Normalnya harga nasinya Rp 10 ribu kita jual dengan murah Rp 2 ribu, kurangannya adalah hasil urunan dari para alumni . Sasaran prioritas untuk program ini adalah kaum dhuafa," kata Bambang.
Sengaja tidak dibagikan gratis lantaran para alumni ingin agar program ini juga ada nilai mendidiknya. Dan tidak hanya sekedar memberi, melainkan bakti sosial dengan konsep subsidi.
"Nasi yang kami sediakan untuk warga dhuafa ini ada sebanyak 650 bungkus yang dibagi dengan kupon 500 bungkus, sisanya bisa pakai on the spot," kata Bambang.
Tidak hanya itu, berbagi nasi murah, para alumni juga membagikan seratus Al Quran ke mushola di Jambangan.
"Yang masak juga dari kami alumni , jadi silaturahmi dan kekerabatannya justru terjalin saat masak dan membagi," kata Bambang.
Selain itu juga ada bazar barang barang murah dengan harga serba Rp 5 ribu.
"Barang-barang itu adalah sumbangan dari para alumni . Mulai baju, kerudung, rok, celana, kaos. Semua dijual 5 ribu. Hasilnya uang itu yang dipakai untuk nambal subsidi sego rongewu tadi," ulas Bambang.
Selain itu juga ada lomba mewarnai, senam bersama, dan pamer komunitas pecinta hewan.