- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pesut Mahakam semakin langka, hanya tersisa 75-80 ekor


TS
kajongg
Pesut Mahakam semakin langka, hanya tersisa 75-80 ekor

Merdeka.com - Pegiat satwa terus melakukan upaya konservasi terhadap Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris). Apalagi keberadaan satwa ini semakin langka sehingga masuk dalam perlindungan Internasional dan diklasifikasikan dalam status sangat terancam punah.
Pesut Mahakam yang hanya ada di Sungai Mahakam dengan air tawar sebagai habitatnya. Dari penelitian yang dilakukan yayasan konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), jumlah Pesut Mahakam yang hidup di perairan Sungai Mahakam, khususnya di daerah pedalaman Kutai Kartanegara diperkirakan tidak mencapai 100 ekor.
"Di Sungai Mahakam, Pesut Mahakam hanya ada sekitar 75-80 ekor saja. Mereka tidak bisa berinteraksi dengan habitat lain, semisal di laut atau muara sungai ke arah laut," kata seorang peneliti pesut dari RASI, Danielle Kreb saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (25/2).

Keberadaan pesut, berevolusi dari zaman ke zaman. Memang, di muara sungai ke arah laut, beberapa ditemukan pesut yang sejatinya pesut itu memiliki DNA yang berbeda dengan pesut Mahakam, dengan keunikannya.
"Kalau pesut pesisir, memang mirip dengan pesut Mahakam. Tapi, DNA berbeda. Frekuensi mereka dalam gelombang sonar pun berbeda. Pesut pesisir, sudah beradaptasi dengan perairan laut," ungkap Danielle.
Pada 2008 lalu, RASI sempat melakukan penelitian pesut pesisir di kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Hanya ditemukan beberapa ekor pesut pesisir. Hal sama juga terjadi saat penelitian di Teluk Balikpapan. Populasi pesut pesisir tergolong kecil. Karena itu pesut pesisir juga masuk dalam perlindungan internasional dengan status rawan punah.

"Jumlah pasti di Berau dan Teluk Balikpapan, belum bisa diperkirakan ya. Karena memang saat kita teliti, bisa saja pesut pesisir dari perairan lain, masuk ke tempat yang kita teliti, dan jumlahnya jadi bertambah," ungkap Danielle.
"Pesut pesisir yang ada di Berau dan Teluk Balikpapan dengan di delta Mahakam saja, tidak sama," sebut Danielle, yang sudah meneliti pesut dalam 20 tahun terakhir ini.
https://m.merdeka.com/peristiwa/pesu...5-80-ekor.html
Konservasi di sungai lebih sulit daripada di laut, traffic yg padat, penggunaan jaring nelayan dan tercemarnya lingkungan di sekitar habitat lumba-lumba air tawar ini semakin menekankan kalau hewan ini sangat terancam punah. Sayangnya pemerintah saat ini sibuk menernak dhewan koruptor

0
12.4K
75


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan